4 Hari Hilang, Nelayan di Perairan Kundur Barat Ditemukan Meninggal Dunia
Merdeka.com - Seorang nelayan meninggal dunai dievakuasi personel SPKKL Tanjung Balai Karimun (TBK) yang tergabung dalam tim SAR gabungan. Nelayan itu dievakuasi dari perairan Kundur Barat, Tanjung Balai Karimun, pada Kamis (10/2), setelah sempat dilaporkan hilang empat hari.
"Nelayan berinisial JS dilaporkan hilang setelah hari Senin (7/2), pergi menjaring ikan di perairan Desa Lubuk. Setelah itu, nelayan lain menjumpai sampan korban. Namun nelayan JS tidak ada di dalam sampan tersebut," kata Kabag Humas dan Protokol Bakamla Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita dalam keterangannya, Sabtu (12/2).
Sebelum ditemukan petugas, warga Desa Lubuk sempat mencari korban di sekitar ditemukan sampan korban. Akan tetapi warga tak kunjung menemukan korban. Pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Basarnas Karimun guna proses pencarian dan evakuasi.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
"Menyikapi laporan yang diterima, Basarnas Karimun juga meneruskan kepada SPKKL TBK, Polair TBK, Babinsa Kundur dan Tagana Kabupaten Karimun sebagai tim SAR gabungan," ujar dia.
Pencarian Dilakukan Tim Gabungan
Wisnu menyebut, untuk proses pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan itu sejak Selasa (8/2) hingga Kamis (10/2), dengan menyisir perairan Desa Lubuk, tempat korban menjaring ikan.
Ternyata, di lokasi yang berbeda, seorang nelayan yang sedang mempersiapkan jaring ikan di pantai Mukarimus melihat sesuatu mengambang. Untuk memastikan itu, nelayan tersebut mendekati sesuatu yang mengambang itu.
"Benar bahwa itu adalah mayat manusia berjenis kelamin laki-laki. Atas temuan itu, nelayan tersebut kemudian melaporkan kepada tim SAR gabungan guna evakuasi," kata dia.
Tak menunggu lama, Tim SAR gabungan langsung meluncur ke perairan Kundur Barat untuk melaksanakan evakuasi. Atas dasar ciri-ciri yang diterima tim SAR gabungan, korban yang ditemukan benar atas nama JS yang hilang saat menjaring ikan.
"Selanjutnya, korban diserahkan kepada pihak keluarga dan operasi SAR dinyatakan selesai," tutupnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaRekannya hanya melihat perahu milik kakek tersebut terombang ambing di tengah laut
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca SelengkapnyaTengkorak dan tulang-belulang manusia itu ditemukan warga yang sedang menguras sumur.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca Selengkapnya