Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Hari pasca-kerusuhan di Mako Brimob, polisi pasang spanduk 'doa dan dukungan'

4 Hari pasca-kerusuhan di Mako Brimob, polisi pasang spanduk 'doa dan dukungan' Spanduk doa dan dukungan di Mako Brimob. ©2018 Merdeka.com/Nur Habibie

Merdeka.com - Lima orang anggota Polri gugur dalam insiden kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5) malam. Selang dua hari satu orang anggota Polri lainnya juga tewas ditikam orang tak dikenal.

Lima anggota Polri yang tewas setelah disandera napi teroris yakni Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Rospuji, Aipda Luar Biasa Anumerta Denny Setiadi, Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas, Briptu Luar Biasa Anumerta Syukron Fadhli dan Briptu Luar Biasa Anumerta Fandy Nugroho. Sedangkan Bripka Mahrum Prencje tewas pada Kamis (10/5) malam.

Beberapa hari mulai dari insiden kerusuhan itu, Jalan sekitar Mako Brimob atau Komjen Pol M Yasin dialihkan ke Jalan Nusantara dari arah Jalan Margonda Raya dan Jalan Timah dari arah Jalan Raya Bogor. Namun, penutupan jalan itu hanya berjalan hingga Kamis (10/5) sore saja.

Saat ini, masyarakat atau para pengendara bisa melewati jalan depan Mako Brimob. Pantauan merdeka.com di lokasi, sekitar pukul 14.10 WIB terlihat empat anggota Brimob memasang sebuah spanduk putih yang berukuran panjang di pagar RS Bhayangkara.

Spanduk itu bertuliskan 'Doa dan Dukungan' serta di bagian sebelah kiri spanduk terdapat foto para anggota Polri yang tewas saat insiden kerusuhan dengan tagar #DukaKamiPahlawan dan di bagian sebelah kanan spanduk adanya logo brimob dan Polri serta tagar #KamiTidakTakutTeroris.

Iis (39) warga asal Condet, Jakarta Timur, orang pertama yang melakukan tanda tangan di spanduk itu merasa perihatin atas kejadian tersebut. Dirinya menyebut Islam tak mengajarkan untuk berbuat kekerasan seperti apa yang dilakukan oleh para teroris.

"Sebenarnya masalah ini kan Islam itu mengajarkan untuk kebaikan, kalau misalnya ini kemungkinan ada salah paham tapi semacam ada provokator," kata Iis usai melakukan tanda tangan, Depok, Jawa Barat, Sabtu (12/5).

Dirinya berharap agar para narapidana teroris yang melakukan hal tersebut dapat dihukum. Menurutnya, dalam Islam tak diajarkan untuk melakukan kerusuhan melainkan perdamaian.

"Saya berharap supaya ini ditindak seadil-adilnya, karena polri harus mempersatukan NKRI. Islam tidak mengajarkan seperti itu karena Islam mengajarkan kedamaian," ujarnya.

Seperti diketahui, insiden kerusuhan napi teroris di Mako Brimob terjadi pada Selasa (8/5) malam sekitar pukul 19.00 WIB hingga Kamis (10/5) dini hari. Lima anggota Polri gugur dibunuh para tahanan teroris dan satu tahanan teroris tewas ditembak petugas. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kondisi Terkini Puncak Jaya Papua Tengah Usai Kerusuhan Berujung Pembakaran Mobil TNI-Polisi
Kondisi Terkini Puncak Jaya Papua Tengah Usai Kerusuhan Berujung Pembakaran Mobil TNI-Polisi

Kerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.

Baca Selengkapnya
Baku Tembak dengan KKB, Satu Anggota Brimob Briptu Agung Gugur
Baku Tembak dengan KKB, Satu Anggota Brimob Briptu Agung Gugur

Korban tewas dengan luka tembakan. Belum diketahui kronologi kejadian.

Baca Selengkapnya
TNI-Polri Respons Serangan di Intan Jaya, 5 Anggota KKB Papua Tewas
TNI-Polri Respons Serangan di Intan Jaya, 5 Anggota KKB Papua Tewas

Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Rentetan Teror KKB di Intan Jaya Papua, Polisi Ditembak, Pos Jaga Diserang & Rumah Warga Dibakar
Rentetan Teror KKB di Intan Jaya Papua, Polisi Ditembak, Pos Jaga Diserang & Rumah Warga Dibakar

Teror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.

Baca Selengkapnya
1 Anggota Brimob Polri Gugur Saat Kontak Senjata dengan KKB Papua di Intan Jaya
1 Anggota Brimob Polri Gugur Saat Kontak Senjata dengan KKB Papua di Intan Jaya

Kontak tembak antara TNI-Polri dengan KSTP berlangsung mulai tanggal 19 Januari sampai dengan 23 Januari 2024.

Baca Selengkapnya
Disinggung Anies di Debat Capres, Ini Sederet Fakta Tragedi KM 50 yang Menewaskan 6 Laskar FPI
Disinggung Anies di Debat Capres, Ini Sederet Fakta Tragedi KM 50 yang Menewaskan 6 Laskar FPI

Anies Baswedan menyinggung tragedi KM50 kepada capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat Capres perdana.

Baca Selengkapnya
Melintas Naik Motor, Anggota Polres Puncak Jaya Briptu Kiki Supriyadi Gugur Ditembak OTK
Melintas Naik Motor, Anggota Polres Puncak Jaya Briptu Kiki Supriyadi Gugur Ditembak OTK

Dia menjelaskan saat itu korban Briptu Kiki Supriyadi berada di bagian belakang dan kemudian ditembak.

Baca Selengkapnya
Kronologi Polisi Tembak Polisi di Rusun Polri Cikeas Bogor
Kronologi Polisi Tembak Polisi di Rusun Polri Cikeas Bogor

Kronologi Polisi Tembak Polisi di Rusun Polri Cikeas Bogor

Baca Selengkapnya
Usai Kontak Tembak, Polri Temukan 5 Mayat Diduga KKB di Pinggir Sungai Dekai
Usai Kontak Tembak, Polri Temukan 5 Mayat Diduga KKB di Pinggir Sungai Dekai

Lima jenazah terduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berhasil dievakuasi ke RSUD Dekai. Selanjutnya kelima jasad tersebut akan dilakukan autopsi.

Baca Selengkapnya
Kasus Polisi Tembak Polisi di Bogor, Pelaku Gunakan Senpi Rakitan Ilegal
Kasus Polisi Tembak Polisi di Bogor, Pelaku Gunakan Senpi Rakitan Ilegal

Senjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.

Baca Selengkapnya
Polisi di Makassar Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, 4 Orang Ditangkap dan 5 Buron
Polisi di Makassar Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, 4 Orang Ditangkap dan 5 Buron

Pemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.

Baca Selengkapnya
Akhir Peristiwa Penyerangan Rumah Prajurit TNI di Maros, Begini Nasib Para Pelaku
Akhir Peristiwa Penyerangan Rumah Prajurit TNI di Maros, Begini Nasib Para Pelaku

Diduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.

Baca Selengkapnya