4 Hasil penyelidikan sementara mengungkap jatuhnya Lion Air
Merdeka.com - Pencarian bangkai Pesawat Lion Air JT610 masih terus berlanjut sampai saat ini. Pesawat tujuan Jakarta-Pangkal Pinang ini jatuh di Perairan Karawang pada Senin (29/10) pagi. Penyebab jatuhnya masih dalam penyeledikan.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang melakukan penyelidikan jatuhnya Lion Air JT610 tersebut. Pada tahap awal, KNKT menemukan beberapa hal, berikut temuan itu:
Mesin pesawat masih hidup saat jatuh ke laut
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
KNKT menemukan petunjuk keadaan mesin pesawat sesaat sebelum jatuh ke laut. Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan mesin pesawat masih dalam keadaan hidup saat jatuh ke laut. "Mesin dalam keadaan hidup dengan putaran yang cukup tinggi saat menyentuh air," ujar Soerjanto.
Penemuan ini terungkap saat bagian mesin Lion Air ditemukan Tim SAR dan diinvestigasi oleh KNKT. "Temuan bagian mesin menunjukkan kedua mesin dalam keadaan hidup dengan RPM tinggi. Mesin berputar tinggi saat menyentuh air," kata dia.
Pesawat hancur saat menyentuh air
Bukan meledak di udara, Lion Air JT610 hancur saat jatuh dan menyentuh air laut. Menurut Soerjanto, jika pesawat meledak sebelum jatuh ke air, serpihan pecahannya akan tersebar luas. "Kalau meledak sebelum jatuh ke air, serpihan pecahannya luas. Pesawat mengalami pecah ketika bersentuhan dengan air, ketika impact terhadap air, dan pesawat tidak pecah di udara," kata Soerjanto.
Jumlah jam terbang pesawat terungkap
Soerjanto mengatakan sebagian isi dari kotak hitam FDR ini sudah dipaparkan. Isinya tentang jam terbang pesawat tersebut. "Ini kita ambil dari data black box berisi 69 jam penerbangan dan parameternya 1.900 parameter yang direkam," kata dia. Data tersebut memperlihatkan pergerakan pesawat Boeing 737 MAX 8 dengan kode registrasi PK-LQP itu di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Senin 29 Oktober 2018 pagi. Dimulai dari pergerakan pesawat Lion Air itu di tempat parkir menuju ke landasan 25."Kemudian take off belok kiri, kemudian terus mengarah ke tenggara. Dan akhir penerbangan tercatat di FDR adalah seperti di gambar. Rekaman FDR berakhir pada pukul 23.31 tanggal 28 Oktober UTC Time atau Waktu Indonesia Barat 29 Oktober pada pukul 6.31 detik 54," kata Kepala Sub Komite Investigasi Keselamatan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo.
Ada kerusakan air speed indicator
Hasil investigasi KNKT terungkap, sebelum hilang kontak dan jatuh, pesawat bernomor register PK-LQP itu sudah mengalami kerusakan pada empat penerbangan terakhir, termasuk rute Jakarta-Pangkalpinang. Menurut Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono, temuan itu terungkap dari flight data recorder (FDR) pesawat yang telah ditemukan.Pada empat penerbangan terakhir ditemukan kerusakan pada penunjuk kecepatan di pesawat atau air speed indicator. "Jadi pada empat penerbangan terakhir ditemukan kerusakan pada istilahnya air speed indicator," ujar Soerjanto.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaTim investigasi KNKT akan menganalisa percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara.
Baca SelengkapnyaKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum bisa mengungkap penyebab tabrakan dua kereta api di Cicalengka. Mereka akan meneliti sejumlah subjek.
Baca SelengkapnyaPesawat Smart Air dengan nomor penerbangan PK-SNN mengalami kecelakaan sehingga jatuh di kawasan Bukit Narif Krayan Tengah
Baca SelengkapnyaUpaya evakuasi terhadap puing atau badan pesawat PK-IFP ini dilakukan sebagai langkah proses investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut.
Baca Selengkapnyakecelakaan pesawat latih Tecnam P20006T yang jatuh di lapangan Sunburst BSD, Tangerang Selatan menewaskan 3 orang.
Baca SelengkapnyaKNKT menerangkan, lokasi lapangan yang berada di dekat pesawat terjatuh itu memang posisinya ideal untuk melakukan pendaratan darurat.
Baca SelengkapnyaKAI berkoordinasi dengan sejumlah instansi dan lembaga terkait termasuk membentuk tim investigasi.
Baca SelengkapnyaAde Ary mengatakan pemeriksaan terhadap pengelola Indonesia Flying Club ditujukan untuk mengetahui lebih detail.
Baca SelengkapnyaTim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPara ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini.
Baca Selengkapnya