4 Kali beraksi, penjambret nenek Rasifah di Malang ditembak polisi
Merdeka.com - Heri alias Kemen (34), akhirnya dibekuk kepolisian. Penjambret sadis yang kerap memodali diri dengan celurit ini tercatat telah beraksi di empat lokasi dengan sasaran perempuan.
"Ada 4 TKP yang dilakukan pelaku dengan modus yang sama, yakni di Kepanjen, Tumpang dan Gondanglegi," kata Wakapolres Malang Kompol Decki Hermansyah, Rabu (25/7).
Polisi menembak kaki Heri, saat mencoba melarikan diri saat diringkus. Warga Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, itu sempat melarikan diri dan sembunyi di luar kota.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Di mana pesepeda dijambret? Kejadian di daerah Tambun Selatan Mengutip unggahan Twitter tersebut diketahui jika peristiwa penjambretan terjadi di wilayah Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
"Pelaku jambret ini seorang buronan ya. Sudah sering beraksi di banyak tempat," kata Decki.
Modus pelaku dalam menjalankan aksinya selalu mengikuti korban saat muncul kesempatan merampas barang korban dengan ancaman celurit. Termasuk yang dilakukan terhadap nenek Rasifah (57) di Jalan Raya Sepanjang, Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
"Modusnya berkeliling mencari mangsa. Sama dengan cara tersangka saat beraksi di Jalan Raya Sepanjang. Modusnya membuntuti korban, baru perhiasan emas ditarik paksa dan diancam," ujar dia.
Deki menegaskan, dampak dari menarik paksa perhiasan yang dikenakan korban, dapat berakibat fatal dan melukai korbannya. Apalagi saat korban tengah berada di atas kendaraan.
Tersangka dijerat pasal 365 subsider pasal 363 tentang pencurian dengan kekerasan serta pemberatan. Pelaku diancam hukuma 9 tahun penjara.
Sebelumnya, aksi sadis dilakukan penjambret di Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pelaku merebut gelang 15 gram dikenakan Rasifah (57), yang sedang berbelanja di tukang sayur.
Pelaku menodongkan celurit sambil merebut barang milik korban terekam CCTV tidak jauh dari lokasi. Tampak Rasifah harus terjatuh terguling di tanah saat mempertahankan gelangnya.
Rasifah berusaha mempertahankan barang berharganya tersebut kendati di bawah ancaman todongan celurit. Sementara beberapa orang yang menyaksikan kejadian tidak bisa berbuat apa-apa.
"(Tukang sayurnya lari) Ya takut. Orang-orang tahu tapi tidak berani menolong," kata Rasifah saat ditemui di rumahnya, Rabu (18/7).
Menurut Rasifah, awalnya seperti biasa berbelanja ke tukang sayur keliling di depan rumahnya. Saat asyik memilih sayuran yang dijanjakan di atas sepeda motor, tiba-tiba datang dua orang menggunakan motor.
"Saya dikejar, sambil mengeluarkan celurit. Satu orang di atas motor. Mengacungkan celurit dari depan. Bakul mlijo (penjual sayur) langsung lari," ceritanya.
Tanpa banyak omong pelaku minta gelang yang dikenakannya sambil menodongkan celurit. Pelaku langsung meminta gelang, walau sebenarnya sudah tertutupi bajunya yang panjang.
"Ayo endi gelangmu, mbengoko (silakan teriak). Kok mboten kalung, wong saya juga kalungan. Gelang saya tutupi begini," jelangnya sambil menirukan suara pelaku.
Akibat kejadian itu, Rasifah mengalami luka di kedua kakinya akibat ditarik pelaku saat berusaha mempertahankan gelangnya. Sesaat korban juga mengaku syok.
"Takutnya sudah tidak, sudah barangnya enggak apa-apa hilang, yang penting selamat," katanya.
Aksi pelaku menjadi viral saat sebuah rekaman video tersebar masif di media sosial. Rekaman CCTV dari sebuah toko di Jalan Raya Sepanjang, Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi berhasil merekam aksi pelaku.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baku tembak antara pelaku dan polisi terus terjadi saat kejar-kejaran.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaPelaku teriak maling saat memergoki empat orang yang hendak menggasak motor.
Baca SelengkapnyaPolisi terpaksa memberikan hadiah timah panas karena pelaku mencoba melarikan diri dan melawan.
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo inisial MH (47) meregang nyawa usai terkena peluru panas polisi.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaTabrak Mobil Boks, Begal di Gunungputri Bogor Tewas
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan saat itu korban Briptu Kiki Supriyadi berada di bagian belakang dan kemudian ditembak.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebutkan pelaku Rio merupakan buronan kasus pencurian dengan pemberatan yakni spesialis membongkar rumah toko (ruko) dan rumah warga.
Baca SelengkapnyaPelaku selalu membawa tajam saat keluar dari rumah.
Baca Selengkapnya