4 Kali berturut-turut Kemenkes dipimpin perempuan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi melantik 34 menterinya di Istana Negara. Kabinet pemerintahan Jokowi itu diberi nama Kabinet Kerja periode 2014-2019.
Dalam Kabinet Kerja terdapat 8 orang perempuan dari total 34 menteri. Mereka merupakan srikandi terbaik bangsa yang dipercaya Jokowi untuk membantu mengurus negara lima tahun ke depan.
Salah satu pos yang menarik adalah pos Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sejak 2009, Kemenkes digawangi oleh para perempuan.
-
Siapa saja yang menjadi bagian dari Sekretariat Kabinet? Dalam kesatuan lembaga, Sekretariat Kabinet yang dipimpin Sekretaris Kabinet tersebut terdiri dari beberapa unsur, di antaranya sebagai berikut, Wakil Sekretaris Kabinet; Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; Deputi Bidang Perekonomian; Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; Deputi Bidang Kemaritiman dan Investasi; Deputi Bidang Dukungan Kerja Kabinet; Deputi Bidang Administrasi; Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat; Staf Ahli Bidang Politik dan Hukum; Staf Ahli Bidang Komunikasi; Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi; Staf Ahli Bidang Kemaritiman, Investasi, dan HubunganInternasional; Inspektorat; Pusat Data dan Teknologi Informasi; dan Pusat Pembinaan Penerjemah
-
Siapa yang memimpin Kongres Perempuan Indonesia pertama? Panitia Kongres Perempuan Indonesia 1, yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti R. A. Soekanto, Nyi Hadjar Dewantara, dan Soejatin, melibatkan 30 organisasi dari 12 kota di Jawa dan Sumatera.
-
Mengapa OJK fokus pada perempuan? 'Perempuan sebagai ‘bendahara’ dan guru pertama bagi anak dalam keluarga. Selain itu, banyak perempuan berprofesi sebagai guru dan pelaku UMKM. Sehingga, peningkatan pengetahuan pengelolaan keuangan menjadi keterampilan penting untuk dikuasai oleh perempuan.
-
Mengapa Kemendagri melantik Pj. Ketua TP PKK? Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Ketum TP PKK Nomor 012/KEP/PKK.PST/V/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pj. Ketua TP PKK pada 6 Provinsi tanggal 22 Mei 2024.
-
Kapan Kongres Perempuan Indonesia pertama? Hari Ibu di Indonesia memiliki akar sejarah yang mendalam, dimulai dari Kongres Perempuan Indonesia pertama yang berlangsung pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta.
-
Kapan Kemenkes berganti nama? Pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 47/2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara yang dikeluarkan pada 3 November 2009, mengubah semua bentuk Departemen, Kantor Menteri Negara dan Kantor Menteri Koordinator menjadi Kementerian Negara.
Berikut jajaran perempuan yang diamanati kursi Menteri Kesehatan, seperti dihimpun merdeka.com, Selasa (28/10) pagi:
Siti Fadilah Supari
Siti Fadilah Supari merupakan Menteri Kesehatan Indonesia dalam Kabinet Indonesia Bersatu I. Dia salah satu dari empat perempuan yang menjabat sebagai menteri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), selain Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta.Perempuan yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 6 November 1949 ini pernah menjabat sebagai ahli jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita selama 25 tahun. Dia juga menjadi Kepala Unit Penelitian Yayasan Jantung Indonesia dan Kepala Pusat Penelitian Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.Fadilah Supari juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 25 Januari 2010. Tak hanya itu, dia pun ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat kesehatan untuk kejadian luar biasa tahun 2005 senilai Rp 15 M dengan perkiraan kerugian negara sebesar Rp 6 M.
Endang Rahayu Sedyaningsih
Endang Rahayu Sedyaningsih adalah Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Perempuan kelahiran Jakarta, 1 Februari 1955 ini sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi, Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes.Dia memulai kariernya pada tahun 1979 sebagai dokter di Rumah Sakit Pertamina Jakarta. Dia bergabung pada pelayanan kesehatan masyarakat pada tahun 1980 dan bekerja di daerah terpencil sebagai Kepala Puskesmas Waipare di Nusa Tenggara Timur selama tiga tahun.Pada tahun 1983, Endang pindah ke Jakarta dan meneruskan bekerja dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta. Pada tahun 1997, dia bergabung dengan Badan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Istri dari Reanny Mamahit tersebut memiliki dua putra dan satu putri. Pada tanggal 2 Mei 2012, Endang meninggal dunia karena kanker paru-paru pada usia 57 tahun di RSCM, sekitar pukul 11.41 WIB.
Andi Nafsiah Walinono Mboi
Andi Nafsiah Walinono Mboi adalah Menteri Kesehatan Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Dirinya menggantikan Endang Rahayu Sedyaningsih yang meninggal karena penyakit kanker pada tanggal 2 Mei 2012.Perempuan yang lahir di Sengkang, Sulawesi Selatan, 14 Juli 1940 ini adalah seorang dokter spesialis anak yang mendapat gelar Master of Public Health (MPH) dari Institute of Tropical Medicine, Antwerpen, Belgia pada tahun 1990. Dia pun sempat menjadi research fellow untuk Takemi Program dalam kesehatan internasional di Universitas Harvard, Cambridge, AS pada tahun 1990-1991.Di bidang pemerintahan, ia pernah menjadi anggota MPR RI pada tahun 1982-1987. Sejak 2006, Nafsiah Mboi dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional dan wakil ketua Komisi Nasional (Komnas) perempuan.
Nila F Moeloek
Nila F Moeloek adalah Menteri Kesehatan Indonesia pada Kabinet Kerja Presiden Jokowi. Perempuan kelahiran Jakarta, 11 April 1949 ini dikenal sebagai guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).Dia sebelumnya berkecimpung sebagai dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kirana. Nila juga menjadi ketua umum Dharma Wanita Persatuan Pusat (2004-2009), Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata (Perdami), dan Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) periode 2011-2016.Dia sempat disebut-sebut menjadi calon kuat Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Namun setelah mengikuti seleksi, dia malah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Millennium Development Goals.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para 'Srikandi' ini ditunjuk karena dinilai mampu menjalankan tugas sesuai kemampuannya.
Baca SelengkapnyaMeutya Hafid ditunjuk Presiden Prabowo menjadi Menteri Komunikasi dan Digital pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaProfil enam wanita cantik yang siap mengisi posisi menteri dan membantu Presiden Prabowo Subianto dalam menjalankan kabinet lima tahun kedepan.
Baca SelengkapnyaErick Thohir mendorong kepemimpinan perempuan di perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaMahfud MD mencatat aspirasi terkait perempuan yang bakal ia bawa bersama Ganjar.
Baca SelengkapnyaKontribusi Perempuan Bangsa begitu besar bagi PKB, hingga meraup suara hingga 16 juta lebih.
Baca SelengkapnyaErni Makmur menerima Apresiasi Perempuan Berpengaruh dari Dream.co.id dan Diadona.id untuk kategori Influential in Female Leadership.
Baca SelengkapnyaGolkan menunjuk sejumlah kader perempuannya untuk berkontestasi pada Pilkada 2024
Baca SelengkapnyaKetua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan keberhasilan partainya karena peran perempuan yang berada di belakang.
Baca SelengkapnyaSeakan ingin menyerang rivalnya calon gubernur Banten Airin Rachmi Diany, Dimyati justru dinilai merendahkan kaum perempuan.
Baca SelengkapnyaTanggal 1 September menjadi perayaan Hari Polisi Wanita (Polwan) Nasional. Pada 2024 ini, menjadi HUT Polwan ke-76 tahun.
Baca SelengkapnyaNurani memiliki jabatan mentereng di Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE Kabinet Indonesia Maju).
Baca Selengkapnya