4 Kasus ini buktikan Diskotek Stadium sarang narkoba
Merdeka.com - Setelah berdiri selama 16 tahun 7 bulan, diskotek Stadium di Jl Hayam Wuruk, Jakarta Barat, akhirnya ditutup pada 19 Mei lalu. Kelab malam yang beroperasi 24 jam itu disegel untuk selama-lamanya.
"Sudah dicabut izinnya. Sudah dibekukan izinnya sampai selama-lamanya dong," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budiman belum lama ini.
-
Kenapa musik konser berbahaya? CDC menjelaskan bahwa suara musik yang kencang biasanya berkisar antara 105-110 dBA. Jika telinga terpapar lebih dari 5 menit, akan meningkatkan risiko terkena gangguan pendengaran.
-
Kenapa razia dilakukan di tempat hiburan malam? 'Hasil evaluasi sebelumnya banyak peredaran ekstasi yang masuk ke tempat hiburan malam, makanya kita membuat KRYD dengan melibatkan bea cukai. Hasilnya ya ini, karena kita mengantisipasi tahun baru. Untuk tempat tempat hiburan malam tidak semua dirazia, tapi yang sudah DPO yang sudah ada laporan dari masyarakat,' jelas Mukti.
-
Kenapa narkoba sangat berbahaya? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Bagaimana narkoba bisa mengancam keberlanjutan negara? 'Kalau generasi muda kita sudah dihancurkan siapa yang akan melanjutkan keberlanjutan negara ini kalau kita tidak selesaikan dari generasi muda,' pungkasnya.
-
Apa yang dilakukan selama penutupan? Selama penutupan kami memastikan tidak ada pendaki yang melintas terutama yang merayakan malam pergantian tahun di puncak Gunung Gede, karena patroli digencarkan agar tidak ada oknum pendaki nakal yang naik melalui jalur ilegal,' katanya.
-
Kenapa penyalahgunaan narkoba jadi ancaman besar buat remaja? Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu momok yang mengancam remaja. Berdasar data, terjadi peningkatkan penggunaan narkoba pada anak usia sekolah.
Penutupan dilakukan karena peredaran narkoba di diskotek itu sudah terlalu mengkhawatirkan. Adalah peristiwa kematian Bripda Jicky Vay Gumerang yang menjadi tonggak penutupan Stadium. Anggota Polres Minahasa Selatan, Sulawesi Utara itu tewas overdosis saat dugem di diskotek empat lantai tersebut pada Jumat (16/5).
"Hasilnya, dia overdosis amphetamin atau ekstasi," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto kepada wartawan di Jakarta, Rabu (21/5).
Sebelum kematian Bripda Jacky, sudah banyak kasus yang membuktikan Stadium sarang narkoba. Sejak awal Januari sampai Mei ini, Satuan Narkotika Polrestro Jakarta Barat sudah melakukan lima kali operasi dan mengamankan ribuan butir narkotika jenis ekstasi dan ratusan gram sabu.
Berikut 4 kasus yang buktikan Stadium sarang narkoba:
Pengedar sabu dibekuk
Kasat Narkoba Polrestro Jakarta Barat AKBP Gembong Yudha menjelaskan, operasi sunyi (silent operation) dilangsungkan pertama kali pada 12 Januari 2014. Dalam operasi tersebut, polisi menangkap satu tersangka pengedar sabuSelanjutnya, pada operasi 9 Maret 2014, seorang pengedar narkotika, Akib ditangkap dengan barang bukti 0,3 gram sabu.
Polisi temukan 600 gr sabu dan 5.000 ekstasi di brankas
Selang sembilan hari, 14 April 2014, polisi kembali menangkap tersangka pengedar narkotika, Emon. Dari tersangka, polisi mendapatkan 600 gram sabu, 5.337 butir ekstasi, 55 happy five. Barang bukti tersebut ditemukan di sebuah brankas di kamar hotel Stadium."Padahal di kamar hotel Stadium tidak disediakan brankas. Tersangka membawa dari luar," kata Kasat Narkoba Polrestro Jakarta Barat AKBP Gembong Yudha.
Ribuan ekstasi ditemukan di loker Stadium
Pada 16 Mei yang lalu, bersamaan dengan meninggalnya anggota Reskrim Polres Minahasa Selatan Bripda Jacky Vay Gumerung di Stadium, polisi mendapatkan ribuan butir ekstasi dan puluhan gram sabu. Narkotika tersebut terdapat di lima locker berbeda pengunjung.Kasat Narkoba Polrestro Jakarta Barat AKBP Gembong Yudha menjelaskan, di locker nomor 427 terdapat 18 paket sabu, yang masing-masing paket seberat 7,2 gram. Di locker 449 didapatkan 2.250 butir ekstasi.Sementara, di locker 452, didapatkan 1.000 ekstasi, di locker 448, didapatkan 700 butir ekstasi dan satu paket kelatin seberat 9,7 gram.Terakhir, di locker 428 ditemukan satu butir ekstasi.
Ada juga senjata api di loker Stadium
Selain narkoba, ditemukan juga senjata api di Stadium. Di locker 449, terdapat sebuah senjata api Baretta kaliber 8 milimeter yang ditumpuk bersama 2.250 butir ekstasi.Penemuan senjata bersamaan dengan narkoba ini diduga terkait jaringan mafia obat terlarang yang sudah marak di diskotek tersebut. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karena tidak terindikasi narkotika, ketiga suporter itu diberikan imbauan setelahnya dilepaskan.
Baca SelengkapnyaEmpat orang tersangka yang ditangkap yakni Fa, Ais, Da, dan IS
Baca SelengkapnyaMenurut Kemenkumham, saat ini ada sebanyak 135.823 orang yang mendekam di lapas se-Indonesia, terdiri atas 21.198 orang tahanan dan 114.625 orang narapidana.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dalam room 9 JW Club & Karaoke, Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaSituasi Blok G nampak sepi dan kosong. Lantai tersebut tampak seperti gedung terbengkalai.
Baca SelengkapnyaViral Diprotes Emak-Emak, Lapak Judi dan Narkoba di Medan Dibakar Polisi
Baca SelengkapnyaArifin menegaskan, pencabutan izin oleh DPMPTSP membuat tempat usaha tersebut ditutup secara permanen.
Baca SelengkapnyaBerikut momen perwira polisi temukan benda tak terduga di diskotek saat razia.
Baca SelengkapnyaNarkotika yang juga biasa disebut dengan sebutan magic drugs itu, lanjut Dedi, peredarannya banyak ditemukan di tempat hiburan malam.
Baca SelengkapnyaKampung Boncos beralamat di Jalan Ori RT 007 RW 03, Kota Bambu Selatan, Jakbar. Kampung Bahari di Tanjung Priok, Kampung Ambon di Jakbar.
Baca SelengkapnyaJaringan Alex Bonpis diyakini sampai saat ini masih mengedarkan narkoba di Kampung Bahari.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur.
Baca Selengkapnya