4 Kebrutalan anak jenderal penabrak puluhan siswa SMA Hang Tuah
Merdeka.com - Anggara Putra Trisula (APT), anak Brigjen Pol (purn) Totok ini mengamuk di halaman SMA Hang Tuah 2, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Kamis (31/11). Polisi baru mampu memeriksa anak jenderal itu setelah sempat hari setelah kejadian.
Akibat ulahnya itu, satu di antara puluhan pelajar SMA Hang Tuah 2, mengalami luka serius dan harus dirawat di RS Mitra Keluarga, Waru, Sidoarjo. Alif Kurnia Safitri (15), mengalami patah tulang di bagian tangan dan kaki kanannya serta mengalami patah tulang ekor.
Berikut empat kebrutalan anak jenderal penabrak puluhan siswa Hang Tuah 2.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Siapa yang cedera? Dalam laga ini, Spalletti menurunkan Calafiori sejak awal. Namun, di babak kedua, ia mengalami kontak fisik ketika Alessandro Bastoni melakukan tekel terhadap Osumane Dembele, yang membuatnya tidak dapat melanjutkan pertandingan.
-
Siapa yang mengalami cedera? Hal ini disebabkan oleh cedera yang dialami Riccardo Calafiori, yang telah dipulangkan kembali ke Arsenal.
-
Apa yang terjadi pada telapak kaki anak? Saat menjelaskan tentang kondisi kaki ceper pada anak, Deryl menyatakan bahwa mayoritas adalah jenis fleksibel yang tidak mengganggu aktivitas anak sama sekali.
Tabrak puluhan siswa dan guru
Anggara mengamuk dan menabrakkan mobil Honda Jazz bernopol `L 177 AY yang dia kendarai ke arah puluhan siswa-siswi dan guru di halaman sekolah saat jam istirahat berlangsung. Penyebabnya karena APT tersinggung kata-kata satpam SMA Hang Tuah 2."Dia datang ke sekolah, katanya mau ngasihkan makanan ke salah satu siswi yang bersekolah di situ (SMA Hang Tuah 2). Siswi itu pacarnya, saat hendak masuk ke halaman sekolah, ditegur oleh satpam sekolah," kata sumber tadi saat ngobrol di warung kopi dekat SMA Hang Tuah 2, Minggu malam (3/11).
Marah-marah pada satpam sekolah
Si satpam melarang mobil Anggara ikut masuk ke area sekolah (hanya APT saja yang masuk ke dalam sekolah) lantaran dia bukan salah satu siswa di SMA Hang Tuah 2. "Mendapat teguran dari si satpam itu, dia marah dan langsung tancap gas dan menabraki puluhan pelajar dan guru yang berada di halaman sekolah," kata sumber yang mengaku berasal dari Jombang dan tinggal di daerah sekitar SMA Hang Tuah itu.
Menghilang usai nabrak
Pasca-insiden di SMK Hang Tuah 2, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur pada Kamis lalu (31/10), keberadaan Anggara Putra Trisula (21), belum diketahui hingga saat ini. Bahkan polisi belum memeriksa anak pensiunan jenderal polisi itu.Saat wartawan melakukan konfirmasi ke rumahnya di Jalan Sidosermo PDK IV/Kav 68, Wonocolo, Surabaya, hanya ada seorang penjaga rumah yang dilengkapi CCTV tersebut."Wah bapak sama keluarganya sedang keluar. Tidak tahu ke mana. Kapan pulangnya juga tidak tahu. Tapi memang benar ini rumahnya Mas Anggara (APT), tapi dia sudah lama tidak tinggal di sini. Katanya sih tinggal di rumah saudaranya, nggak tahu di mana," kata penjaga rumah yang mengaku bernama Nanda, Senin siang (4/11).Pascainsiden itu, hingga saat ini, Anggara masih menghirup udara bebas. Padahal, akibat insiden tersebut, seorang siswi terpaksa dirawat intensif di RS Mitra Keluarga karena mengalami luka serius. Tulang kaki dan tangan kanannya patah serta tulang ekornya juga patah.
Belum ditahan
Anggara Putra Trisula (APT), anak Brigjen Pol (purn) Totok belum ditahan pihak kepolisian meski sudah banyak bukti dan saksi. Sempat menghilang beberapa hari, Anggara baru menjalani pemeriksaan oleh Polres Sidoarjo. Menurut Kasat Reskrim Polres Sidoarjo, AKP Rony Setiyadi, Anggara diperiksa di ruang Unit Pidekter Satreskrim Polres Sidoarjo. "Terlapor memang kami periksa sejak siang tadi," kata Rony kepada wartawan, Senin (4/11).Rony mengatakan, pihaknya belum mendapat hasil dari pemeriksaan Anggara, karena pemeriksaan tersebut masih berlangsung. "Belum ada hasil, karena masih dalam proses," ujar Rony.
Baca juga:3 Bentuk dukungan pacar pasca Anggara tabrak belasan siswaDemo buruh jadi alasan polisi lamban tangani kasus AnggaraDitemani pacar, anak Brigjen Totok si penabrak siswa diperiksa4 Kisah kurang ajar anak polisi resahkan masyarakatAnak polisi penabrak siswa di Sidoarjo dibela pacar di Twitter (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian ini menjadi pelajaran bagi warga lainnya agar waspada beraktivitas di sekitar rel.
Baca SelengkapnyaSiswa MTS itu mengalami luka bacok di leher dan sempat dibawa warga ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaAkibat insiden itu, korban pun kehilangan jarinya akibat sabetan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaKorban masih menjalani perawatan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaKorban yang berusia 13 tahun itu terakhir kali terlihat berdiri dikerumuni polisi memegang rotan. Dia kemudian ditemukan tewas di bawah jembatan.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga siswa SMA di Tebet yang dianiaya hingga koma akibat berkelahi dengan kakak kelasnya
Baca SelengkapnyaPisau itu salah satu barang bukti ditemukan polisi saat menggelar olah TKP kematian anak perwira TNI di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma.
Baca SelengkapnyaKorban diduga mengalami kekerasan dari seniornya. Kasus ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan oleh dua siswa SMK inisial AP (17) dan PAF (17) kepada korban MR saat ketiganya hendak terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaLuka pada tubuh Afif bukan karena tindakan penganiayaan oleh anggotanya.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly membenarkan kejadian ini memakan satu korban yang telapak tangannya putus akibat tebasan senjata tajam
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar menepis dugaan sejumlah pihak yang menilai korban meninggal karena dianiaya polisi.
Baca Selengkapnya