4 Kejahatan bermula telepon nyasar
Merdeka.com - Kejahatan bisa terjadi oleh berbagai sebab, salah satunya dari telepon nyasar. Jika pengguna telepon terutama ponsel tak cermat, maka bisa jadi sasaran empuk para penjahat.
Berbagai modus kejahatan bisa terjadi berawal dari telepon nyasar, mulai dari penipuan hingga pencabulan.
Berikut empat kejahatan bermula dari telepon nyasar yang dihimpun dari berbagai sumber:
-
Kenapa aplikasi penipuan berbahaya? Penipuan dapat menyebabkan kerugian finansial, pencurian identitas, dan penyusupan informasi sensitif.
-
Siapa yang bisa mengalami kecemasan karena penggunaan ponsel? Namun, bukan hanya pengguna dua ponsel yang berisiko. Orang dengan pola penggunaan ponsel yang bermasalah pada satu perangkat juga dapat mengalami kecemasan.
-
Kapan penggunaan ponsel berisiko meningkatkan cedera? Risiko tersandung atau jatuh saat menggunakan ponsel dapat terjadi pada semua kelompok usia, tetapi orang muda cenderung memiliki proporsi cedera yang lebih tinggi.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Apa dampak kecanduan ponsel? Tidak mampu melepaskan diri dari ponsel, bahkan dalam situasi di mana seharusnya ponsel tidak digunakan seperti saat berolahraga atau saat akan tidur, bisa menjadi tanda kecemasan.
-
Siapa yang rentan tertipu? Penelitian menunjukkan bahwa kerentanan terhadap penipuan tidak terbatas pada kelompok usia tertentu. Meskipun orang tua sering dianggap lebih rentan karena kurangnya literasi teknologi, fakta menunjukkan bahwa orang muda, terutama mereka yang berusia 18 hingga 24 tahun, justru paling banyak mengalami kerugian finansial akibat penipuan.
Diperkosa dan diperas
Remaja berusia 17 tahun sebut saja X ini bernasib nahas setelah meladeni telepon nyasar. Penelepon itu bernama Arsandi. Pelaku memperkosa X dan merekamnya untuk digunakan mengancam korban, pada tahun 2010 lalu.Pelaku mengancam jika X tak mau diajak hubungan intim lagi, maka Arsandi akan menyebarkan video mesum tersebut ke dunia maya. Tak tanggung-tanggung, gadis asal Dusun II Desa Tebing Gerinting Indralaya Selatan Ogan Ilir ini sudah diperkosa sebanyak 23 kali oleh pelaku.Pelaku bukan hanya merampas kehormatan korban, dia juga memeras X. Setiap kali memeras dan menggauli korban, tersangka selalu mengancam akan menyebarkan rekaman adegan syurnya itu sehingga membuat X takut dan pasrah memberikan segalanya kepada tersangka. Kanit Pidum Polres Ogan Ilir, Ipda Herli Setiawan membenarkan telah menerima laporan korban. Menurut Herli, pihaknya akan segera bertindak menindaklanjuti laporan korban supaya tidak jatuh korban berikutnya.
Diperas
Nahas nasib AR, pekerjaan tak dapat malah ditodong pisau dan diperas oleh pelaku bernama Didit (32) warga Kasang Pal 2, Jambi. AR meladeni telepon nyasar yang dilakukan secara acak oleh Didit karena diiming-imingi pekerjaan.AR yang termakan bujuk rayu Didit bersedia bertemu pelaku di Taman Rimba sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Setelah diajak berjalan sambil membicarakan pekerjaan, korban diperas dan ditodong senjata tajam oleh pelaku di tempat yang gelap.Atas laporan korban, petugas Polresta Jambi meringkus pelaku dalam waktu singkat."Caranya korban kami telpon secara acak dulu. Terus korban kami ajak ketemuan di Taman Rimbo. Setelah itu korban kami ajak jalan-jalan sambil ngomongin masalah pekerjaan sama korban," ujar Didit di Mapolresta Jambi.Dari kasus pemerasan ini, pihak Buser Polresta Jambi berhasil menyita barang bukti yaitu 1 HP BlackBerry dan HP Samsung serta 1 buah jam tangan milik korban. Polisi juga mengamankan satu buah senjata tajam yaitu pisau yang digunakan oleh tersangka.
Dicabuli
Pemuda berinisial SC alias Sugeng memencet nomor telepon secara asal lalu menghubungi nomor tersebut. Di ujung telepon ternyata yang menjawab seorang wanita sebut saja A, perkenalan hingga tindakan asusila dilakukan Sugeng sampai akhirnya mendekam di tahanan Mapolres Boyolali.Sugeng yang sudah berumur 24 tahun ini pusing tak punya pasangan alias jomblo dan dia memutar otak untuk mendapatkan pasangan dalam waktu singkat. Pria asal Ponorogo ini menekan nomor telepon secara acak hingga tersambung dengan ABG yang berusia 13 tahun itu.Sekian lama berbicara dan saling kirim pesan singkat, Sugeng dan A yang berasal dari desa di wilayah Kabupaten Boyolali ini merencanakan untuk mengadakan pertemuan, 27 Desember 2013. Mereka sepakat 'kopi darat' di daerah Mojosongo. Sugeng pun mengeluarkan rayuan gombal dan tipu muslihat, hingga akhirnya A tunduk kepada Sugeng.Dalam setiap pertemuan, Sugeng selalu minta 'jatah' kepada A dan selalu dituruti. Sampai akhirnya pertemuan terlarang tersebut terendus oleh orang tua A. Akhirnya A mengakui telah dicabuli oleh Sugeng beberapa kali. Kemudian orang tua A mencari Sugeng untuk meminta pertanggungjawaban, namun hasilnya nihil. Mereka pun melaporkan Sugeng ke Mapolres Boyolali."Dari pengembangan laporan orang tua korban, kami menangkap tersangka (Sugeng) pada tanggal 29 Desember lalu. Tersangka ngakunya baru berhubungan badan sebanyak satu kali. Tapi masih kita proses lebih lanjut," ujar Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Parwanto saat dihubungi merdeka.com, Rabu (8/1).
Baca juga:TNI AL masih rahasiakan peran anggotanya yang perkosa gadisGadis diculik & diperkosa 9 orang, salah satunya anggota TNI ALDukun ini ngaku bisa gandakan duit Rp 100 juta jadi Rp 500 juta4 Kejanggalan ANI mau diperkosa malah jadi tersangkaSudarman mengaku ditipu Rp 14 juta pejabat Kemhan (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlu diwaspadai jika pengguna nomor HP yang sudah terdaftar di perbankan tak dipakai lagi.
Baca SelengkapnyaNomor-nomor ponsel yang tidak terpakai dan dianggap hangus bisa menjadi sarana bagi pelaku kejahatan untuk membobol rekening bank pelanggan.
Baca SelengkapnyaDirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bicara pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital agar terhindar dari penipuan online.
Baca SelengkapnyaKecanggihan teknologi satu sisi memudahkan masyarakat, sisi lainnya dari kemudahan itu justru menciptakan celah kejahatan.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami kasus peretasan handphone Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi. Mereka menduga ada jaringan lebih besar dari empat pelaku yang sudah ditangkap.
Baca SelengkapnyaAde Ary meminta masyarakat berhati-hati agar tidak mudah memberikan data pribadi kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaRemaja 16 tahun warga Kranggan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan menderita luka bacok saat mempertahankan HP dari kawanan perampok.
Baca SelengkapnyaMemiliki pendidikan lebih baik dan kepintaran tidak membuat seseorang dijamin kebal dari penipuan. Kenali mengapa mereka tetap rentan menjadi korban tipuan ini:
Baca SelengkapnyaFakta Baru Peretasan HP Jenderal Bintang Dua: Pelaku Ayah & Anak, Belajar Meretas Otodidak
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto menilai pentingnya peran masyarakat dalam membasmi peredaran senjata api ilegal.
Baca SelengkapnyaBanyak orang memakai kode PIN dengan angka yang sering dijumpai. Padahal hal itu sangat berbahaya.
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca Selengkapnya