4 Kelakuan warga Bandung ini bikin Ridwan Kamil marah
Merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil marah setelah melihat foto yang diunggah oleh Fadillah Simeray di akun Instagram miliknya. Dalam foto tersebut, Fadil terlihat berdiri di atas bangku yang menjadi fasilitas publik kota Bandung.
Ridwan Kamil menyebut, aksi Fadil tersebut telah membuatnya malu warga Bandung. Pada Rabu (29/4), Fadil mengakui kesalahannya dan menuliskan permintaan maaf melalui Instagram miliknya.
Sebagai efek jera, Ridwan Kamil kemudian memberikan hukuman kepada pria bertato tersebut. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyuruh Fadil untuk membersihkan Jalan Braga.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Kenapa warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Dimana pemukiman padat di Jakarta Barat? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
Fadil bukan orang Bandung pertama yang membuat Ridwan Kamil gusar. Berikut kelakuan warga yang membuatnya gusar.
Larang bikin acara massal di Balai Kota
Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil marah lantaran acara bagi-bagi es krim Wall's gratis yang dilakukan PT Unilever Indonesia di Balai Kota Bandung membuat Jalan Wastukencana dan sekitarnya macet. Bahkan Ridwan langsung memanggil pihak panitia acara bagi-bagi es krim tersebut."Sudah ditegur panitianya. Selanjutnya gak boleh ada acara massal lagi di balaikota," ujar Ridwan Kamil melalui akun twitter pribadinya, @ridwankamil, Minggu (11/5/2014) kemarin.Ridwan memanggil panitia acara bagi-bagi es krim setelah mendapat sejumlah keluhan dari warga. Warga langsung menyampaikan keluhan tersebut kepada Ridwan melalui jejaring sosial karena acara bagi-bagi es krim membuat jalanan di sekitar Balai Kota macet parah.
Marahi ketua RW yang legalkan Saritem sebagai lokasi PSK
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil marah saat mengetahui ketua RWÂ melegalkan Saritem sebagai lokasi prostitusi. Bahkan ketua RW meminta jatah Rp 10 ribu per hari per bangunan terhadap tempat yang diduga masih beroperasi."Ketua RW nya saja masih menerima, enggak usah jadi RW kalau begitu. Berarti ketua RW nya bagian dari masalah juga," ujarnya.Konsep besar Saritem sendiri nantinya diakui akan dijadikan pasar emas. Pasar emas ini merupakan satu dari pasar tematik yang akan berdiri di banyak titik wilayah Bandung."Pasar emas nantinya, investor sudah banyak yang minat," tandasnya. Pihaknya mengaku masih menginventarisir beberapa lokasi untuk dibeli pemerintah kota."Ini satu-satu harus dibereskan, memang tidak bisa secara masif tapi tidak boleh ada pembiaran. Yang pasti tidak ada prostitusi yang legal beroperasi," tandasnya.
Geber knalpot bising depan kuping pemilik
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memantau penyitaan barang bukti knalpot bising yang digelar di lapang parkir Satlantas Polrestabes Bandung. Pria yang akrab disapa Emil itu kemudian meraungkan knalpot bising.Si pemilik yang datang ke lokasi kemudian diberikan pelajaran oleh Emil. Motor matic merek Yamaha Mio dengan setelan drag dinyalakan mesinnya. Ipul (21) pemilik Mio itu kemudian disuruh menunduk dekat knalpot."Gimana nyaman enggak?," tanya Emil kepada Ipul yang telinganya dekat knalpot miliknya sambil meraungkan motor. Ipul warga Garut ini hanya tersenyum.
Marahi pemuda di Instagram
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meradang di akun Instagram @fadilsimeray. Ridwan menyebut, pria bertato tersebut telah membuat malu Bandung karena memberi contoh yang tidak baik.Dari pantauan merdeka.com, Rabu (29/4), kekesalan Ridwan Kamil berawal setelah @fadilsimeray mengunggah foto dirinya berdiri di atas bangku taman. Dalam foto tersebut terlihat pria kurus ini mengenakan kaos bertuliskan 'NO RULES FOR THE YOUNG'.Dalam kolom komentar Instagram, pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut menulis, "Kamu bikin malu! Do you how much i fight day and night for these things to be there!!??"
(mdk/amn)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil beri klarifikasi usai ramai dikritik netizen setelah cuitan lamanya di platform media sosial X kembali viral.
Baca SelengkapnyaPada video itu tampak empat pemuda berdiri berjejer. Salah satunya membacakan permohonan maaf sambil memegang ponsel.
Baca SelengkapnyaSebuah jalan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat menjadi sorotan usai dipenuhi ceceran sampah.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan dengan belusukan ke rumah-rumah warga.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyusuri jalan dan gang kecil untuk mendengarkan masukan dan aspirasi warga.
Baca SelengkapnyaMenurut Kholid hal itu hanya sebuah ekspresi sebagian warga yang belum mengenal Ridwan Kamil secara langsung
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil (RK) melakukan kampanye ke kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengatakan mendapati masalah lingkungan yang terjadi di Jakarta disebabkan oleh akumulasi dari ketidakadilan tata ruang.
Baca SelengkapnyaTak lama setelah RK meminta warga untuk mencoblos pasangan RIDO, salah seorang warga langsung berteriak untuk meminta beras.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil atau Bang Emil berkunjung ke Kantor Badan Musyawarah (Bamus) Betawi di Jatinegara, Jakarta Timur pada Jumat (6/9) malam.
Baca SelengkapnyaMenurut Ridwan Kamil, udara yang panas bisa bikin warga gampang emosi.
Baca SelengkapnyaSebagai seorang arsitek, Ridwan Kamil mengatakan ada beberapa catatan untuk Ibu Kota saat ini.
Baca Selengkapnya