4 Keluarga Asal Subang Terjebak Kerusuhan Wamena
Merdeka.com - Empat keluarga asal Desa Salamjaya, Kecamatan Pabuaran, Subang, terjebak kerusuhan Wamena, Jayawijaya, Papua.
"Ada empat kepala keluarga asal Subang, yang menjadi pendatang dan mereka sudah lama bermukim di sana," kata Kades Salamjaya, Ujang Sucipto, Rabu (2/10).
Dia juga mengatakan, mereka saat ini berlindung di kantor Koramil setempat, karena khawatir menjadi korban kerusuhan yang meluas antara warga Wamena dan pendatang.
-
Kenapa warga di Sukamulya merasa takut? Diungkap Maska, jika warga sekitar saat ini mengalami kondisi ketakutan karena topografi tanah di sana yang merupakan perbukitan. Mereka khawatir jika bukit yang ada di Kampung Tengah akan longsor.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
"Informasi terakhir dari keluarganya, ke empat keluarga berhasil menyelamatkan diri ke kantor Koramil setempat," katanya.
Kini kata, Sucipto, mereka mengalami trauma karena banyak warga pendatang yang menjadi korban dalam kerusuhan tersebut. Mereka tidak tahan dengan kondisi terkini, takut akan keselamatan diri masing-masing.
"Mereka kini trauma ingin segera pulang ke kampung halaman," ujarnya.
Dari data sementara, keempatnya bernama Vety Srikilatna Dewi binti Kardi, dan Asep Yudi Bin Ito Hasim warga Cinangka Rt 08/04, Pabuaran, Subang. Dian Pungki dan Ani binti Acim warga Cibeling Rt 15/05 ,Pabuaran, Subang, dan terakhir Thiya Octavia BT Imat Rohimat warga Cipanandur Rt 22/05, Kecamatan Pabuaran, Subang.
Kepala Desa Salamjaya, berharap pemerintah segera memulangkan ke empat kepala keluarga yang masih terjebak kerusuhan Wamena.
Mabes Polri merilis ada 26 orang tewas akibat demonstrasi berujung kerusuhan di Wamena Jayawijaya, Papua. Sebanyak 22 korban tewas di antaranya adalah warga pendatang. Mereka meninggal akibat luka bacok dan akibat terbakar dalam rumahnya yang dibakar atau runtuh karena dibakar.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaDitumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Baca SelengkapnyaSaat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca SelengkapnyaKebakaran melanda sebuah rumah dan dua kontrakan di Jalan Papanggo 3 B, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.
Baca SelengkapnyaDari 327 pengungsi, terdapat dua orang yang sakit parah yakni stroke dan pendarahan
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaDisaat semua warga pindah, keluarga ini memilih bertahan di kampung mati.
Baca SelengkapnyaRitual 'Tito Bado Odong Gahu' bertujuan mengusir segala hal negatif akibat erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-laki yang dampaknya semakin terasa ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaDulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.
Baca Selengkapnya