4 Kerangka manusia berusia 800 tahun ditemukan di kebun kelapa
Merdeka.com - Tim Arkeolog dari Pusat Arkeologi Nasional menemukan empat kerangka manusia yang diperkirakan berasal dari abad 12 di Desa Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Empat kerangka manusia yang berumur sekitar 800 tahun itu ditemukan di hamparan kebun kelapa masyarakat.
"Melihat dari kerangka dan benda keramik yang sebelumnya ditemukan di lokasi diperkirakan berasal dari abad 12," kata Ketua Tim Peneliti Arkeologi Sony Wibisono di Natuna, seperti dikutip dari Antara, Minggu (24/5).
Di lokasi tersebut sejak lama menjadi tumpuan masyarakat mencari keramik kuno berupa piring atau mangkuk.
-
Dimana kerangka tersebut ditemukan? Temuan ini adalah hasil dari kegiatan penggalian di Bukit Blossom yang merupakan sebuah situs pada zaman Holosen Akhir (4350-2980 SM) berlokasi di Lembah San Joaquin bagian utara California, Amerika Serikat.
-
Di mana kerangka manusia itu ditemukan? Hal itu dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi. Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa posisi kerangka yang ditemukan? 'Itu pelukan yang sangat natural,' kata Papathanasiou, menambahkan bahwa posisi itu tidak tampak diatur seperti itu.
-
Dimana koin emas dan perak ditemukan? Saat itu dia menyingkirkan sekitar 0,6 meter material, termasuk beton modern, batu tua, dan tanah kosong. Dia kemudian melihat sebuah bejana keramik berlapis kaca yang pecah di dalam lapisan tanah yang berasal dari sekitar empat abad yang lalu dan penuh dengan koin.
-
Dimana kapak perimbas ditemukan? Kapak Perimbas merupakan jenis kapak batu yang ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
-
Dimana gelang emas Romawi ditemukan? Seorang bocah laki-laki, Rowan (12) di Inggris menemukan gelang emas dari zaman Romawi kuno saat jalan-jalan di sebuah ladang di wilayah Sussex.
Menurut Sony, pihaknya telah melakukan penggalian selama empat hari sejak Rabu (20/5) dan menemukan dua lokasi kuburan yang masing-masing berjarak sekitar 20 meter.
"Satu lubang pertemuan pertama terdapat tiga kerangka yang sudah tidak utuh karena dari dada ke atas sudah tidak ada, diperkirakan berjenis kelamin laki-laki," katanya.
Pada ketiga kerangka itu masing-masing terdapat sebilah keris yang ditempatkan di dada kerangka, sedangkan bahan keramik baik berupa piring atau mangkuk tidak lagi ditemukan.
Sedangkan, satu lubang lagi yang berisi kerangka perempuan terlihat masih utuh. Pada tulang lengan kirinya terdapat empat gelang dan tinggi tubuh kerangka sekitar 165 cm.
Menurut Sony, posisi kerangka tersebut terkubur sama yakni kepala mengarah ke Tenggara sedangkan kaki ke Barat Laut.
"Posisi kerangka yang ditemui ini berbeda dengan kerangka serupa yang pernah kami temui tahun lalu di Semampang, Desa Tanjung, yang masih satu hamparan garis dengan lokasi ini," ujar Sony.
Menurut dia, kerangka yang ditemui di Semampang masih utuh sedangkan posisi letak kerangka berbeda. Bagian kepala menghadap ke Barat Daya dan kaki ke arah Timur Laut.
"Namun berasal dari ras yang sama yakni mongolia," ujar peneliti senior itu.
Ia menjelaskan dari motif keramik yang banyak ditemukan di daerah itu diperkirakan berasal dari Dinasti Sung dan Yuan.
"Biasanya pada kerangka yang umurnya ratusan tahun ini ada barang-barang berharga yang dibawa serta, seperti piring keramik yang biasanya ditempatkan di atas kepala, kemaluan serta atas persendian," tutur Sony.
Sayangnya, lanjut dia, keramik telah lenyap dari sisi kerangka karena telah diambil para pemburu keramik, jauh sebelum tim menemukan kerangka.
"Kalau melihat bentuk lekuk kerangka di atas kemaluannya ada ditempatkan keramik, tapi sayang telah diambil para pemburu keramik," katanya.
Bukti lain bahwa keramik milik kerangka tersebut diambil dengan adanya bekas lubang "macok" (sebutan masyarakat tempatan terhadap besi yang dipakai untuk mendeteksi keramik dengan cara menusuk permukaan tanah) di bagian tulang paha kerangka dan persendian.
Ia menjelaskan, temuan kerangka manusia ratusan tahun lalu serta banyaknya terdapat keramik kuno, telah membuktikan bahwa Pulau Bunguran sejak lama telah dihuni dan sangat maju pada masa itu.
"Kami berkejar dengan waktu dalam melakukan penelitian karena para pemburu keramik terus bergerak mencari barang antik," katanya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses penampakan pun hingga kini masih dilakukan oleh tim, agar dapat mengetahui identitas ketiga kerangka manusia tersebut.
Baca SelengkapnyaMencekam, Makam Kuno Ini Berisi Sisa-Sisa Tulang Bocah Berusia 3.000 Tahun Bersama Kerangka Kuda Berhias Kalung Perunggu
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan batu prasasti berbentuk manusia berusia 3.000 tahun di situs kuno pemakaman Las Capellanías di Cañaveral de León, Huelva, Spanyol.
Baca SelengkapnyaTemuan tiga kerangka manusia di area situs Kumitir, kompleks istana Majapahit, menyedot perhatian para peneliti.
Baca SelengkapnyaTulang belulang ini ditemukan di sebuah makam kuno di Iran.
Baca SelengkapnyaStruktur makam yang ditemukan arkeolog berbeda dari pemakaman kuno pada umumnya.
Baca SelengkapnyaPenemuan kuburan ini cukup aneh karena bangsa Viking biasanya membakar jenazah, bukan dikubur.
Baca SelengkapnyaTengkorak ini ditemukan di kuil tertua di dunia, Göbekli Tepe.
Baca SelengkapnyaEmpat tengkorak berusia ratusan tahun ditemukan di tempat sampah.
Baca Selengkapnyaarkeolog menemukan tiga tengkorak, sebuah koin perunggu, dan sisa-sisa bangunan kapel di Belanda.
Baca SelengkapnyaSetiap sisi dari kuil ini menghadap ke pegunungan dan jasad yang dikubur diletakkan dalam posisi bersujud.
Baca SelengkapnyaSejumlah artefak atau benda pemakaman juga ditemukan.
Baca Selengkapnya