4 Kisah haru anak orang miskin bisa jadi perwira TNI
Merdeka.com - Perjuangan dan kerja keras adalah dua kata yang tepat menggambarkan kegigihan para perwira TNI ini. Bukan tanpa alasan, mereka harus usaha dua kali lipat daripada yang lain. Karena mereka dilahirkan dari keluarga kurang mampu.
Tapi kegigihan dan kerja keras mereka, patut diapresiasi dan dicontoh anak-anak Indonesia. Walau dari keluarga kurang mampu, mereka tetap meraih cita-citanya. Ini kisah inspirasi dan haru anak-anak kurang mampu yang menjadi perwira TNI.
Letda Samsul Lulusan Terbaik TNI AL anak seorang petani
-
Bagaimana Anak TNI berprestasi? Dalam Kejuaraan Nasional Arung Jeram itu, Shafira mengikuti lomba Sprint, Head to Head, Slalom, dan Down River Race.
-
Apa yang diimpikan anak kurang mampu? Melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi merupakan kesempatan yang tidak semua siswa bisa mendapatkannya. Terlebih bagi siswa yang orang tuanya berasal dari golongan kurang mampu.
-
Siapa Anak TNI yang berprestasi? Prestasi membanggakan datang dari remaja bernama Shafira Az-Zahra Aurelia Putri Saputra.
-
Apa yang dikatakan tentang hasil kerja keras? Kerja keras akan membawamu ke puncak. Tapi, bakat hanya akan membawamu ke pintunya.
-
Apa cita-cita anak Indonesia saat ini? Saat ini, cita-cita anak-anak Indonesia semakin bervariasi dan fleksibel. Generasi Z yang tumbuh di tengah era digital sering kali memiliki impian yang berbeda dari generasi sebelumnya. Profesi yang berkaitan dengan teknologi, hiburan, dan kreativitas semakin diminati.
-
Apa prestasi Anak TNI tersebut? Dia baru saja 'memborong' dua medali atas kemenangannya pada Kejuaraan Nasional Arung Jeram Jakarta Tahun 2024.
Samsul Huda yang merupakan lulusan terbaik dari TNI Angkatan Laut (AL) 2017. Dia langsung mendapat penghargaan Adhi Makayasa oleh Presiden Joko Widodo. Samsul sendiri bukan dari keluarga yang mampu, dia hanya anak petani asal Dusun Tutup Desa Sidodowo, Lamongan, Jawa Timur.
"Saya awalnya tidak menyangka dan saya kaget ketika dianugerahi lulusan terbaik. Karena saya awalnya tidak menargetkan hal tersebut," ujar dia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Samsul Huda sempat gagal masuk TNI tahun sebelumnya. Kegagalan ini tak membuatnya patah semangat, dia berusaha lebih keras dan berhasil masuk Akademi Angkatan Laut tahun berikutnya. Terbukti prestasinya melampaui Taruna yang lain. "Saya daftar dua kali, pertama di 2012 tapi saya gagal. Kemudian saya daftar lagi di 2013 dan alhamdulillah saya masuk," kata Samsul.
Peloper koran sukses jadi perwira AL
Letnan Dua Satya PD merupakan prajurit TNI Angkatan Laut. Demi meraih cita-citanya, Satya harus kerja keras untuk menyambung hidup. Pemuda asal Surabaya ini bercerita sebelum menjadi prajurit pernah menyambung hidup dengan bekerja sebagai loper koran dan menjadi sales di sebuah supermarket. Hal ini dilakukan olehnya karena pernah tiga kali tak lolos seleksi.
Dia mengatakan tak kuasa menahan air mata seolah tak percaya karena hasil jerih payahnya selama ini hanya dibantu oleh ibunya seorang karena sang ayah telah meninggal dunia. "Rasanya seperti tidak mungkin aja. karena dengan hanya satu orangtua saja bisa membesarkan menjadi seorang Perwira. Beda dengan yang lain, yang orangtuanya masih lengkap," ujarnya.
Irwanda Wicaksono anak petani jadi perwira TNI AL
Lagi anak seorang petani berhasil masuk akademi militer dan lulus menjadi perwira TNI. Irwanda Wicaksono, perwira TNI Angkatan Laut (AL) yang dilantik oleh Presiden Jokowi, tidak bisa menahan haru. Hal ini disebabkan karena perjuangan orang tuanya yang hanya buruh tani di Desa Wayakan, Gunung Sawangan, Magelang.
"Alhamdulillah, saya sungguh tidak menyangka sekali bisa menjadi seorang perwira dengan dilantik oleh Presiden. Saya tidak bisa berkata-kata. Berterima kasih kepada bapak-ibu saya yang selama ini berkorban untuk saya," kata Irwanda.
Letda Hafid Bahtiar anak penjual gorengan lulus Akmil TNI AD
Letnan Dua TNI Hafid Bahtiar berhasil lulus Akademi Militer dengan prestasi baik tahun ini. perlu usaha dan kerja kuras untuk bisa lulus dari Akmil TNI. Terlebih ayahnya cuma seorang penjual gorengan, yang kadang bekerja serabutan sebagai kuli bangunan.
Hafid mengaku sebelum diterima sebagai Taruna Akmil, dia sering membantu meringankan beban kedua orang tuanya dalam mencari nafkah. Dia menceritakan bagaimana gigihnya kedua orang tuanya bekerja keras untuk menghidupi keluarganya.
"Orang tua saya pernah berdagang bakso, gorengan, jagung dan kacang rebus di pinggir jalan. Masih ingat di memori saya waktu sekolah di SD dan SMP membawa gorengan saya jual di sekolah," ungkap Hafid.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.
Baca SelengkapnyaAnak seorang janda penjual gado-gado membuktikan bahwa latar belakang keluarga tidak menentukan nasib kesuksesan seseorang. Kini ia jadi seorang tentara.
Baca SelengkapnyaSimak kisah seorang kolonel TNI yang berhasil jadi perwira meski sang ayah hanya berpangkat kopral.
Baca SelengkapnyaAda tekad dan usaha yang sudah dilakukan untuk bisa lolos menjadi seorang prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaMasa kecilnya dihabiskan dengan membantu orang tua mencari nafkah. Siapa menyangka kelak gemilang di TNI.
Baca SelengkapnyaAyah Try Sutrisno merupakan sopir Ambulans, sementara ayah Luhut Bisnsar sopir bus.
Baca SelengkapnyaViral Kisah Inspiratif Suksesnya 10 Bersaudara Anak Petani Sederhana
Baca SelengkapnyaOrang tua yang berprofesi sebagai petani ini awalnya banyak menghadapi cibiran lantaran memiliki 10 anak.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi berpangkat Kombes menceritakan bahwa sang ayah hanya seorang Tamtama TNI, kini dirinya selangkah lagi bisa jadi Jenderal Polisi.
Baca SelengkapnyaMasih ingat dengan pria wisudawan Poltekad yang sebelumnya berprofesi menjadi penjual gorengan. Berikut kabarnya kini.
Baca SelengkapnyaAnak seorang penjual ayam berhasil menjadi seorang Perwira Polisi. Berkat kerja kerasnya, ia mampu menggapai mimpi untuk menjadi Polisi.
Baca SelengkapnyaKisah perjuangan anak petani berhasil lolos tes Tamtama Polri setelah gagal sebanyak enam kali.
Baca Selengkapnya