4 Korban KM Rafelia ditemukan, seorang ibu berpelukan dengan bayinya
Merdeka.com - Empat dari lima korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) LCT Rafelia, di Selat Bali, telah ditemukan pagi tadi. Tinggal satu jenazah masih dilakukan pencarian.
Informasi dari Humas Pemkab Banyuwangi, Rahmawati Setyoardinie, empat korban meninggal yang ditemukan adalah Agustya (sopir truk), Masruroh dan bayinya, serta Nahkoda Kapal, Bambang Surya Adi.
Keempat korban ditemukan di lokasi yang sama. Untuk Masruroh dan bayinya, ditemukan dalam kondisi berpelukan.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
"Mereka ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB tadi. Sekarang tinggal satu korban yang masih belum ditemukan. Penemuan terjadi secara beruntun, rata-rata jeda hanya 20 menit," terang Humas Pemkab Banyuwangi yang akrab disapa Dinie tersebut, kepada wartawan, Sabtu (5/3).
"Jadi total ada 81 penumpang. Kemarin kan disebut 80 penumpang, ternyata kita terima informasi, masih ada satu orang lagi yang belum terdata," sambungnya.
Dinie melanjutkan, semua jenazah korban, saat ini sudah dievakuasi ke RS Blambangan, dan dilakukan identifikasi oleh masing-masing keluarganya.
Sebelumnya, Jumat siang kemarin, KM LCT Rafelia 2 yang berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali menuju Ketapang, Banyuwangi, diinformasikan mengalami kebocoran, miring lalu tenggelam di Selat Bali.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaWarga mengevakuasi ibu muda berusia 25 tahun yang menceburkan diri bersama balitanya yang masih berusia empat tahun di Dermaga 11 Marina Ancol, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaBadan SAR Nasional Banda Aceh kembali menemukan enam mayat diduga pengungsi Rohingya mengapung di perairan laut Kecamatan Indra Jaya, Aceh Jaya, Senin (25/3).
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tak mudah. Prajurit TNI butuh waktu enam jam.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaInformasi keberadaan pengungsi Rohingya ini mulai berembus di masyarakat setempat sejak Kamis (17/10) sore.
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaMayat tersebut ditemukan mengapung pada jarak 12 mil laut dari bibir pantai Calang.
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca Selengkapnya