4 Korban tewas & hilang usai tabrakan speedboat di Palembang adalah pasutri
Merdeka.com - Empat korban tewas dan hilang tabrakan dua speedboat di Sungai Musi Palembang, tepatnya di sekitaran Jembatan Ampera pagi tadi diketahui merupakan pasangan suami istri. Petugas masih mencari keberadaan korban hilang terbawa arus sungai.
Dua korban tewas adalah pasutri Sumali dan Sukatmi. Sedangkan korban hilang adalah pasutri bernama Hamid dan Zubaidah. Semuanya warga Jalur 14, Desa Rejosari, Kecamatan Muara Sugihan, Banyuasin.
Menurut kernet speedboat Rahendi Putra, Hamzah, kapal itu berangkat dari jalur 14 dengan tujuan Palembang, Rabu (30/5) pukul 06.00 WIB. Begitu hendak merapat ke dermaga Bekangdam pukul 09.00 WIB, datang speedboat kecil dengan kecepatan tinggi.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
Serang (sopir) speedboat Rahendi Putra sempat membanting setir, tetapi tabrakan tak bisa dihindarkan. Kedua kapal langsung karam dan puluhan penumpang hanyut.
"Waktu kejadian saya lagi di belakang kapal, menyiapkan tali buat berlabuh. Kejadiannya cepat, speedboat kecil itu kencang lalu tabrakan," ungkap Hamzah.
Dia mengatakan, speedboat Rahendi Putra mengangkut 30 penumpang, termasuk awak kapal. Hanya saja, seluruh penumpang tidak mengenakan pelampung saat kejadian sehingga tengelam dan hanyut.
"Yang meninggal dua orang, pasangan suami istri, yang hilang dua orang, suami istri juga," ujarnya.
Saat ini, petugas masih melakukan penyisiran terhadap dua penumpang hilang. Sedangkan korban tewas dan selamat sudah berada di tiga rumah sakit.
Sementara itu, Kepala PT Jasa Raharja Cabang Sumsel, Taufik Adnan mengatakan, seluruh korban speedboat yang tabrakan akan mendapatkan santunan sesuai Undang-undang Nomor 33 Tahun 1964. Pihaknya juga memastikan korban selamat dan luka-luka mendapatkan perawatan di Rumah sakit.
"Korban tewas akan beri santunan, untuk yang luka-luka juga dapat," kata Taufik.
Saat ini, pihaknya tengah melengkapi dua korban tewas, menginventarisasi seluruh korban, dan koordinasi dengan kepolisian untuk pembuatan laporan kecelakaan. Langkah cepat ini dilakukan, karena perator kapal rutin membayar iuran wajib bagi alat angkutan penumpang umum.
"Santunan ini setidaknya mengurangi beban keluarga dan membantu perawatan korban luka," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaKorban langsung dinyatakan tewas di tempat. Saat ini, kedua korban telah dibawa ke RSCM guna autopsi.
Baca SelengkapnyaMobil travel jenis Toyota Rush nomor polisi BG 1850 XQ (provit) terjun bebas ke sungai.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan 14 Km jauhnya dari pertama kali hanyut
Baca SelengkapnyaKeduanya dikabarkan akan melangsungkan pernikahan beberapa bulan lagi. Namun rencana itu batal atas kehendak Sang Pencipta.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaJembatan penghubung di Perairan Sungai Lalan di Desa Sukajadi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ambruk usai dihantam tongkang batubara.
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaJenazah kedua korban kecelakaan telah dibawa ke RSUD Cengkareng.
Baca Selengkapnya