4 Mantan pimpinan KPK ini laris dipakai jadi pejabat lagi

Merdeka.com - Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kebanjiran job setelah pensiun dari lembaga antirusah itu. Beberapa dari mereka diminta menempati posisi penting di satu perusahaan. Baik perusahaan pelat merah maupun swasta.

Untuk mendapatkan posisi itu, biasanya mereka memang sengaja diminta bergabung oleh perusahaan itu sendiri. Nantinya mereka akan di tempatkan untuk posisi komisaris atau inspektur jenderal (bila kementerian).

Belum ada alasan yang jelas kenapa mereka para pimpinan KPK ini menjadi incaran perusahaan-perusahaan untuk dijadikan komisaris juga pejabat penting di kementerian. Kuat dugaan, integritas dan kemampuan mereka sebelumnya di lembaga antirasuah jadi salah satu pertimbangan perusahaan memilih para mantan pimpinan KPK itu.

Selain itu, menurut Menteri BUMN Dahlan Iskan, alasan lain memilih pimpinan KPK sebagai komisaris perusahaan sebagai wujud keseriusan BUMN membersihkan praktik korupsi yang sudah mengakar.

"Kalau ada orang yang mantan anggota komisi KPK, minimal integritasnya baik dan berharap bisa membersihkan BUMN tersebut. Jadi ini inisiatif lebih banyak dari masing-masing BUMN. Sebab, BUMN mau aman," kata Dahlan.

Berikut ini nama lima mantan pimpinan KPK menjadi komisaris dan petinggi di satu perusahaan dan kementerian:

Mantan Wakil Ketua KPK, M Jasin

Setelah tak lagi menjabat sebagai Wakil Ketua KPK, M Jasin diminta mengisi posisi penting di Kementerian Agama (Kemenag). Oleh Menteri Agama, Suryadharma Ali, Jasin diminta menduduki posisi Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag.Posisi itu mulai dijalaninya sejak Agustus 2012. Meski bukan bekerja di lembaga antikorupsi, dia tetap bercita-cita mencegah dan membersihkan kementerian itu dari perilaku korup."Saya berniat memberantas korupsi di Kementerian Agama," kata Jasin kala itu.Jasin berjanji mengawal setiap proyek yang memiliki anggaran besar. Dia juga akan menekan penggunaan fasilitas-fasilitas yang penggunaannya tak penting.Menag yang akrab disapa SDA itu juga punya alasan kenapa memilih sosok Jasin. "Dengan beliau bergabung, tentu jadi darah segar dan kekuatan baru untuk menciptakan Kementerian Agama yang lebih bersih dan transparan," kata SDA saat itu.

Mantan Wakil Ketua KPK, Haryono Umar

Wakil Ketua KPK periode 2007-2011, Hayono Umar, diangkat menjadi Inspektur Jenderal di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Haryono mulai menjabat sejak Januari 2012 lalu.Dengan latar belakangnya bekerja di KPK, Hayono ingin dengan jabatannya saat ini bisa menghapuskan korupsi yang mengakar di dunia pendidikan mulai dari tingkat sekolah hingga perguruan tinggi. Tak hanya itu, dia siap menyikat PNS nakal yang coba bermain proyek.Di KPK, Hayono menjabat sebagai wakil ketua bidang penindakan. Sebelum di KPK, pria kelahiran Prabumulih, Sumatera Selatan yang dikenal pendiam ini sempat bekerja di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) selama 23 tahun.

Mantan Wakil Ketua KPK, Taufiequrachman Ruki

Setelah pensiun, mantan Ketua KPK periode 2003-2007, Taufiequrachman Ruki, pernah diangkat menjadi komisaris utama di perusahaan yang bergerak di bidang besi baja, PT Krakatau Steel. Di Krakatau Steel dia tak lama memimpin. Sekitar Oktober 2009, dia meninggalkan jabatan itu.Taufiq meninggalkan posisi itu karena terpilih menjadi anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Posisi itu diemban sejak Juli 2009 sampai 2014 mendatang. Dia lolos bersama enam orang lainnya yang dipilih DPR.Taufiq juga pernah menjadi anggota DPR Komisi III pada 1992-1995. Kemudian menjadi Deputi Bidang Keamanan Nasional Menko Polhukam.Beberapa bulan terakhir, namanya sempat ramai di media. Saat itu, Taufiq menyebut ada pihak yang mengintervensi kerja BPK terkait audit dana proyek pusat olahraga di Hambalang, Bogor. Dalam laporan yang diterima Taufiequrachman, nama Andi dan sejumlah perusahaan kontraktor tidak dinyatakan terlibat.

Mantan Wakil Ketua KPK, Erry Riyana Hardjapamekas

Di antara pimpinan KPK lainnya, nama mantan wakil ketua KPK, Erry Riyana Hardjapamekas, agaknya masih sering terdengar di telinga. Pimpinan periode 2003-2007 itu memang aktif sebagai pembicara dalam diskusi, dan kegiatan antikorupsi yang digelar beberapa LSM.Dia memang menyibukkan diri setelah tak lagi berkutat di lembaga antikorupsi itu. Kabar terbaru dari Erry, pria kelahiran Bandung itu ditunjuk menjadi sebagai Komisaris Utama PT Mass Rapid Transit (MRT). Jabatan baru Erry tersebut berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham yang yang digelar di Hotel Sari Pan Pacific, pada Kamis sore kemarin.Ery bertugas membantu empat komisaris yang baru, yakni Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Sarwo Handayani, penasihat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yaitu Krisbiantara, Dirjen Perkeretaapian Tunjung Inderawan dan Dirjen Perimbangan Keuangan Adriansyah.Kehadiran Ery diharapkan menjadi penggerak PT MRT Jakarta dapat bekerja lebih cepat lagi untuk memulai pembangunan fisik transportasi berbasis rel yang sudah lama dinanti-nantikan rakyat."Saya harapkan kita bisa langsung melaksanakan kegiatan yang bersifat konstruksi fisik, begitu juga dengan kegiatan bersifat administrasi bisa berjalan simultan," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) DKI, Catur Laswanto. (mdk/ded)