4 Masalah Krusial Ini Bikin Jokowi Jengkel dan Marahi Pejabat
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa kali sempat memarahi pejabat. Hal ini karena para pejabat dianggap tak becus menangani masalah yang terjadi di kementerian atau lembaga.
Terlebih lagi masalah-masalah itu sangat merugikan masyarakat. Sehingga Jokowi geram dan menegur pejabat. Lantas masalah apa saja yang membuat Jokowi naik pitam? Berikut ulasannya:
Pemadaman Listrik Berjam-jam
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Kenapa Jokowi gerah dengan jalan rusak di Lampung? Kerusakan Jalan di Lampung cukup parah hingga viral di media sosial.
-
Bagaimana Jokowi ekspresikan kemarahan saat parlemen? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan.
-
Kenapa Jokowi sedih saat sidang parlemen? Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang Jokowi rasakan saat pertama kali ke PLBN Motaain? Masih lekat dalam ingatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pertama kali mengunjungi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur pada 2015 silam. Hal yang terpampang saat itu adalah bangunan yang terlihat kusam, cat dinding sebagian pudar, dan gundukan debu menebal di sana-sini. Terlebih, langit-langitnya tampak menganga, bagai rumah tua yang mencoba bertahan hidup.
Pemadaman listrik yang terjadi pada Minggu (5/8) lalu, membuat Presiden Jokowi jengkel. Senin (6/8) pagi, Jokowi mendatangi direksi PT PLN Persero untuk mengetahui penyebab pemadaman listrik.
Direksi PLN menjelaskan secara rinci penyebabnya. Namun Jokowi menganggap itu terlalu teknis. Kemudian, Jokowi 'menyemprot' PLN. Jokowi menilai PLN tidak bisa mengantisipasi kejadian-kejadian yang bakal terjadi. Karena akibat pemadaman listrik berjam-jam itu, konsumen dirugikan. Jokowi meminta PLN membenahi kinerja agar pemadaman tak terjadi lagi.
"Apakah tidak dihitung? Apakah tidak dikalkulasi kalau akan ada kejadian-kejadian, sehingga kita tahu sebelumnya? Kok tahu-tahu drop. Artinya, pekerjaan yang ada tidak dihitung, tidak dikalkulasi, dan itu betul-betul merugikan kita semuanya. Saya minta tidak terulang lagi, itu saja. Cukup sekian," kata Jokowi.
Masalah Impor Migas Tinggi
Presiden Jokowi menyebut bahwa ekspor Indonesia dari Januari hingga Mei 2019 mengalami penurunan sebesar 8,6 persen dengan nilai USD 68,46 miliar.
Jokowi lantas menegur Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri BUMN Rini Soemarno terkait besarnya impor minyak dan gas (migas) yang mencapai USD 2,09 miliar pada Mei 2019. Dia meminta agar dua menteri tersebut lebih memperhatikan nilai impor yang sangat tinggi akibat pembelian migas.
"Coba dicermati angka-angka ini dari mana kenapa impor jadi sangat tinggi, kalau didetailkan lagi migasnya ini naiknya gede sekali. Hati-hati di migas Pak Menteri ESDM yang berkaitan dengan ini. Bu Menteri BUMN yang berkaitan dengan ini, karena ratenya yang paling banyak ada di situ," ujar Jokowi, pada Senin (8/7).
Anggaran Kementerian LHK
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya sempat menjadi sasaran sentilan Presiden Jokowi. Saat itu Jokowi mengkritik anggaran yang dikucurkan untuk penanaman hutan sangatlah besar tetapi tak kunjung membuahkan hasil.
"Saya jengkel betul. Saya tanya ke Menterinya. Mana barangnya? Anggaran tahun ini. (Dijawab) sudah ditanam sekian ribu hektar. Ya mana tanamannya. Saya orang lapangan. Akan saya cek dan kontrol semuanya," tegas Jokowi beberapa waktu lalu.
Utang BPJS
Kemudian masalah lain yang bikin Presiden Jokowi memarahi pejabatnya yaitu soal utang BPJS. Saat itu Jokowi marah lantaran masalah utang BPJS belum dibayarkan ke Rumah Sakit (RS). Sehingga Jokowi pun menegur Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Menurut Jokowi urusan pembayaran utang RS sampai ke presiden cukup keterlaluan, karena seharusnya selesai di menteri kesehatan dan Dirut BPJS.
"Kalau tahun depan masih diulang kebangeten. Selalu saya tekankan sistem, selalu saya tekankan manajemen. Karena memang itu. Tapi masa setiap tahun harus dicarikan solusi. Mestinya sudah rampung-lah di Menkes, di Dirut BPJS," ucap Jokowi, pada Rabu (17/10/2018), di JCC Senayan.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandiaga menyebut dokter kepresidenan menjelaskan salah satunya karena kualitas udara buruk.
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca SelengkapnyaPersoalan listrik di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur menjadi keluhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaMahfud melihat hal itu terjadi karena sejumlah langkah Jokowi banyak dikritik oleh publik.
Baca SelengkapnyaHeru berkeliling posko sembari melihat dan menyapa warga. Sesekali warga nampak menyampaikan keluh kesahnya ke Heru Budi.
Baca SelengkapnyaDi hari ketiga pasca beroperasi, pelayanan Lintas Rel Terpadu atau Light Rail Train (LRT) Jabodebek relasi Bekasi menuju Stasiun Dukuh Atas mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaMahfud melihat hal itu terjadi karena sejumlah langkah Jokowi banyak dikritik oleh publik.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) pertama kali bermalam di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim ) pada Senin (29/7).
Baca SelengkapnyaPLN menyatakan listrik di Cianjur, Sukabumi dan Bogor, Rabu (29/11) akan dipadamkan.
Baca SelengkapnyaAdanya gangguan dalam pengoperasian LRT merupakan bagian dari proses dan evaluasi untuk PT INKA.
Baca Selengkapnya