4 Orang ini minta hentikan simpati pada Kopassus
Merdeka.com - Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendatangkan simpati masyarakat. Tidak lagi dianggap sebagai pelaku kejahatan, 11 prajurit justru dinilai sebagai pahlawan dan ikon pemberantasan preman.
Namun, nyatanya tidak semua masyarakat membenarkan tindakan 11 prajurit tersebut. Mereka yang kontra, menilai tindakan pasukan khusus itu sebagai kejahatan dan melawan hukum.
Di berbagai kesempatan, mereka mengungkapkan kegerahannya dengan fenomena dukungan kepada 11 prajurit Kopassus. Mulai dari ajakan supaya masyarakat berfikir jernih, hingga mengklaim dukungan kepada Kopassus adalah sesat.
-
Siapa Komandan Kopassus ke-13? Agum menjadi Komandan Kopassus ke-13 menggantikan Brigjen Tarub. Dia dilantik oleh Kasad Jenderal Wismoyo Arismunandar tanggal 6 Juli 1993.
-
Siapa yang 'mengolok-olok' perwira tersebut? “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Bagaimana Kopassus dilatih? Para prajurit Kopassus dilatih dengan standar tinggi dalam berbagai bidang seperti pertempuran, penyelamatan sandera, pengintaian, dan tindakan-tindakan khusus lainnya, menjadikan mereka salah satu pasukan elit terbaik di Indonesia.
-
Siapa yang curhat kepada Kopassus? Panglima Perang Moro Kogoya Curhat ada Perang di Mulia, Melalui Video Call Kepada Prajurit Kopassus
-
Siapa yang memimpin Kopassus? Saksikan Video ini: Komandan Jenderal Baru Korps baret Merah
-
Apa yang dirayakan di HUT Kopassus? Ucapan selamat Hari Ulang Tahun (HUT) Kopassus memiliki makna yang mendalam karena merayakan sejarah, dedikasi, dan jasa-jasa satuan elit militer tersebut dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara.
Berikut empat orang yang meminta masyarakat menghentikan simpati pada Kopassus:
Hendardi: Simpati bentuk pembodohan publik
Ketua ormas Setara Institut, Hendardi mengatakan bahwa kasus penembakan 11 prajurit Kopassus kepada empat tahanan Lapas Cebongan, tidak boleh mendapatkan pembenaran.Hendardi menuntut supaya 11 prajurit Kopassus mendapat peradilan yang adil dan tidak memperoleh penghormatan khusus, karena mengakui aksi kriminal yang telah mereka lakukan."Kampanye semacam ini adalah bentuk pembodohan publik yang menyesatkan," tegas Hendardi.
PKS: Masyarakat dukung aksi barbar
Anggota Komisi I DPR Mardani Ali Sera mengatakan, besarnya dukungan dan simpati pada 11 prajurit Kopassus karena masyarakat kecewa dengan penegakkan hukum di Indonesia.Namun demikian, Politikus PKS ini tidak membenarkan aksi kekerasan Kopassus yang menembaki empat tahanan Lapas Cebongan secara membabibuta."Yang kedua, tindakan oknum Kopassus tetap tidak dapat dibenarkan. Selemah-lemahnya hukum tidak dapat jadi alasan untuk bertindak di luar koridor. Adanya masyarakat yang mendukung aksi barbar justru menjadi keprihatinan kita bersama," tegas dia.
Mugiyanto: Dukungan Kopassus sesat
Korban penculikan Tim Mawar Kopassus Tahun 1998, Mugiyanto meradang mengetahui antusias masyarakat mendukung 11 prajurit Kopassus.Pujian yang disematkan kepada para pelaku dinilai sesat. Sebab, apa yang dilakukan oleh 11 anggota Kopassus tersebut bukti penegakan hukum lemah dan tidak menganggap negara itu ada."Harusnya Presiden SBY itu marah dan minta mereka ditindak tegas, bukan sebaliknya mengapresiasi dan memuja mereka. Karena itu menyesatkan dan berbahaya bagi penegakan hukum dan HAM," kata Mugiyanto.
Imparsial: Rakyat harus berfikir jernih
Direktur Program Imparsial, Al A'raf mengimbau masyarakat agar berpikir jernih melihat kasus penyerangan 11 prajurit Kopassus di Lapas Cebongan. Menurutnya, 11 prajurit itu tak pantas dinobatkan sebagai kesatria dan masyarakat tidak boleh menyetujui aksi aparat yang melakukan tindakan melawan hukum. "Kita gerah terhadap premanisme, tapi kita tidak boleh menyetujui aparat yang melakukan tindakan di luar proses hukum. Saya harap masyarakat untuk berpikir dengan jernih, bahwa tindakan pembunuhan seperti di Lapas Cebongan adalah tindakan yang tidak manusiawi," kata Al A'raf. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan kedepan Pomdam Brawijaya akan mendalami motif pelaku
Baca SelengkapnyaPihaknya mengakui kesalahan usai viral video penganiayaan tersebut.
Baca SelengkapnyaProfil satuan elite TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya yang sedang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaSejumlah demonstran pun baru menyadari, di tangannya memegang snack bergambar Kaesang Pangarep.
Baca SelengkapnyaDandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks
Baca SelengkapnyaVideo penganiayaan itu viral di media sosial.Pemicunya penggunaan knalpot bising yang digeber sehingga diangggap mengganggu.
Baca SelengkapnyaViral Konvoi Pesilat Halangi Laju Mobil Damkar di Sragen
Baca SelengkapnyaKorban terlibat dalam tindakan separatisme dan membakar fasilitas umum di Papua
Baca SelengkapnyaBerikut momen kocak anggota Brimob ngamuk saat kumisnya mau dicabut oleh temannya.
Baca SelengkapnyaMantan Danjen Kopassus Ikut Demo Hasil Pemilu di KPU, Ini Kata Mabes Polri
Baca SelengkapnyaPenganiayaan dilakukan prajurit Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya yang bertugas di daerah Papua.
Baca SelengkapnyaPomdam III/Siliwangi menetapkan 13 prajurit TNI dari Yonif Raider 300/Braja Wijaya sebagai tersangka penyiksaan terhadap Defianus Kogoya, anggota KKB Papua.
Baca Selengkapnya