4 Pekerja Proyek BTS di Pegunungan Bintang Papua Berhasil Dibebaskan
Merdeka.com - Empat pekerja pembangunan base transceiver station (BTS) milik Bakti Kominfo telah berhasil dibebaskan. Mereka sebelumnya disandera dan dianiaya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Okbab, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan, para pekerja itu telah berada bersama masyarakat dan telah mendapatkan pelayanan kesehatan dari puskesmas setempat. "Update terakhir sore tadi, pendarahan pada korban sudah berhenti. Kita berharap, malam ini kepala distrik sudah bisa sampai di Kampung Okbab," kata Fakhiri dalam keterangannya, Sabtu (14/5).
Fakhiri menyampaikan bahwa aparat keamanan diberangkatkan ke Kampung Okbab dilakukan untuk memantau ketiga korban pekerja yang mengalami penganiayaan. "Tidak ada lagi kekerasan atau penganiayaan yang dilakukan oleh kelompok tersebut," ucapnya.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Apa yang dilakukan 4 Bintara? Empat Bintara muda itu baru saja dilantik menjadi polisi kendati tak disaksikan kedua orangtua.
-
Bagaimana Satgas BAKTI mengatasi kendala di Papua? Sementara itu, terdapat 297 lokasi lainnya yang masih dalam tahap pembangunan karena menghadapi kendala masalah keamanan di wilayah Papua.
-
Bagaimana KKB ditangkap? 'Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri,' kata Kristomei.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk penyintas? BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
Dia berharap dengan adanya kepala distrik nantinya dapat membangun komunikasi dengan pelaku penganiayaan terhadap para korban. Mereka juga dapat bertemu salah satu pegawai yang merupakan orang asli Papua yang sempat menghindar dari kejadian itu.
"Sehingga informasi itu akan menjadi bahan bagi aparat keamanan untuk bagaimana mengambil langkah-langkah penyelamatan terhadap tiga korban termasuk satu masyarakat orang asli Papua yang menghindar dari kejadian kekerasan itu," ungkapnya.
Fakhiri menjelaskan, sebelumnya terdapat empat orang yang disandera. Tiga orang merupakan warga pendatang yang kena bacok dan 1 orang lainnya merupakan masyarakat asli Papua.
"Yang satu sempat mengamankan diri ke puskesmas, yang kedua di tahan, yang dua ini atas pendekatan tokoh masyarakat dan pendeta, akhirnya diserahkan kepada mereka dan dibawa ke puskesmas untuk mendapat pengobatan," tambahnya.
Informasi itu disampaikan masyarakat kepada Kapolres dan Wakil Bupati di Oksibil. "Saya juga akan berkoordinasi dengan PT IBS untuk bagaimana menyelesaikan persoalan, termasuk apa yang dituntut oleh mereka,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah. Mereka menyandera empat pekerja pembangunan BTS milik Bakti Kominfo di Okbibab.
Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring menjelaskan, ada enam orang yang diserang KKB. Namun, dua di antaranya berhasil bebas dalam kondisi luka-luka.
"Dua korban yang alami luka-luka saat ini dalam perjalanan ke Jayapura untuk mendapat perawatan," jelas Sembiring dilansir dari Antara, Sabtu (13/5).
Menurut Sembiring, KKB menyerang pekerja BTS Kominfo pada Jumat (12/5). Saat itu, petugas dari Bakti Kominfo didampingi Kadis Kominfo Pegubin ke Okbibab meninjau lokasi pembangunan BTS.
Tiba-tiba, lima anggota KKB datang dan menyerang mereka serta menyandera empat orang. Korban luka sudah dievakuasi ke Oksibil.
"Saat ini, korban sudah mendapatkan penanganan di rumah sakit. Sementara itu, Kadistrik Okbibab sedang menuju lokasi kejadian," katanya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun aksi penyerangan tersebut mengakibatkan 3 orang meninggal dunia serta 2 orang selamat.
Baca SelengkapnyaSelain menembak mati empat anggota KKB, petugas juga mengamankan dua pucuk senjata api laras panjang.
Baca SelengkapnyaTotal ada 471 proyek pembangunan tower BTS tertunda di Papua.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MW, RS, dan S telah ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaSatgas BAKTI telah sukses menyelesaikan pembangunan 5.321 BTS 4G dan telah memberikan rekomendasi untuk mengakhiri kontrak HBS.
Baca SelengkapnyaKini saatnya semua masyarakat Papua untuk fokus pada kerja keras, kerja bersama untuk mengisi kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, telah terdapat 118 BTS 4G yang sudah siap digunakan atau on-air, dari total 630 BTS 4G yang akan dibangun.
Baca SelengkapnyaJenazah para korban kini sudah berada di Kenyam, Papua.
Baca SelengkapnyaBudi menuturkan, ada sekitar 5000 proyek mangkrak dan akan diselesaikan secepatnya.
Baca SelengkapnyaKaryawan PT Jayakarta Jasa Bakti tersebut diperlukan dengan baik dan tidak mendapatkan kekerasan fisik.
Baca SelengkapnyaSatgas Ops Damai Cartenz-2024 bersama tim gabungan TNI-Polri telah melakukan penegakkan Hukum yang tegas dan terukur terhadap Kelompok KKB.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI-Polri melumpuhkan lima anggota KKB di Pegunungan Bintang.
Baca Selengkapnya