4 Pengakuan teroris tega ngebom orang tak bersalah
Merdeka.com - Serangan keji para teroris telah meninggalkan luka mendalam. Mereka ledakkan bom bunuh diri di tempat keramaian. Korban jiwa berjatuhan.
Apa sebenarnya alasan para teroris tega mengebom dan membunuh orang tak bersalah. Ini alasan mereka:
Ingin masuk surga
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa pelaku melakukan pembunuhan? Adapun, keterangan MAS, saat itu ayahnya sedang tidur bersama ibunya.Kemudian, MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian membeberkan pengakuan para teroris yang melakukan serangan bom bunuh diri. Ini dikatakan Tito saat menjadi bintang tamu di Mata Najwa.
Tito mengatakan dalam pemikiran para teroris, jika mereka terbunuh maka mereka langsung masuk surga. "Ini yang sering kita temukan dalam serangan bom bunuh diri. Para terorisme melilitkan bom di badannya, dengan harapan meninggal dunia dan langsung masuk surga," jelas Tito.
Jika membunuh akan dapat pahala
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian juga membeberkan alasan lainnya soal nekatnya para teroris meledakkan diri, bahkan membunuh petugas kepolisian. Ternyata, para teroris sengaja ingin berperang melawan petugas.Menurut Tito, para teroris meyakini kalau kontak senjata dan mereka membunuh bisa dapat pahala. kalau mereka terbunuh langsung masuk surga. "Seperti (penyerangan) di Polda Riau kita melihat 5 orang naik Avanza dia nabrak petugas dia yakin dia dapat pahala membunuh polisi. Dia tau ada senjata tapi dipikiran mereka, mereka keluarkan parang berapapun yang dia serang dia bunuh dia dapat pahala. Kalau dia ditembak fine dia akan masuk surga," kata Tito.
Teroris takut bunuh diri karena masuk neraka
Lebih miris lagi, pelaku teroris melakukan bom bunuh diri yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Tapi pengakuan teroris, mereka tak mau bunuh diri sendiri tanpa ada korban."Saya pernah menangkap pelaku bom di Kedutaan Australia di Bogor sekarang di Nusa Kambangan. Ketika kita tangkap dua-duanya nangis di kendaraan itu. kenapa kamu nangis? kenapa kita enggak ada kontak (tembak-tembakan). Kenapa saya tidak bisa membunuh bapak? dan kenapa bapak tidak membunuh saya. saya kehilangan waktu untuk masuk surga," kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. "Saya sampaikan kalau gitu kamu bunuh diri saja abis ini," Lanjut Tito. "Saya masuk neraka kalau bunuh diri. Kalau dalam kontak masuk surga," ujar Tito.
Jihad Fi Sabilillah
Teroris mengakui melakukan serangan bom adalah sebagai jihad di jalan Allah. Bahkan pengakuan itu dibenarkan oleh mantan teroris bom Bali, Ali Imron. Ali Imron membeberkan alasan mengapa banyak jaringan seperti ISIS yang melegalkan bom atas nama jihad Fi Sabilillah. Banyak jaringan atau kelompok yang membelokkan apa arti dari jihad sesungguhnya. Sehingga banyak yang menyalahkan makna jihad untuk membunuh atau melakukan bom bunuh diri dengan harapan mati syahid. Padahal tujuan jihad bukan seperti pemahaman para teroris. Jihad fi sabilillah bukanlah tindakan balas dendam dan menzalimi kaum yang lemah, tetapi sebaliknya untuk melindungi kaum yang lemah dan tertindas di muka bumi. Jihad juga bertujuan tidak semata-mata membunuh orang kafir dan melakukan teror terhadap mereka, karena Islam menghormati hak hidup setiap manusia. Tetapi jihad disyariatkan dalam Islam untuk menghentikan kezaliman dan fitnah yang mengganggu kehidupan manusia.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka memilih calon korban secara random alias acak.
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaHj Uma menceritakan detik-detik pertemuannya dengan para tersangka yang ternyata telah mengenalnya.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menebar teror menggunakan airsoft gun.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi menjelaskan, dari tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka salah satunya anak di bawah umur Inisial AA (15).
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaMotif para pelaku sejauh ini dikarenakan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaKetiganya tertangkap setelah dua kelompok remaja menggelar aksi saling serang di wilayah Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca Selengkapnya