4 PSK di Solo diringkus polisi saat jajakan diri di pinggir jalan
Merdeka.com - Polsek Banjarsari Solo mengamankan 4 pekerja seks komersial (PSK) yang sedang menjajakan diri, Selasa (23/5) malam. Ke empat wanita nakal tersebut selanjutnya diamankan di Mapolsek, Banjarsari Solo untuk diperiksa dan didata.
Ke empat PSK yang diamankan tersebut yakni Amnda (21) warga Purwantoro, Wonogiri, Sumiyati (31) warga Pracimantoro Wonogiri, Umiyati (22) warga Boyolali dan Mulyani (40) warga Ngemplak, Boyolali. Mereka diamankan di sekitar Kampung Kestalan Solo.
Selain 4 PSK, polisi juga menangkap 5 pemabuk dan seorang penjual miras. Ke lima orang yang sedang pesta miras tersebut adalah Nanang Isyadi (39) warga Gentan, Baki, Sukoharjo, Wahyudi (43) warga Kadipiro Solo, Jumadi (42), warga Punggawan, Solo, Raditya DA. (28) dan Bambang Triatmojo (17), keduanya warga Karanggede, Boyolali. Sedangkan seorang penjual miras bernama Mujiarto (61) warga
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
Colomadu, Karanganyar.
Kapolsek Banjarsari, Kompol Wawan Purwanto mengatakan, penangkapan semua PSK dan pemabuk dilakukan dalam rangkaian pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) 2016. Penangkapan tersebut berkat laporan masyarakat dan hasil penyelidikan kepolisian.
"Kita amankan para pemuda yang sedang bergerombol dan para wanita penghibur di seputaran kampung Kestalan, Solo. Ini berkat laporan masyarakat dan lidik yang kami lakukan," ujar Wawan, Rabu (25/5).
Wawan menuturkan, kegiatan tersebut juga dalam rangka mengantisipasi datangnya bulan Ramadhan. Sehingga saat pelaksanaan puasa nanti tidak ada lagi warga yang melakukan tindakan yang melanggar norma agama.
"Ada beberapa tempat yang kita sasar di antaranya, Punggawan, Nusukan, Gilingan, Ketelan dan Manahan. Kita bagi beberapa tim sehingga bisa mencapai sasaran," katanya.
Dia menambahkan, semua tersangka akan dikenakan sidang tipiring di Pengadilan Negeri Solo dalam waktu dekat. Selain sidang tipiring mereka juga didata dan diwajibkan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selanjutnya mereka akan dibawa ke tempat rehabilitasi untuk mendapat pembinaan di wilayah Cirebon.
Baca SelengkapnyaEmpat orang telah diamankan. Polisi juga meminta pelaku lainnya untuk segera menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaTiga polisi gadungan inisial AP (36), DP (18), dan WN (18) tidak bisa berkutik lagi setelah dicokok oleh polisi asli.
Baca SelengkapnyaTujuh pekerja seks terjaring razia di bekas lokalisasi Gunung Sampan Situbondo bukan warga lokal. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaDelapan wanita pekerja seks komersial dan satu orang pria diamankan.
Baca SelengkapnyaPolresta Denpasar mengungkap identitas dan peran empat tersangka atas penganiayaan dan penyerangan ke Kantor Satpol PP Kota Denpasar
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu tak Satpol PP menyurutkan mereka. Justru semakin menggencarkan penertiban.
Baca SelengkapnyaKeempat tersangka berinisial, JBT (45), HT (25), VS (25) dan MN (50).
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan yang sedang berpatroli bergegas melakukan pengepungan dan pengadangan terhadap kendaraan para pelaku tersebut.
Baca Selengkapnya"Jadi terdata, bahwa dari kelima orang ini bukan ormas," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaPembongkaran berawal dari adanya laporan Anak Baru Gede (ABG) hilang. Hasilnya, muncikari dan Pekerja Seks Komersial (PSK) ditangkap.
Baca Selengkapnya