4 Rekan Ditangkap Kasus Pemerasan, Anggota Ormas Bikin Ribut di Depan Polres
Merdeka.com - Puluhan anggota ormas kepemudaan di Kota Binjai membuat keributan di depan Mapolres Binjai, Sumut, Selasa (19/5) malam. Mereka akhirnya dibubarkan petugas kepolisian yang melepaskan tembakan ke udara.
Puluhan anggota ormas itu membuat keributan karena tidak terima 4 rekannya ditangkap polisi karena diduga melakukan pemerasan. Mereka mendatangi Mapolres Binjai dengan mengendarai sepeda motor.
"Jumlahnya sekitar 30 orang. Mereka berteriak-teriak dan melakukan pemblokiran di depan pintu masuk Mapolres Binjai dan selanjutnya melaksanakan kegiatan orasi," ujar Kasubag Humas Polres Binjai Siswanto Ginting, Rabu (20/5).
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang masuk ke lapangan dan membuat kerusuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
Sejumlah petugas kepolisian kemudian keluar dan membubarkan massa. Puluhan anggota ormas itu kocar-kacir setelah petugas melepas sejumlah tembakan peringatan.
"Mereka membubarkan diri. Kita mengamankan 3 orang peserta aksi," ujar Siswanto.
Video Beredar Luas
Video tentang pembubaran massa ormas ini banyak beredar di media sosial. Dalam video itu, anggota ormas melarikan diri setelah terdengar suara tembakan. Beberapa terlihat tertangkap.
Terkait kasus yang menjerat 4 anggota ormas yang lebih dulu diamankan, jelas Siswanto, merupakan buntut dari laporan masyarakat. Mereka dilaporkan memeras seorang kontraktor yang sedang mengerjakan proyek penahan sungai di Jalan Gatot Subroto, Bandar Senembah, Binjai Barat.
Awalnya, petugas mengamankan 11 anggota ormas, Senin (19/5). Berdasarkan hasil gelar perkara, 4 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan 7 lainnya masih berstatus saksi.
Pihak Sat Reskrim Polres Binjai masih menyelidiki dan mengembangkan kasus pemerasan itu. "Untuk situasi Kamtibmas di wilayah hukum Polres Binjai dalam keadaan kondusif," pungkas Siswanto.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca SelengkapnyaDua organisasi masyarakat (ormas) di Tangerang Selatan terlibat perselisihan, Selasa (5/11) malam.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDebt collector dan pemilik mobil merupakan anggota ormas berbeda.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaPenetapan mereka sebagai tersangka itu disimpulkan setelah dilakukan pemeriksaan mendalam dan gelar perkara.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaKelompok Anarko ini menyusup dan melarikan diri ke sejumlah kampus yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan, mereka yang ditangkap oleh polisi terkait kasus tersebut berjumlah empat orang.
Baca Selengkapnya