4 Rekor mencengangkan yang diciptakan letusan Krakatau
Merdeka.com - 27 Agustus 1883, 130 tahun yang lalu, sebuah ledakan dahsyat terjadi di Selat Sunda antara Pulau Jawa dan Sumatera. Gunung Krakatau meletus, membuat seluruh dunia terbelalak. Awan panas dan tsunami akibat letusan Krakatau menyebabkan 36 ribu orang tewas.
Letusan mahadahsyat itu meluluhlantakkan kawasan pantai Barat Jawa terutama karena gelombang tsunami sangat tinggi. Amukan tsunami juga merusakkan kawasan pantai di Kalianda maupun Teluk Betung, Bandarlampung. Letusan Krakatau mencatat beberapa rekor mengejutkan seperti dirangkum merdeka.com:
Tsunami kelilingi bumi
-
Kapan Gunung Krakatau meletus? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Kapan gunung meletus? Dengan adanya faktor-faktor tersebut, terjadilah letusan gunung meletus yang dapat berdampak pada kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kehidupan manusia.
-
Kapan letusan Marapi terjadi? 'Data terbaru ada 22 korban dalam keadaan meninggal dunia, 1 orang dalam pencarian yang hingga keberadaannya belum diketahui dan 52 orang selamat,' jelas Kepala Basarnas Padang Abdul Malik saat konferensi pers, Rabu (6/12).
-
Kapan letusan pertama Gunung Guntur? Mengutip liputan6.com, sebuah surat kabar milik Belanda yaitu Bataviasche Courant melaporkan bahwa pada 21 Oktober 1818 telah terjadi letusan Gunung Guntur yang berlangsung pada malam hari.
Letusan Gunung Krakatau pada 1883 mengakibatkan tsunami paling hebat di dunia. Menurut data US National Geopshysical Data Center, gelombang akibat letusan Krakatau mengelilingi bumi sebanyak tujuh kali! Gelombang tsunami bahkan mencapai tinggi sekitar 30 meter di pantai Barat Jawa seperti di Anyer maupun Carita. Tsunami juga menerjang Teluk Betung (Bandarlampung) dan kawasan sekitarnya. Begitu dahsyatnya tsunami Krakatau hingga menimbulkan korban jiwa sangat besar yaitu lebih dari 36 ribu orang tewas sesuai data pemerintahan Hindia Belanda. Diyakini korban tewas lebih dari angka itu karena banyak yang hilang. Tsunami ini juga mencapai Batavia dengan ketinggian dua meter. Ombak besar juga sampai Hawaii, Amerika Selatan bahkan selat yang memisah Prancis dan Inggris.
Salah satu lontaran vulkanik terbesar
Letusan Gunung Krakatau melontarkan isi perut bumi sebesar 12 kilometer kubik. Material sebesar itu terlontar hingga menutup langit dunia dalam beberapa hari. Lontaran itu adalah yang terbesar di era peradaban. Lontaran lain yang lebih besar adalah letusan Gunung Toba sekitar 74 ribu tahun lalu. Letusan Toba itu melepaskan 2500 kilometer kubik material ke udara.Debu akibat letusan Gunung Krakatau membubung sekitar 27 kilometer ke langit. Suasana di sekitar Gunung Krakatau gelap termasuk di Batavia. Cuaca dilaporkan sangat dingin, tidak seperti biasanya.
Suara paling keras sedunia
Letusan Krakatau menimbulkan suara paling kencang yang pernah ada di dunia. Suara letusan terdengar di pedalaman Australia. Suara itu juga didengar seperti letusan meriam hampir 5.000 kilometer jauhnya, tepatnya di Pulau Rodrigues, Samudera Hindia. Butuh empat suara itu terdengar di Pulau Rodrigues, dekat Mauritius. Suara letusan terdengar di 1/13 wilayah bumi. Letusan itu juga tercatat di barometer di Inggris, ribuan kilometer jauhnya.
Pengaruhi iklim global
Letusan Gunung Krakatau ikut mempengaruhi iklim global hingga beberapa tahun sesudahnya. Salah satu penyebabnya adalah matahari yang tertutup debu Krakatau dalam waktu lama. Temperatur dunia dilaporkan tidak kembali ke normal hingga lima tahun sesudahnya yaitu pada 1888. Cuaca di Eropa dan Amerika Utara juga ikut terpengaruh. Matahari tenggelam menimbulkan pemandangan yang dramatis dengan warna dominan merah. Pada November, tiga bulan setelah letusan dilaporkan pemadam kebakaran di New York bergerak untuk memadamkan apa yang mereka sebut sebagai api berwarna merah. Ternyata, itu hanya efek di langit karena partikel di atmosfer pasca letusan Krakatau. Bahkan di Amerika dilaporkan salju turun bulan Agustus pada tahun-tahun setelah letusan Krakatau. (mdk/tts)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baru-baru ini Gunung Krakatau kembali erupsi pada Kamis (7/12) siang dengan tinggi kolom abu vulkanik 1.200 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga.
Baca SelengkapnyaBegini suara letusan Krakatau pada tahun 1883 yang ledakannya 10 ribu kali lebih dahsyat dari bom atom Hiroshima.
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau melontarkan abu dengan tinggi kolom hingga 1.400 meter di atas puncak atau sekitar 1.557 meter di atas permukaan laut.
Baca SelengkapnyaBerikut uraian setiap peristiwa erupsi Gunung Marapi yang tercatat BNPB.
Baca SelengkapnyaGelombang tersebut disusul oleh gelombang pasang yang kedua
Baca SelengkapnyaSejak Gunung Ruang berstatus Level III atau Siaga, setidaknya ada tiga kali erupsi eksplosif keluar dari kawah gunung api tersebut.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini Gunung Marapi di Kabupaten Agam mengalami erupsi yang cukup dahsyat.
Baca SelengkapnyaWarga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca SelengkapnyaUntuk menikmati gunung ini, para pengunjung disarankan untuk datang pada waktu malam hari hingga pagi hari menuju matahari terbit.
Baca SelengkapnyaLetusan Gunung Tambora merupakan letusan gunung api paling dahsyat dalam sejarah peradaban modern
Baca Selengkapnya