4 Robot buatan mahasiswa Indonesia kalahkan Amerika dan China
Merdeka.com - Mahasiswa Indonesia mampu menciptakan robot dalam beberapa perlombaan. Tak main-main, mereka mampu mengalahkan peserta dari beberapa negara seperti Amerika Serikat maupun Tiongkok. Tentunya prestasi tersebut sangat membanggakan.
Hingga saat ini, para mahasiswa terus berusaha membuat robot hebat yang berguna bagi siapapun, dan bisa mengalahkan robot-robot lain di luar negeri. Seperti dikutip merdeka.com dari berbagai sumber, berikut beberapa hasil karya anak bangsa yang patut diapresiasi:
Robot tank dari Institut Teknologi 10 November (ITS)
-
Mengapa para peneliti mengembangkan robot ini? Ini merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi. Mengutip South China Morning Post via NYPost, Jumat (4/7), melaporkan bahwa hal ini dapat mengarah pada 'pengembangan kecerdasan hibrida manusia-robot.'
-
Siapa yang menciptakan robot ini? Para peneliti di Universitas Tianjin di Tiongkok telah menciptakan robot yang dikendalikan oleh sel otak manusia.
-
Robot apa yang dipamerkan? Sebuah robot dipamerkan dalam acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Siapa yang menciptakan Robot AI? Para ilmuwan dari Technical University of Denmark (DTU), menciptakan model AI yang bernama Life2vec.
-
Siapa yang mengoperasikan robot? Siswa MAN 2 Lebak Banten mengoperasikan teknologi Smart Farmer pada acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Kenapa Kemenag gelar pameran robot? Acara tersebut dikemas dengan nuansa pop culture untuk menarik minat anak muda untuk tertarik pada religi.
Tiga mahasiswa Indonesia mampu menyelesaikan kendaraan taktis berupa tank mini berlabel War-V1. Tank robot tersebut dibuat di markas BDL-tech, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Mahasiswa Teknik Elektro dari Institut Teknologi 10 November (ITS), Bachtiar Dumais Laksana (23) membuat sendiri tank tersebut dengan bantuan kedua rekannya, yakni Adhitya Whisnu Pratama dan Muhammad Iqbal. Alat tempur ini mampu dikendalikan jarak jauh dan menenteng senapan mesin ringan untuk memporak-porandakan posisi musuh.
Robot humanoid karya mahasiswa ITS
Tim Ichiro, robot karya mahasiswa Institut Teknologi 10 November (ITS), berhasil mendapatkan juara umum dalam ajang olimpiade robot Dalam ajang olimpiade robot Federation of International Robot-Soccer Association (FIRA) Humanoid Robot Cup (Hurocup) 2016 di Beijing, Tiongkok. Olimpiade robot ini melibatkan 23 tim robot dari 9 negara.
Di ajang ini, tim Ichiro mengikuti 6 cabang olah raga, yakni long jump, obstacle run, marathon, sprint, soccer, dan weightlifting dan dari semua itu mereka berhasil sapu bersih 10 medali, mengalahkan dua rival paling alot, yakni Malaysia dan Taiwan. Dua robot Ichiro yang dilombakan ini berhasil meraih 3 medali emas, 4 medali perak, 1 medali perunggu, Juara 1 dan 2 marathon, juara 1 dan 2 lari sprint, juara 1 dan 2 sepak bola, juara 2 halang rintang, juara 3 angkat besi, serta juara umum 2 dan 3.
Robot pemadam kebakaran karya PENS (Politeknik Elektronik Negeri Surabaya)
Tim Robot Pens 'EFFIRO' menjadi juara lomba robot pemadam api internasional "Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest 2014 di Trinity College, Hartford Connecticut, AS, 5 sampai 6 April 2014. Mereka mampu mengalahkan tim-tim Israel dan AS.
Dosen pembimbing Tim PENS Eko Henfri Binugroho mengatakan, skor pertandingan dilihat dari kecepatan waktu dalam menyelesaikan tugas untuk memadamkan api.
"Tiga robot pemadam api ketagori beroda dari PENS adalah tim ER2C (PENS) yang mencatat waktu 6,533 detik, tim EFFiRo (PENS) dengan waktu 8,55 detik dan tim PENS dengan catatan waktu 9,303 detik, sedangkan tim Panther dari Israel pada posisi keempat dengan rentang waktu yang tercapai cuku[ jauh, yakni 25,746 detik," kata dia.
Robot buatan Unissula juara di AS
Tim Robotik Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang menyabet gelar juara umum pada kontes robot internasional di Oosting Gymnasium Trinity College Ferris Athletic Center, Hartford, Amerika Serikat. Ajang Trinity College International Fire Fighting Home Robot Contest tersebut diselenggarakan pada 2-3 April 2016.
Tim robotik yang terdiri dari tiga mahasiswa Fakultas Teknologi yaitu dari Faisal Aminuddin, La Ode Muhammad Idris, dan Ahmad Zuhri itu bersaing dengan 80 tim kontestan dari berbagai negara. Antara lain Tiongkok, Israel, dan berbagai negara bagian di Amerika Serikat.
Sesuai dengan kategori dan aturan, tim Unissula membawa empat robot yaitu dua robot pemadam api beroda bernama Khaum I dan Khaum II serta dua robot pemadam api berkaki, dengan nama Sultan Agung I dan Sultan Agung II.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka berhasil membawa kemenangan pada ajang Championship of World Robotic Center Competition 2024 di Multimedia University, Cyberjaya Malaysia.
Baca SelengkapnyaSebanyak 400 peserta dari seluruh Indonesia bertanding memperebutkan Piala Ketua MPR RI dan tiket menuju World Robotic Center Competition di Singapura.
Baca SelengkapnyaInilah yang membuat China berhasil di atas negara-negara yang sudah maju dalam 20 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaAjang IPITEX atau juga dikenal dengan Thailand Inventor’s 2024 digelar di Bangkok 2-6 Februari 2024
Baca SelengkapnyaMahasiswa Indonesia dari berbagai Perguruan Tinggi di tanah air meraih prestasi gemilang di Shell Eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2024. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaSiswa SMP Kharisma Bangsa menjadi perwakilan Indonesia yang mendapatkan Grand Award!
Baca SelengkapnyaAda yang lolos di 10 jurusan, 8 kampus dan 6 universitas ternama dunia
Baca SelengkapnyaKompetisi tersebut bukan hanya sekadar ajang untuk menunjukkan kecerdasan akademik, namun juga kesempatan untuk membuktikan kemampuan pemecahan masalah.
Baca SelengkapnyaTim olimpiade fisika Indonesia menyabet satu medali emas, satu medali perak, tiga medali perunggu, dan tiga Honorable Mention (HM).
Baca SelengkapnyaMenteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyerahkan penghargaan kepada delegasi Indonesia pada ajang 13th WorldSkill ASEAN (WSA).
Baca SelengkapnyaKetiganya berhasil mendeteksidua skenario ancaman siber selama proses demo simulasi.
Baca SelengkapnyaDengan konsep yang mirip dengan University War di Korea Selatan, Clash of Champions menampilkan persaingan yang memukau dan menegangkan.
Baca Selengkapnya