4 Saksi diperiksa terkait kasus penyiraman air keras Novel Baswedan
Merdeka.com - Pihak kepolisian telah memeriksa 14 saksi terkait kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Pemeriksaan terhadap saksi kembali dilanjutkan hari ini dengan memeriksa empat orang.
"Penyidik memeriksa beberapa saksi, 14 saksi kemarin. Hari ini akan periksa 4 saksi terkait apa yang diketahui dan didengar atas kejadian itu," kata Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes Pol Awi Setiyono di Markas Besar Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (12/4).
Selain memeriksa para saksi, barang bukti berupa baju yang dikenakan Novel saat kejadian juga diperiksa tim Labfor Polri. Cangkir diduga berisi air keras juga tengah diuji Labfor Polri.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
-
Apa yang ditemukan KPK di Basarnas? Lembaga antirasuah mengungkap kasus dugaan korupsi di Basarnas.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
"Di samping itu penyidik melakukan penyitaan, cangkir yang diduga membawa cairan air keras, baju korban juga disita, penyidik juga sita DVR CCTV milik korban," ujarnya.
Lebih lanjut, Awi menuturkan saat ini polisi baru bisa mengindetifikasi CCTV di rumah Novel. Kebetulan jarak CCTV dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP) tidak terlalu jauh.
"Di sekitar TKP CCTV yang baru bisa kita identifikasi di kediaman korban. Karena jaraknya agak jauh perlu proses digital forensik mendetail," tuturnya.
"Beberapa yang ada CCTV, gardu PLN, dua rumah kita monitor ada," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Yang terlibat penyiraman air keras ini untuk menyerahkan diri kepada kami," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi menjelaskan, dari tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka salah satunya anak di bawah umur Inisial AA (15).
Baca Selengkapnya