4 Siswa SD Pangkalan Kerinci akui curi makanan dan ayam warga
Merdeka.com - Empat siswa Sekolah dasar SDN 012 yang ditangkap anggota Polsek Pangkalan Kerinci, sebelumnya mencuri di 2 rumah dan 1 kedai yang menjual makanan ringan sekaligus warung kopi di kecamatan Pangkalan Kerinci.
Polisi mendapatkan barang bukti berupa makanan dan sejumlah uang serta keterangan siswa yang mengaku melakukan pencurian tersebut.
Salah seorang korban pencurian yang dilakukan para siswa SD tersebut bernama Mardianto, pemilik kedai kopi yang sekaligus menjual makanan ringan untuk anak-anak. Menurut Mardianto, para siswa tersebut mencuri di warung sudah 3 kali.
-
Bagaimana cara anak-anak di sekolah pencuri mendapatkan uang? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Apa yang dicuri oleh pemuda tersebut? Dikutip dari akun Instagram @polresbantuldiy, TH melancarkan aksinya pada dini hari dengan mencuri ayam jago berjenis 'white king' milik korban.
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Siapa saja yang mengajar di sekolah pencuri? Pengajar dari tempat ini yaitu anggota geng, dan pelaku kriminal yang pernah dihukum.
-
Apa yang diajarkan di sekolah pencuri? Pendidikan kriminal mencakup serangkaian pelajaran yang menghasilkan gangster 'profesional' setelah 'lulus'. Orang tua yang tinggal di desa tersebut mengirimkan anak mereka yang berusia rata-rata 12-13 tahun ke sekolah ini demi mendapatkan pelatihan geng kriminal.
"Saat aksi pencurian mereka yang ketiga itu tertangkap tangan. Lalu kami tanyai bersama warga lainnya, mereka mengaku telah 3 kali mencuri makanan dan blender di tempat saya," ujar Mardianto, saat dihubungi merdeka.com Rabu (25/3).
Awalnya Mardianto tidak mau memperpanjang masalah karena barang dagangan yang dicuri para siswa tidak seberapa harganya. Dia mengaku ikhlas karena yang mencurinya masih anak-anak.
"Mereka juga mengaku telah mencuri tabung gas LPG 3 Kg. Ternyata warga lainnya ada juga yang mengaku menjadi korban pencurian dan melapor ke polisi, dan para siswa itu mengakui perbuatannya mencuri di tempat warga lainnya," kata Mardianto.
Mardianto juga mengaku kehilangan ayam dan burung peliharaannya beberapa waktu lalu, dan tidak mengetahui siapa pencurinya namun tidak dilaporkan ke polisi.
"Setelah anak-anak itu tertangkap tangan saat aksi ketiga kalinya di warung saya, mereka ngaku mencuri burung dan ayam saya," jelasnya.
Karena banyak korban atas perbuatan para siswa SD tersebut dan sudah meresahkan masyarakat, akhirnya Mardianto dan warga lainnya menghubungi pihak kepolisian guna membina anak-anak tersebut agar tidak mencuri lagi. Namun Mardianto tidak berkoordinasi dengan aparat desa seperti ketua RT, RW dan kepala desa.
"Tujuan kita melapor supaya anak-anak ini tobat, kasian juga melihat anak-anak ini, tapi perbuatan mereka keterlaluan dan meresahkan warga lainnya, makanya diserahkan ke polisi, tidak ke perangkat desa," jelas dia.
Kapolres Pelalawan AKBP Ade Johan Sinaga saat dihubungi merdeka.com membenarkan pengakuan Mardianto, menurutnya, tidak hanya Mardianto, warga lainnya yang membuat laporan tindak pidana pencurian.
"Korban lainnya atas nama Siti Komala Dewi, dan seorang lainnya anggota polisi Brigadir Roger, dan Mardianto itu," kata Ade Johan.
Ade Johan menambahkan, dari tangan para siswa SD itu. Polsek Pangkalan Kerinci mendapatkan barang bukti berupa makanan dan sejumlah uang hasil pencurian mereka.
"Selain barang bukti, ada juga keterangan para siswa yang mengaku mencuri, dan ini tidak ada dipaksa disuruh mengaku, saat tertangkap tangan oleh warga, mereka mengaku sebelum polisi datang," kata Ade Johan.
Terkait beberapa siswa SD yang dijemput di sekolah saat sedang belajar, itu merupakan pengembangan dari bocah yang tertangkap tangan tersebut.
"Ternyata ada teman mereka lainnya yang juga mencuri di rumah warga lainnya," kata Ade Johan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencurian sepeda motor di sekolah dasar (SD) di Cengkareng viral di media sosial. Dalam peristiwa itu, pelaku sempat menodongkan senjata api kepada satpam.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terjadi saat ketiga anak yang berstatus pelajar SMP ini mengunjungi rumah salah satu temannya di Saptosari
Baca SelengkapnyaPencurian di rumah dinas Bobby Nasution terjadi pada 26 April 2024 sekitar pukul 14.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPolisi belum memerinci perihal waktu penangkapan dan peristiwa pencurian itu.
Baca SelengkapnyaMeski jadi tersangka, penahanan terhadap ketiganya ditangguhkan karena dijamin keluarga.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pencurian itu terjadi pada Senin (6/11) kemarin. Kasus ini masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan empat buah sajam jenis celurit dan satu benda tumpul berupa stick golf.
Baca SelengkapnyaMereka masuk secara paksa ke dalam ruang Laboratorium dengan merusak pintunya, lalu setelah di dalam ruang Lab para pelaku mengambil
Baca SelengkapnyaKorban kehilangan 6 unit jam tangan merek Rolex, Guess, Fossil, Alexander Cristy, Bonia, perhiasan, uang, HP dan alat elektronik.
Baca SelengkapnyaParah! Dua pelaku begal di Cikarang Barat mengaku baru lulus SD. Pengakuan keduanya terungkap usai diamankan warga setelah melancarkan aksi perampasan.
Baca SelengkapnyaBiasanya, para pelaku menggunakan modus pecah kaca mobil saat beraksi.
Baca SelengkapnyaBarang bukti yang disita berupa beras, minyak, alat rumah tangga, dengan total Rp3 juta
Baca Selengkapnya