4 Skenario Lonjakan Kasus Aktif Covid-19 Dampak Libur Natal dan Tahun Baru
Merdeka.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyampaikan skenario lonjakan kasus aktif Covid-19 dampak libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Skenario ini memperhitungkan variabel vaksinasi, mobilitas, kepatuhan protokol kesehatan, hingga varian baru Covid-19.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, ada empat skenario kenaikan kasus aktif setelah libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Pertama, jika herd immunity terbentuk atau cakupan vaksinasi dosis lengkap sudah mencapai 70 persen pada Desember 2021, mobilitas terjaga, dan tidak ada varian baru, maka kasus aktif Covid-19 terus menurun.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
"Ini kondisi yang paling ideal, kasus aktif terus menurun," katanya dalam talkshow Analisis Gelombang ke-3 Covid-19 di Indonesia, Senin (29/11).
Skenario kedua, jika herd immunity belum terbentuk, mobilitas meningkat, dan kepatuhan protokol kesehatan cukup baik, maka kasus aktif Covid-19 akan meningkat hingga 70.000.
Ketiga, jika herd immunity belum terbentuk, mobilitas tinggi, dan kepatuhan protokol kesehatan rendah, maka kasus aktif Covid-19 bisa melonjak hingga 260.000.
Skenario keempat, jika herd immunity belum terbentuk, mobilitas tinggi, kepatuhan protokol kesehatan rendah, dan muncul varian baru lebih menular sekitar 40 hingga 50 persen, maka kasus aktif melonjak hingga 400.000.
"Pada skenario ini, puncak kasus aktif tidak setinggi gelombang kedua karena vaksinasi sudah jauh lebih luas cakupannya dibandingkan libur Idulfitri lalu. Jadi kalau sekarang naik, tapi mungkin kisarannya hanya di 400.000 saja," jelasnya.
Dewi menjelaskan, skenario lonjakan kasus aktif Covid-19 ini dibuat sebelum varian Omicron terdeteksi di Afrika Selatan. Data sementara, Omicron 500 kali lebih menular daripada varian lain.
Dia juga memaparkan kondisi mobilitas dan kepatuhan protokol kesehatan terkini. Mobilitas pada transportasi kereta api tercatat meningkat lima kali lipat dibanding Juli 2021. Sedangkan pada transportasi udara meningkat hingga 350 persen.
Di saat bersamaan, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan menurun. Dalam dua pekan terakhir, kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker dan menjaga jarak konsisten menurun.
Lokasi kerumunan dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan rendah ialah restoran atau kedai, tempat wisata, pemukiman, dan tempat ibadah. Menurut Dewi, untuk mencegah lonjakan tajam kasus aktif Covid-19 dampak libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah bisa mengambil sejumlah langkah.
Seperti mengejar vaksinasi dosis lengkap hingga 70 persen, membatasi mobilitas dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan, dan menutup pintu kedatangan bagi pelaku perjalanan internasional dari negara yang mendeteksi varian Omicron.
"Ini semua untuk menghindari penyebaran dari varian yang ada," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya