4 Sungai di Teluk Wondama Papua Berpotensi Terjadi Banjir Bandang
Merdeka.com - Sedikitnya empat sungai di wilayah ibu kota Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, kondisinya cukup berbahaya. Empat sungai tersebut berpotensi menimbulkan banjir bandang di daerah itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat, Derek Ampnir di Manokwari, Senin, mengatakan, Sentani di Jayapura, Papua memiliki kemiripan dengan Wasior, Teluk Wondama.
"Dan Wasior sudah pernah mengalami banjir bandang hebat dengan jumlah korban jiwa tidak sedikit pada tahun 2010. Di Sentani ada Gunung Siclop kita di Wondama punya Gunung Wondiboi," kata Derek seperti dikutip Antara, Senin (25/3).
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Di mana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Di mana banjir sering terjadi? Fakta menunjukkan bahwa banjir tidak hanya terjadi di wilayah-wilayah yang biasanya dianggap rawan banjir, tetapi juga di daerah perkotaan yang memiliki sistem drainase yang buruk.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Di Wasior Teluk Wondama, kata Derek, terdapat empat sungai besar yang melintasi permukiman padat penduduk. Empat sungai ini mengalir cukup deras dari gunung Wondiboi terutama saat hujan.
"Ada sungai Sanduai ini yang utama dan cukup banyak memakan korban jiwa dan merusak infrastruktur pada banjir bandang 2010. Lalu Sungai Anggris, satu sungai lagi Maniwak, juga satu di Rasie," kata Derek.
Empat sungai tersebut seluruhnya berada di wilayah Wasior dan berada ditengah pemukiman masyarakat. BPBD setempat diminta melakukan pengecekan secara rutin untuk mencegah pendangkalan.
Dia juga berharap, Pemkab Wondama melakukan normalisasi secara rutin agar sedimentasi di empat sungai ini tidak menghambat aliran air.
"Karakter lahan di Wondama terutama di daerah aliran sungai ini tanah berpasir. Maka proses sedimentasi ini berlangsung sangat cepat, apalagi pas musim hujan. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah," jelasnya.
Derek mengungkapkan, masyarakat Wasior sudah belajar banyak tentang mitigasi bencana di daerah tersebut. Dia meyakini pasca-banjir bandang 2010 masyarakat di daerah ini sudah semakin tangguh.
"Sekarang tugas pemerintah daerah, menekan agar potensi banjir ini terus berkurang. Empat sungai ini harus diperhatikan, jangan sampai material menghalangi aliran air," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPBD Bali, mengeluarkan sejumlah titik potensi banjir bandang di wilayah Pulau Bali, selama masuk musim penghujan
Baca SelengkapnyaPrediksi hujan tersebut akan terjadi diberbagai daerah diantaranya Sumatera Barat, Bengkulu hingga Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaEmpat provinsi siaga potensi banjir akibat tingginya intensitas curah hujaN
Baca SelengkapnyaBanjir bandang yang melanda Sukabumi menyebabkan sungai meluap, mengakibatkan mobil-mobil terbawa arus, dan kerugian material diperkirakan capai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaBNPB mengimbau warga dan pihak pemerintah daerah setempat menindaklanjuti hasil analisa cuaca tersebut .
Baca SelengkapnyaLongsor diakibatkan curah hujan tinggi melanda wilayah Sumbar.
Baca SelengkapnyaBPBD mencatat 4 kelurahan atau desa di wilayah pesisir utara Kabupaten Tangerang terendam banjir rob akibat air laut pasang sejak pekan kemarin.
Baca SelengkapnyaBanjir terparah menggenangi wilayah Kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaHingga Minggu (12/5) pukul 21.00 WIB tercatat total korban meninggal dunia akibat bencana ini mencapai 37 jiwa.
Baca Selengkapnya