4 Tahun jadi korban perdagangan, 45 WN Myanmar ngaku tak diupah
Merdeka.com - Satuan Tugas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) telah mengevakuasi 45 anak buah kapal berkewarganegaraan Myanmar ke Bareskrim Polri. 45 warga Myanmar ini dievakuasi setelah pihak kepolisian menerima laporan dari kedutaan Myanmar yang hilang. Dugaan awal pihak kedutaan mereka yang dilaporkan tersebut dipekerjakan sebagai ABK di perairan Indonesia.
"Dari hotel Fiducia Petojo. Dari Ambon ke jakarta," ujar Kepala Satgas TPPO, AKBP Arie Dharmanto di Mabes Polri, Rabu (5/8).
45 warga ini dikendalikan oleh PT S&T Mitra Mina. Diduga, mereka telah dipalsukan identitasnya menjadi warga Thailand. Korban kemudian disembunyikan oleh pihak perusahaan di Hotel Fiducia Petojo, Jakarta Pusat.
-
Di mana pekerja Indonesia bekerja? Haygrove, sebuah perkebunan di Hereford yang memasok buah beri ke supermarket Inggris, memberikan surat peringatan kepada pria tersebut dan empat pekerja Indonesia lainnya tentang kecepatan mereka memetik buah sebelum memecat mereka lima dan enam pekan setelah mereka mulai bekerja.
-
Bagaimana cara orang Belitung mencari ikan di Nirok Nanggok? Tradisi ini sangat dekat dengan istilah peluang. Masyarakat tidak bisa curang, mereka pun tidak mengetahui dan tidak dapat memastikan peluang masing-masing masyarakat untuk mendapatkan ikan karena alat yang digunakan pun sama merata menggunakan Tirok dan Tanggok.
-
Dimana Nelayan Bojonegara cari ikan? Selain rumpon, memperkirakan waktu melaut berdasarkan pengalaman mereka menjadi salah satu strategi melaut. Mereka mengamati pola cuaca dan kondisi laut yang memengaruhi ikan seperti Januari hasil tangkapan akan baik serta November dan Desember ikannya akan sedikit.
-
Siapa yang membudidayakan Ikan mas sinyonya? Di daerah asalnya, ikan ini dibudidayakan, salah satunya oleh Wahyu.
-
Apa yang dilakukan WNA tersebut? Selama tinggal di kampung, Mojorejo, Modo, Lamongan, dia kerap buat onar.
-
Apa yang dilakukan penambang timah ilegal? Agung menjelaskan penambangan timah ilegal berkelompok di wilayah IUP PT Timah terjadi secara masif pada tahun 2020.
"Mereka rencanaya akan dikembalikan di Myanmar," kata Arie.
Arie menjelaskan kasus pemalsuan 45 warga negara ini diduga ada kemiripan dengan kasus Benjina. "Kemiripan dengan Benjinanya pertama sama-sama anak buah kapal, kedua tidak digaji, ketiga Simen book," ujar dia.
Lanjut dia, polisi tidak menerima adanya pemalsuan identitas warga negara yang tengah berada di Indonesia serta tidak ada legalitas dari penerintah Myanmar.
"Mau dipulangkan, kita tidak terima, kenapa baru sekarang dipulangkan. Tidak ada juga koordinasi dengan keduataan Myanmar," tutup Arie.
Berdasarkan informasi, 45 warga Myanmar ini telah bekerja sebagai Anak Buah Kapal dalam mencari ikan selama 4 tahun di Indonesia atas kendali PT S&T Mitra Mina. Namun, dalam masa empat tahun tersebut, pihak perusahaan tidak memberikan upah sesuai dengan perjanjian awal.
"7500 bath perbulan. Katanya Tunggu dulu (digaji). Gaji juga sampai sekarang belum dikasih, tapi kalau mau beli apa saja dikasih," terang Salah satu warga Myanmar, Sal Weu.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
11 warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaMereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaSetelah korban bekerja sebulan, ia menerima upah yang tak sesuai dengan kesepakatan awal.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta serius menangani kejahatan perdagangan orang karena kasus TPPO sudah seringkali berulang.
Baca SelengkapnyaMereka tak menyangka akan ditipu tetangganya sendiri
Baca Selengkapnya"Mereka punya tujuan untuk mencari pekerjaan di negara tujuan," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi
Baca SelengkapnyaSementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaWNA itu berperan sebagai nakhoda kapal dari Bangladesh ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaVideo mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis
Baca SelengkapnyaPerekrutan PMI seolah-olah dibuat resmi. Korban menjalani pemeriksaan kesehatan dan pembuatan paspor.
Baca Selengkapnya