4 Tahun tak terendus, peredaran jutaan pil 'setan' di Jatim baru terungkap
Merdeka.com - Polisi dan Badan Narkotika Nasional (BNN) perlu lebih jeli lagi mengawasi peredaran narkoba. Bayangkan, peredaran jutaan pil koplo asal Jakarta yang sudah empat tahun beroperasi di Jawa Timur, bisa sampai tak terendus.
Namun, bisnis pil setan di Jawa Timur yang informasinya dikelola tersangka asal Jakarta itu, hari ini terpaksa harus gulung tikar. Sebab, anggota Polsek Tegalsari, Surabaya, berhasil membekuk enam tersangka setelah mendalami informasi kasusnya, hingga memburu para pelaku di Jakarta.
Para pengedar yang berhasil ditangkap itu antara lain; tiga warga Surabaya yaitu EN (34), Al (47), dan MT (25). Kemudian dua tersangka asal Jakarta Utara yaitu EO (25) dan St (35), serta TD (24) asal Tangerang.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
-
Bagaimana Pemprov Jateng mencegah narkoba? Upaya pencegahan penggunaan narkoba akan lebih diutamakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencegahan adalah menggencarkan sosialisasi, dan menyelenggarakan deklarasi anti narkoba.
-
Apa upaya Pemprov Jateng dalam memberantas narkoba? Pemberantasan kita juga diperkuat, tetapi yang lebih penting juga adalah upaya rehabilitasi.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Bagaimana polisi mengungkap narkoba? 'Barang bukti yang disita pada 2022 sebanyak 9,8 Kg, lalu meningkat tajam di tahun ini. Sedangkan tahun 2023 ini ada peningkatan barang bukti narkoba jenis sabu hingga 50,3 kilogram (Kg), ya (masuk zona merah) kota Makassar,' sebutnya,
Dijelaskan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan, pengungkapan kasus oleh Polsek Tegalsari ini awalnya hasil pengembangan dari pihak BNN Kota Surabaya yang dikomandoi AKBP Suparti.
"Berawal dari beberapa kejadian di Surabaya yang kemudian (sejumlah pengguna) kita ketahui mengkonsumsi pil koplo," terang Rudi saat merilis hasil tangkapan jajarannya, Senin (23/4).
Pada rilis yang juga dihadiri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, pihak BNN kota dan provinsi, serta Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyoprasojo, Rudi juga menjelaskan, bahwa peredaran pil koplo jenis double L ini ternyata tidak hanya di Surabaya, tapi sudah sangat masif di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur.
Selain itu, kata dia, bisnis tersebut juga cukup terorganisir dari mulai pabriknya di Jawa Barat, masuk Jakarta, masuk ke Surabaya.
"Surabaya menyebar ke beberapa kabupaten/kota. Ini luar biasa fantastis hasilnya," katanya.
Pil-pil setan ini, dari Jakarta, pengedarnya mengambil untung Rp 1,5 juta perdosnya. Satu dos berisi sekitar 100 ribu butir. Kemudian dari pengedar berikutnya untungnya naik Rp 5 juta. Naik lagi Rp 10 juta, dan di tangan pengedar terakhir naik sekitar Rp 30 juta.
"Saat ini, harga di pasaran, karena barangnya tidak ada, karena pelakunya sudah banyak (tertangkap), ini bisa Rp 50 juta satu dos. Rp 50 juta, orang berani beli," ungkap perwira tiga melati di pundak ini.
"Kalau kita hitung dengan hasil tangkapan kita dengan jumlah yang beredar dalam kurun waktu empat tahun itu, kurang lebih (untung si pekaku) bisa mencapai Rp 208 juta. Ini uang yang beredar dari bisnis pil koplo. Satu minggu (pelaku) bisa (menghabiskan) tiga dos," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pabrik obat-obatan terlarang menjadi target manifestasi di wilayah Jateng karena jumlah generasi muda dan penduduknya sangat besar.
Baca SelengkapnyaKeberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPuluhan kilogram sabu, ganja, ekstasi dan kokain disita polisi dari pengungkapan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaRencananya, ratusan pil ekstasi tersebut akan dijual kepada para konsumen di sejumlah tempat hiburan malam.
Baca SelengkapnyaEmpat pelaku mengedarkan narkoba jenis sabu ratusan kilogram dan puluhan butir ektasi ditangkap.
Baca SelengkapnyaAiptu AS diduga merupakan bagian dari jaringan pengedar narkoba antarpulau.
Baca SelengkapnyaEmpat orang tersangka yang ditangkap yakni Fa, Ais, Da, dan IS
Baca SelengkapnyaPil ekstasi sebanyak 7.800 diamankan sebagai barang bukti kejahatan
Baca SelengkapnyaDiduga praktik penyelundupan ini ada keterkaitannya dengan gembong narkoba Fredy Pratama. karena sama-sama memasukkan sabu ke kemasan teh china.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaporkan dalam kurun waktu 4 November telah memproses 3.608 perkara dengan mengamankan kurang lebih 3.965 tersangka
Baca SelengkapnyaKasus terungkap berkat informasi masyarakat yang melaporkan adanya seorang bandar narkotika
Baca Selengkapnya