4 Temuan jejak Malaysia Airlines MH370 ini sempat beri harapan
Merdeka.com - Hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 masih terus menerus diperbincangkan dunia. Pesawat dengan rute penerbangan Kuala Lumpur-Beijing itu hingga kini belum ditemukan sejak lepas landas pada Sabtu (8/3) lalu.
Pesawat yang mengangkut 239 penumpang ini semakin disorot berbagai pihak karena masih menjadi misteri besar. Beberapa negara seperti Amerika, Vietnam, Malaysia dan Indonesia akhirnya ikut turun tangan mencari pesawat nahas ini. Bahkan dari teknologi tradisional yang mengandalkan tenaga dukun pun juga ikut diperbantukan.
Berikut beberapa temuan baru yang dirangkum merdeka.com terkait hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370:
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Apa yang diklaim dihapus? Beredar unggahan di media sosial yang mengeklaim bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dihapus pada Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus.
-
Kenapa Pertalite diklaim dihapus? Beredar unggahan di media sosial yang mengeklaim bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dihapus pada Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus. Berikut narasinya: '1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila, Kanjuruhan berdarah. Rakyat dibunuhi.17 Agustus Hari Kemerdekaan, pertalite dihapus.Rezim Jokowi anti sejarah! Ini penghinaan pada bangsa Indonesia.'
-
Siapa yang menyebarkan klaim ini? Video tersebut diunggah oleh akun Youtube bernama @AKTUAL pada Selasa (25/6) lau, dan telah ditonton hingga lebih dari 1000 kali.
-
Kenapa BP2MI membantah informasi itu? 'Itu hoaks dan tidak benar, kami di lembaga BP2MI tidak pernah mengeluarkan program bantuan sosial kepada Pekerja Migran Indonesia seperti informasi yang beredar,' kata Wahyuningrum atau yang akrab disapa Yayuk, dikutip dari situs bp2mi.go.id, Senin (4/12).
-
Apa saja yang ditemukan? Dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Ilmu Pengetahuan Terbuka Royal Society, sebuah tim yang dipimpin oleh James Barrett dari McDonald Institute for Archaeological Research di Universitas Cambridge, Inggris, melaporkan penanggalan radiokarbon dari 153 temuan yaitu panah, perkakas, ski, kain perca, perlengkapan kuda, dan 'tongkat pengusir' – tiang yang digunakan dalam berburu rusa.
Serpihan di Laut Cina Selatan bukan milik Malaysia Airlines
Kepala Administrasi Penerbangan Sipil china Li Jiaxiang hari ini menegaskan bahwa tiga serpihan yang terlihat di citra satelit China bukan dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak lima hari lalu."Benar satelit telah mendeteksi gambar diduga lempengan metal sekitar 37 kilometer sebelah tenggara Kota Ho Chi Minh. Tapi setelah kami evaluasi, kami tidak yakin benda itu berasal dari pesawat Malaysia Airlines MH370," kata dia dalam pertemuan di parlemen, seperti dilansir stasiun televisi ABC News, Kamis (13/3).Tiga serpihan berukuran berbeda ditemukan pada Ahad pagi di perairan sebelah selatan Vietnam atau sebelah timur Malaysia melalui citra satelit China.Pemerintah Malaysia hari ini sedang mengirimkan pesawat jet ke lokasi serpihan itu untuk meneliti kebenaran citra satelit China.
Terbang 4 jam setelah hilang dari radar
Tim penyidik dari Amerika Serikat menduga pesawat Malaysia Airlines MH370 masih berada di udara sekitar empat jam setelah lokasi kontak terakhir. Rincian tersebut meningkatkan kemungkinan pesawat itu bisa terbang sejauh ratusan mil di bawah kondisi yang tetap suram.Seperti dilansir dari surat kabar The Wall Street Journal, Kamis (13/3), rincian itu didapat dari data yang secara otomatis diunduh dan dikirim ke markas dari mesin Boeing 777 sebagai bagian dari pemeliharaan rutin dan program pemantauan.
Hingga kini penyelidikan masih saja tetap mengambang dan belum jelas apakah penyelidik memiliki bukti menunjukkan kemungkinan terorisme atau spionase. Pejabat keamanan nasional Amerika juga telah mengatakan tak ada poin khusus yang mengarah ke tindakan terorisme, sekalipun mereka belum memutuskan hal itu."Tapi besarnya ketidakpastian tentang di mana pesawat itu berada dan mengapa pesawat itu tampaknya terus terbang begitu lama tanpa adanya pemancar satelit, telah memunculkan teori di antara penyidik yang menyebut pesawat itu mungkin telah dikemudikan oleh seseorang untuk alasan yang tidak jelas bagi pihak berwenang Amerika. Beberapa teori itu telah diberikan kepada pejabat keamanan nasional dan petugas senior dari berbagai lembaga Amerika," ujar seseorang yang akrab dengan masalah ini.Namun, Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein justru membantah laporan mengatakan pesawat Malaysia Airlines MH370 masih terbang selama empat jam setelah hilang dari radar. Dia juga menyangkal kebenaran citra satelit China yang memperlihatkan serpihan diduga milik MH370.
Topik pilihan: Malaysia | Maskapai Penerbangan
Amerika duga MH370 bisa mendarat di perbatasan India-Pakistan
Penyelidik penerbangan dari Amerika Serikat mengungkapkan kemungkinan terbaru keberadaan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak lima hari lalu. Dua ahli penerbangan sekaligus pejabat keamanan Amerika tidak disebutkan namanya itu menyatakan pesawat Malaysia Airlines masih terbang selama empat jam setelah kontak terakhir, seperti dilansir surat kabar Wall Street Journal, Kamis (13/3). Dengan kemungkinan masih terbang selama empat jam dan laju pesawat mencapai 480 knot maka pesawat itu bisa mencapai radius sekitar 4,048 kilometer dari titik lokasi terakhir. Itu berarti pesawat itu bisa jadi berada di perbatasan India-Pakistan. Kemungkinan itu membuat pendapat yang menyebut pesawat itu dibajak menjadi masuk akal. Namun menurut Wall Street Journal, ahli penerbangan yang menjadi sumber mereka itu tidak menyebutkan pesawat itu positif dibajak. Ahli terorisme kini tengah menyelidiki kemungkinan pilot atau orang lain mematikan alat transponder di cokpit pesawat untuk menghindari pelacakan radar pengawas.Kabar ini pun juga sempat dibantah oleh Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein.
Topik pilihan: Malaysia | Maskapai Penerbangan
Teori Aerospace dari sarjana muda Amerika
Seorang sarjana muda dari Stanford University Amerika menganalisa bahwa hilangnya Malaysia Airlines MH370 sama seperti teori Aerospace yang pernah dia pelajari. Pria bernama Andrew Aude (20) ini mengatakan bahwa ada kemungkinan satelit komunikasi antena adaptor yang terletak di badan bawah pesawat itu rusak.Dari analisanya itu, Aude berteori bahwa MH370 bisa mengalami masalah yang sama. Hal tersebut menurutnya dapat menyebabkan kegagalan komunikasi dekompresi yang melambat dari satelit, dan akan membuat pilot kebingungan."Jika dekompresi itu cukup lambat, mungkin pilot tidak menyadari untuk memakai masker oksigen sampai terlambat," kata Aude seperti dilansir dari thestar.com, Kamis (13/3).Walaupun analisanya masih sedikit membingungkan, namun teori ini tetap menambah daftar penjelasan yang mungkin sudah diajukan oleh para ahli. Termasuk kesalahan mekanis, ledakan udara maupun dugaan sabotase. Tapi tak satu pun dari teori dan analisa itu telah didukung oleh bukti konkret.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini.
Baca SelengkapnyaFaktanya, pesawat itu milik maskapai Lion Air PK-LRU yang tergelincir di Bandara Morowali, pada 11 Mei 2023. Bukan di Karawang.
Baca SelengkapnyaBeredar video yang memperlihatkan mobil berterbangan di sebuah jalan raya.
Baca SelengkapnyaSepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca SelengkapnyaDaerah ini terkenal karena dituduh menjadi tempat hilangnya banyak pesawat dan kapal secara misterius selama berabad-abad.
Baca SelengkapnyaArea 51 yang menjadi rahasia banyak orang, akhirnya mulai terungkap. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaBenarkah ini rekaman saat pesawat Singapore airlines mengalami turbulensi, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaHilang Sejak 1971, Pesawat Jet Ini Akhirnya Ditemukan dalam Kondisi Mengejutkan
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang menerpa MYAirline terjadi setelah CEO maskapai tersebut Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu.
Baca Selengkapnya