4 Terduga teroris ditangkap Densus 88 di Probolinggo, laptop hingga pipa diamankan
Merdeka.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri kembali menangkap empat terduga teroris. Kali ini Densus 88 bersama jajaran Polres Probolinggo, menangkap empat terduga teroris di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (29/5) malam.
"Memang benar ada penangkapan terduga teroris di Kabupaten Probolinggo, namun kami tidak bisa menyampaikan data secara detail karena kami hanya membantu pengamanannya saja," kata Kapolres Probolinggo AKBP Fadly Samad saat dihubungi di Probolinggo, Rabu (30/5).
Empat terduga teroris diamankan berinisial AG (54) warga Desa Sumberkedawung di Kecamatan Leces, KL (52) warga Desa Wonorejo di Kecamatan Maron, BI (49) warga Desa Pengalangan Kidul di Kecamatan Maron, dan KS (42) warga Desa Wonorejo di Kecamatan Maron.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
"Polres Probolinggo menyiagakan sebanyak 1 peleton atau 30 personel untuk membantu Densus 88 Antiteror mengamankan empat orang terduga teroris dan semuanya diamankan tanpa perlawanan," tuturnya, seperti dilansir Antara.
Keempat terduga teroris tersebut setelah diamankan di rumah masing-masing. Kemudian langsung dibawa ke Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk penyidikan lebih lanjut beserta barang bukti yang didapatkan.
Dari rumah terduga teroris petugas menyita sejumlah barang bukti di antaranya laptop, pipa. Sejumlah telepon seluler, flashdisk, modem, 1 plastik mitasi baut, pipa besar, dan sebuah tas.
Fadly enggan berkomentar saat ditanya tentang empat terduga teroris tersebut terlibat jaringan teror di mana dan meminta wartawan untuk bertanya langsung pada Mabes Polri karena Polres Probolinggo hanya membantu pengamanan di lokasi ditangkap nya terduga teroris tersebut.
Informasi yang dihimpun di lapangan, satu dari empat terduga teroris yang diamankan oleh Tim Densus 88 Antireror merupakan pegawai negeri sipil (PNS) penyuluh pertanian yang bekerja di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemkab Probolinggo.
Sebelumnya tim Densus 88 Antiteror juga mengamankan tiga terduga teroris berinisial MF, IS, HA di Perumahan Sumbertaman Indah, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo dan satu lagi terduga teroris diamankan berinisial AP di Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, sehingga ada empat terduga teroris yang diamankan di Kota Probolinggo.
Keempat terduga teroris yang diamankan di Kota Probolinggo tersebut diduga kuat terlibat aksi teror bom di Kota Surabaya dan Sidoarjo yang merupakan jaringan Dita Oepriarto dalam kasus pengeboman gereja di Surabaya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, bersama Polda Jatim berhasil menyita sejumlah barang bukti bahan kimia, alat pembuat bahan peledak dan casing bom.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaKetiga jenis barang tersebut merupakan hasil pengeledahan di rumah kontrakan terduga teroris di Kota Batu.
Baca SelengkapnyaTiga pria diamankan dalam sebuah rumah kontrakan di Kota Batu
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaDi Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengatakan ada tiga orang penghuni rumah yang diamankan dan diperiksa karena dugaan terorisme
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca Selengkapnya