4 Warga Sikka NTT Meninggal Dunia usai Makan Ikan Buntal
Merdeka.com - Belasan warga Desa Hoder, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) keracunan usai memakan ikan buntal. Dari 12 orang yang diduga keracunan ikan tersebut, delapan orang dirawat RSUD dr TC Hillers Maumere. Sedangkan empat orang meninggal dunia, Minggu (27/6) malam.
Empat korban yang meninggal yakni Bernadus Simon (40), Sirilus Andria (20), Anselmus Labas Lodan (39) dan FMA (14) yang diketahui adalah anak dari Bernadus Simon.
Delapan orang yang masih dirawat RSUD TC Hillers Maumere dan empat warga yang dinyatakan meninggal merupakan warga Wairita, Dusun Daranatar, Desa Hoder, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka NTT.
-
Siapa yang pernah menjadi korban racun ikan buntal? Pasalnya, berdasarkan informasi Africa Oceans Conversation Alliance, seekor anjing laut terbunuh oleh ratusan ikan buntal di tepi pantai karena gagal napas yang disebabkan oleh serangan ikan buntal.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Apa dampak racun ikan buntal pada tubuh? Dampak racun ikan buntal ini dapat menyebabkan keracunan parah pada organ-organ manusia jika dikonsumsi. Dampak racun ikan buntal sering kali mempengaruhi sistem saraf manusia. Racun ini dapat mengakibatkan kelumpuhan, kemandulan, atau bahkan kematian jika tidak segera diobati.
-
Apa yang menyebabkan keracunan pada ikan tongkol? Salah satu jenis keracunan yang sering terjadi pada ikan tongkol adalah keracunan histamin atau scombroid fish poisoning.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
Informasi yang dihimpun Liputan6.com di RSUD TC Hillers Maumere, bahwa pada Minggu (27/6) pagi, sekitar 20 orang duduk berkumpul di tempat penyulingan moke (kuwu) di samping rumah Bernadus Simon.
Mereka berkumpul sambil menenggak minuman tradisional yang biasa disebut moke. Mereka meminum moke sambil makan ikan buntal yang diberikan oleh tetangga.
Sekitar 2 jam kemudian, mulai muncul reaksi pusing, mual, dan muntah pada salah seorang warga. Dari kejadian tersebut, belasan warga yang mengalami hal yang sama dilarikan ke RSUD TC Hillers oleh warga lainnya sekitar pukul 17.00 WITA.
Setelah tiba di RSUD TC Hillers Maumere, empat orang tidak bisa tertolong nyawanya. Sementara itu, delapan orang dirawat intensif di IGD di RSUD TC Hillers Maumere dan seorang dinyatakan sembuh sehingga diperbolehkan pulang.
Kepala Desa Hoder, Martina Bunga di RSUD Maumere menjelaskan, bahwa dirinya belum bisa memberikan keterangan kepada media terkait kejadiaan yang dialami warganya.
Dia membenarkan keempat warganya meninggal dunia diduga akibat keracunan ikan, dan yang lainnya tengah dirawat di IGD RSUD TC Hillers Maumere.
"Sesuai dengan keterangan dari para pasien bahwa mereka makan ikan yang sudah dimasak yang diberikan oleh tetangga, setelah satu jam para korban mulai merasakan mual, pusing, dan muntah, sehingga langsung dilarikan ke di RSUD TC Hillers Maumere," kata Martina. Dikutip dari Liputan6.com, Senin (28/6).
Untuk keterangan lebih lanjut, Martina masih menunggu keterangan dari pihak kepolisian karena yang memasak ikan beracun itu saat ini diamankan oleh Polsek Waigete.
Sementara Floribertus Nong salah seorang korban keracunan ikan ditemui di ruangan IGD mengatakan mereka makan ikan yang diberi tetangga.
"Kami sekitar 20 orang makan ikan tersebut dan selesai makan ikan tersebut kami belasan orang mulai merasakan keram, pusing, mual dan muntah," sebutnya.
"Dari kejadian tersebut, kami semua dilarikan ke di RSUD TC Hillers Maumere dan sampai dengan saat ini badan masih terasa lemas, keram, dan pusing walaupun sudah sedikit membaik," dia menandaskan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suami sekaligus ayah korban, Steven Berhitu mengatakan ia sedang berada di rumah bersama istri dan kedua putrinya sekira pukul 08.30 WIT.
Baca SelengkapnyaGejala awal keracunan ikan buntal dapat dirasakan pada beberapa jam.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaKorban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.
Baca SelengkapnyaPara korban itu didiagnosa overdosis atau mengonsumsi alkohol lebih dari kadar.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca Selengkapnya13 Santriwati masih dirawat di Rumah Sakit Athaya Ujung Tanjung.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca Selengkapnya