4 WNI disandera, pemerintah tunggu hasil negosiasi perusahaan
Merdeka.com - Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah hingga kini masih menunggu negosiasi terkait empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang kembali disandera oleh kelompok diduga Abu Sayyaf. Negosiasi sendiri terjadi antara perusahaan tempat para WNI bekerja dengan kelompok penyandera.
"Sandera kemarin kita masih negosiasi pengusaha, kita biarkan saja pengusaha (pemilik kapal) dulu, tapi kita monitor dengan baik. Kita tunggu hari Senin (hasil negosiasi), tapi saya sampaikan kemarin negosiasi seperti ini kan tidak cepat," ujar Luhut di HUT Kopasus Ke-64, Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu (16/4).
"Ada 4 sandera lagi, tadi panglima TNI juga memberi tahu kita cermati betul apa yang harus kita lakukan. Kita evaluasi dari waktu ke waktu. Krisis center sudah berjalan di bawah Polhukam dan kita pantau semua itu," tambahnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
Luhut enggan mengaitkan peristiwa penyanderaan tersebut dengan dinamika politik yang tengah terjadi. "Kita belum tahu persis, sedang lihat apakah ini ada masalah politik atau masalah tebusan dana seperti somalia," ujarnya.
Atas ditangkapnya para WNI yang berjumlah empat orang ini, Luhut tegaskan pihaknya masih mencari kebenaran pelakunya.
"Kita belum tau siapa pelakunya," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka lainnya, yang seorang mitra perusahaan, juga sudah dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencegah tiga orang terkait penyidikan dugaan korupsi pengadaan lahan untuk Tol Trans Sumatera.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut 3 DPO terus diburu. Dalam kasus ini sudah delapan orang divonis, 7 seumur hidup, 1 delapan tahun bui.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini pihaknya sudah mencegah empat pihak ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyidik dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Persero.
Baca Selengkapnya