4.000 Warga Samarinda Terdampak Banjir Imbas Luapan Sungai Mumus
Merdeka.com - Sekitar 4.000 jiwa di dua kecamatan di Samarinda, Kalimantan Timur, jadi korban banjir imbas luapan Sungai Karang Mumus (SKM). Ketinggian air mencapai 1 meter dan terus merangkak naik. Sebagian besar korban banjir sudah mengungsi.
Informasi dilansir relawan kebencanaan tergabung dalam Info Taruna Samarinda (ITS), ribuan rumah terendam berada di 5 kelurahan di 2 kecamatan yakni kecamatan Samarinda Utara dan kecamatan Sungai Pinang.
"Sementara, sampai jam 3 sore ini, terparah di 4 kelurahan di Samarinda Utara. Ada 1.431 kepala keluarga atau 4.650 terdampak banjir hingga ketinggian air 1 meter," kata Koordinator ITS - TRC, Joko Iswanto, dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (20/10).
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
Dia menerangkan, banjir sudah melumpuhkan aktivitas warga di keempat kelurahan itu. "Air banjir bercampur lumpur..Aktivitas warga terganggu, dan sebagian besar warga sudah mengungsi," ujar Joko.
Terdampak banjir tidak kalah parah ada di kelurahan Gunung Lingai, di kecamatan Sungai Pinang.
"Sehingga total terdampak banjir menjadi 1.467 KK, sekitar 4.794 jiwa. Ini data sementara ya, karena ketinggian air terus naik," tambah Joko.
Banjir sendiri imbas dari hujan lebat Senin (8/10) pagi lalu, di kawasan Samarinda Utara dengan curah hujan 214,5 mm. Ditengarai, diperparah maraknya aktivitas buka lahan, sehingga air masuk ke Bendung Benanga mengakibatkan ketinggian air 102 cm di level merah pada Selasa (19/10).
Imbasnya, ketinggian air dari Bendung Benanga yang bermuara ke SKM, mengakibatkan SKM meluap dan merendam rumah di bantaran dan sekitar sungai sampai dengan hari ini.
"Pendataan teman-teman relawan terus bergerak bersama kelurahan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas dan warga. Bantuan diperlukan adalah air bersih, air mineral, makanan siap saji, peralatan sanitasi, obat-obatan, perlengkapan bayi dan masker," jelas Joko.
Pantauan merdeka.com, banjir mulai merendam kawasan permukiman di bantaran Temindung Permai. Bahkan merendam hingga badan Jalan Ahmad Yani. Sebagai catatan, banjir besar terjadi di Samarinda di 2019 lalu. Di mana ada lebih 50 ribu jiwa terdampak banjir.
"Terulang lagi banjir ini mau sampai kapan? Kalau sudah begini pasti sampai seminggu baru surut. Habis banjir sisa lumpur," kata Heri (47), warga Gunung Lingai kepada merdeka.com sore ini.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca Selengkapnya2.210 unit rumah, 21 tempat ibadah, 12 sekolah, lima kantor dan dua pasar tradisional terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaBanjir salah satunya disebabkan luapan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaHujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.
Baca Selengkapnya495 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang tersebut.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan berhasil mengevakuasi puluhan warga yang terjebak banjir bandang di dalam Puskesmas Palabuhanratu Sukabumi
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaIqbal mengatakan banjir yang terjadi di Kabupaten Muratara ini menggenangi sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaBPBD mencatat 4 kelurahan atau desa di wilayah pesisir utara Kabupaten Tangerang terendam banjir rob akibat air laut pasang sejak pekan kemarin.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca Selengkapnya10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca Selengkapnya