Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

407 Anak Alami Kekerasan Selama Pandemi, Butuh Konsultasi Psikologi

407 Anak Alami Kekerasan Selama Pandemi, Butuh Konsultasi Psikologi Ilustrasi kekerasan pada anak. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan sebanyak 407 anak menjadi korban kekerasan selama Pandemi Covid-19 terjadi. Dengan rincian 300 anak perempuan menjadi korban dan 107 korban anak laki-laki. Data itu tercatat sejak 2 Maret sampai 25 April 2020.

Karena itu, dia memandang perlu adanya layanan konsultasi dan edukasi psikologi. Dengan begitu masyarakat dapat mengadukan masalah dari aspek psikologis yang mereka alami di tengah merebaknya pandemi Covid-19.

"Tentu layanan Sehat Jiwa ini sangat dibutuhkan pada situasi yang sangat sulit ini yang tentunya akan memberi tempat pada perempuan apa itu perempuan korban KDRT kemudian perempuan pekerja migran, perempuan disabilitas dan anak yang memerlukan perlindungan khusus diantaranya anak korban kekerasan, eksploitasi, perlakuan salah dan penelantaran baik secara online maupun offline," ujar dia dalam Konferensi Pers, Rabu (29/4).

Orang lain juga bertanya?

Sementara itu, tercatat ada 275 kasus kekerasan yang dialami perempuan dewasa dengan total korban sebanyak 277 orang. Dari jumlah korban tersebut, 187 merupakan korban KDRT.

"Berdasarkan data SIMFONI (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, sejak 2 Maret sampai 25 April 2020, itu tercatat ada 275 kasus kekerasan yang dialami perempuan dewasa dengan total korban sebanyak 277 orang," katanya.

Sementara Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, jika menilik data yang disampaikan LBH APIK (Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan), dalam kurun waktu 16 Maret hingga 30 Maret tahun 2020 terdapat 59 kasus kekerasan, pelecehan seksual, dan online pornografi.

"Di antara kasus-kasus tersebut, 17 diantaranya adalah KDRT," ujar dia.

Mantan Panglima TNI ini pun menjelaskan bahwa kasus KDRT selama pandemi Covid-19 merupakan fenomena yang jamak terjadi. Jadi bukan hanya muncul di Indonesia saja. "Sekjen PBB Antonio Guterres pada tanggal 5 bulan 4 tahun 2020 menyatakan bahwa meningkatnya tekanan sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid-19 telah menyebabkan meningkatnya kasus KDRT pada perempuan dan anak anak," ungkapnya.

"Di Prancis hingga 1/3 kasus dalam seminggu, Afrika Selatan melaporkan ada 90.000 kasus pengaduan KDRT. Berikutnya Australia menyatakan peningkatan pencarian online terhadap layanan online terhadap bantuan KDRT sebanyak 75 persen pasca pandemi Covid-19," tandas Moeldoko.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPAI: Ada 481 Pengaduan Terkait Kasus Anak Korban Pornografi dan Cyber Crime
KPAI: Ada 481 Pengaduan Terkait Kasus Anak Korban Pornografi dan Cyber Crime

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah mencatat, ada 481 pengaduan terkait kasus anak korban pornografi dan cyber crime.

Baca Selengkapnya
Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Bekasi Tertinggi di Jabar, Paling Banyak Soal KDRT
Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Bekasi Tertinggi di Jabar, Paling Banyak Soal KDRT

Paling tinggi yang dilaporkan adalah KDRT. Kemudian di posisi kedua kasus pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya
Puluhan Orang Alami Kekerasan Seksual di Kampus UI, Ini Rincian Korban dan Pelaku
Puluhan Orang Alami Kekerasan Seksual di Kampus UI, Ini Rincian Korban dan Pelaku

Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Universitas Indonesia (PPKS UI) menerima 29 laporan kekerasan seksual di kampus itu.

Baca Selengkapnya
Anak Terpapar Judi Online Naik hingga 300 Persen, Terbanyak di Jakarta Barat
Anak Terpapar Judi Online Naik hingga 300 Persen, Terbanyak di Jakarta Barat

Data PPATK, sepanjang 2024 ada sebanyak 197.540 anak terlibat judi online dengan nilai transaksi Rp293,4 miliar dan transaksi sebanyak 2,2 juta kali.

Baca Selengkapnya
Kemen PPPA Minta Keluarga dan Tetangga Anak Korban Konten Porno Beri Perhatian Khusus
Kemen PPPA Minta Keluarga dan Tetangga Anak Korban Konten Porno Beri Perhatian Khusus

Unit Pelaksana Teknis di Daerah, mendampingi para korban selain dari sisi fisik dan psikisnya juga pendampingan hukum dan psikososial terhadap para korban.

Baca Selengkapnya
Data KPAI: Ada 262 Kasus Kekerasan Anak Sepanjang 2023, Mayoritas Pelaku Ibu Kandung
Data KPAI: Ada 262 Kasus Kekerasan Anak Sepanjang 2023, Mayoritas Pelaku Ibu Kandung

Kawiyan memastikan, KPAI terus melakukan pendampingan terhadap anak yang menjadi korban kekerasan.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Tega jadikan Keponakannya Konten Pornografi, Simpan 100 File Tak Senonoh Korban
Pria Ini Tega jadikan Keponakannya Konten Pornografi, Simpan 100 File Tak Senonoh Korban

Terduga pelaku membuat konten pornografi anak sejak September 2022 sampai Juni 2023.

Baca Selengkapnya
Kekerasan Anak di Lingkup Pendidikan Kian Marak, Salah Siapa?
Kekerasan Anak di Lingkup Pendidikan Kian Marak, Salah Siapa?

Dari laporan 141 kasus yang diterima KPAI, 35 persen di antaranya terjadi pada satuan pendidikan

Baca Selengkapnya
KemenPPPA: Januari - Agustus 2023 Ada 1.352 Anak Diputus Pidana Pokok
KemenPPPA: Januari - Agustus 2023 Ada 1.352 Anak Diputus Pidana Pokok

Nahar menambahkan terdapat sejumlah LPKA yang mengalami kelebihan kapasitas, salah satunya adalah LPKA Kutoarjo.

Baca Selengkapnya
Mengurai Penyebab Maraknya Aksi Pembullyan Bocah di Bawah Umur Kian Sadis
Mengurai Penyebab Maraknya Aksi Pembullyan Bocah di Bawah Umur Kian Sadis

Terlebih bukan lagi cuma bully secara verbal, namun sudah mengarah ke tindakan kriminal.

Baca Selengkapnya
DPR Nilai Ada 3 Dosa Besar Dunia Pendidikan di Era Mendikbud Nadiem Makarim
DPR Nilai Ada 3 Dosa Besar Dunia Pendidikan di Era Mendikbud Nadiem Makarim

Ketua DPP PKB ini menyebut adanya terjadi tren tingkat kenaikan tindak kekerasan seksual.

Baca Selengkapnya
Keji! Bapak Anak Pemilik Ponpes di Trenggalek Tega Cabuli Belasan Santrinya
Keji! Bapak Anak Pemilik Ponpes di Trenggalek Tega Cabuli Belasan Santrinya

Pelaku adalah M (72) selalu pemilik pondok pesantren dan F (37) anaknya. Saat diminta keterangan, bapak-anak itu mengakui perbuatannya.

Baca Selengkapnya