41 Bayi Komodo Diselundupkan, Pemprov NTT Kritik Pengawasan Pengelola Taman Nasional
Merdeka.com - Terungkapnya penyelundupan reptil Komodo ke luar negeri oleh Polda Jawa Timur, membuktikan kurangnya pengawasan maupun pengamanan di dalam area Taman Nasional Komodo.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, memberi apresiasi kepada Kepolisan Daerah Jawa Timur, karena berhasil mengungkap kasus penyelundupan 41 bayi Komodo.
Pemerintah Nusa Tenggara Timur berharap, pihak Kepolisian Daerah Jawa Timur cepat mengungkap jaringan kasus ini, sehingga bisa diketahui siapa otak dibalik penyelundupan binatang purba yang diakui oleh dunia melalui Unesco.
-
Kenapa komodo dianggap berbahaya? Komodo merupakan kadal terbesar di dunia yang mungkin tidak terlihat seperti kadal pada umumnya. Dengan tubuh dewasanya yang panjangnya mencapai hampir 10 kaki dan berat mencapai 300 pon, reptil raksasa ini telah menjalani kehidupan bersama manusia selama lebih dari satu juta tahun.
-
Dimana Komodo bisa dijumpai? Komodo adalah hewan jenis kadal terbesar di dunia. Hewan ini bisa tumbuh dengan panjang sampai 3 meter dan beratnya bisa mencapai 80 kilogram.
-
Siapa predator komodo? Komodo tidak memiliki musuh alami, kecuali manusia.
-
Dimana komodo ditemukan? Komodo hanya dapat ditemukan di Indonesia, tepatnya di lima pulau di Nusa Tenggara Timur: Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Gili Motang, Pulau Nusa Kode, dan sebagian kecil di Pulau Flores.
-
Apa ciri khas komodo? Komodo dikenal sebagai hewan yang cukup agresif. Mereka tidak segan-segan menyerang jika merasa terancam atau lapar.
-
Apa Pesona dari Taman Nasional Komodo? Saking menakjubkan, tempat wisata ini begitu mendunia. Terletak di Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional Komodo ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia dan Cagar Manusia oleh UNESCO pada tahun 1986 silam.
Melihat beragam kasus yang terjadi di Taman Nasional Komodo, pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur berharap Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, secepatnya memberikan kewenangan kepada pihaknya untuk mengelola karena dinilai kurangnya pengawasan maupun pengamanan.
"Faktor utama adalah pada pengelolanya, pengelola Taman Nasional Komodo sendiri. Kenapa? karena memang mereka yang diberi kewenangan oleh undang-undang untuk mengelola itu, dan ketika terjadi itu maka yang bertanggung jawab adalah kita sebagai pengelola itu, ada apa di sana," kata Kepala Biro Humas Setda NTT, Marius Ardu Jelamu, Kamis (28/3).
Menurut Marius, sudah banyak kasus yang terjadi di area Taman Nasional Komodo seperti, ulah wisatawan yang membuat Gili Lawa terbakar, wisatawan yang memancing Komodo berenang ke tengah laut, hingga memaksa Komodo untuk berlari mengejar bangkai daging. Kasus-kasus seperti ini dinilai karena kurangnya pengawasan serta pengamanan.
"Rentetan kasus yang terjadi, sudah memperlihatkan kelemahan dan memperlihatkan manajemen yang sangat lemah dan harus dievaluasi. Kita harapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan harus mengevaluasi manajemen itu secara cepat, dan memastikan pengelolaannya dalam waktu dekat diserahkan kepada pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur," ungkapnya.
Sebelumnya, Ditreskrimsus Polda Jawa Timur mengungkap jaringan perdagangan satwa liar yang menyelundupkan 41 ekor komodo ke luar negeri.
Puluhan ekor bayi komodo diambil dari Pulau Flores, dan sudah melalui beberapa tangan dalam penjualannya dengan harga yang berbeda. Satu ekor komodo dijual dengan harga lima ratus juta rupiah.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku penyelundupan anak Komodo mengaku sudah lima kali melayani pesanan pembeli.
Baca SelengkapnyaUpaya penyelundupan anak Komodo (Varanus komodoensis) digagalkan petugas di Pelabuhan Labuan Bajo.
Baca SelengkapnyaSeekor komodo terekam kamera berkeliaran di Golo Mori, Manggarai Barat, NTT. Lokasi penampakan komodo itu berjarak 11 Km dari Cagar Alam Wae Wuul.
Baca SelengkapnyaHal tersebut dilakukan dalam rangka mencegah penyakit hewan, pengawasan lalu lintas media pembawa HPHK harus diperketat.
Baca SelengkapnyaMahasiswi asal Korea Selatan ini mengaku suka binatang
Baca SelengkapnyaKomodo-komodo itu hasil breeding di Lembaga Konservasi TSI I Cisarua.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 7 jenis kura-kura yang dilindungi di Indonesia yang penting untuk diketahui.
Baca SelengkapnyaBerikut merdeka.com merangkum informasi tentang fakta menarik hewan komodo yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaSecara umum populasi Komodo meningkat dalam lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap oleh petugas di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda
Baca SelengkapnyaPung menyebut kerugian akibat pencurian ikan atau illegal fishing mencapai Rp3,2 triliun.
Baca SelengkapnyaBKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.
Baca Selengkapnya