43 Karyawan Japfa di Agam Keracunan Makanan, 2 Orang Masih Dirawat di RS
Merdeka.com - 43 dari 100 karyawan PT Japfa di Dusun II Jorong Padang Tongga, Nagari Manggopoh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, keracunan setelah menyantap makan siang di perusahaan, Rabu (6/2) sekitar pukul 13.00 WIB.
Manajer PT Japfa, Makbul Hairin di Lubukbasung mengatakan, para karyawan itu mengalami mual-mual, pusing, alergi kulit dan lainnya.
"Kita telah membawa mereka ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubukbasung untuk mendapatkan perawatan, dan sebelumnya mereka telah kita beri pertolongan pertama berupa susu kental," katanya. Dikutip dari Antara.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Kapan keracunan terjadi? Insiden ini berlangsung di Warwick Fiji Resort, Coral Coast, pada malam hari, tepatnya pada Sabtu (14/12) waktu setempat.
-
Di mana keracunan terjadi? Insiden ini berlangsung di Warwick Fiji Resort, Coral Coast, pada malam hari, tepatnya pada Sabtu (14/12) waktu setempat.
Saat ini, 41 karyawan PT Japfa itu sudah sehat dan dua orang masih dirawat di Unit Gawat Darurat RSUD Lubukbasung. Semua biaya pengobatan ditanggung oleh perusahaan karena mereka sudah didaftarkan di BPJS Kesehatan.
"Semua karyawan yang bergerak pada bidang perternakan ayam itu telah tergabung dengan BPJS," katanya.
Ia menambahkan, kejadian itu berawal dari 100 karyawan sedang menyantap makan siang berupa nasi, cabai, ikan laut dan lainnya sekitar pukul 12.00 WIB. Makan siang itu merupakan pengadaan perusahaan melalui pihak ketiga dari masyarakat sekitar.
Satu jam setelah selesai makan, 25 karyawan mengalami mual dan pusing. Beberapa menit setelah itu, karyawan lain juga mengalami hal yang sama sampai menjadi 43 orang.
Dengan kondisi itu, mereka diberikan pertolongan pertama dengan memberi susu kental, namun kondisi mereka tidak kunjung pulih dan dibawa ke RSUD Lubukbasung.
"Karyawan yang tidak menyantap ikan tidak mengalani pusing, mual, alergi dan lainnya," katanya.
Untuk sementara, pihaknya akan menghentikan pengadaan makan dari masyarakat, dan akan memesan dari rumah makan di Lubukbasung. Ini merupakan kasus pertama semenjak perusahaan itu berdiri pada 2014.
Sementara itu, Dokter Jaga UGD RSUD Lubukbasung Wahyu menambahkan, dua karyawan yang masih dirawat karena masih mengalami pusing dan mual. "Mereka telah diberikan oksigen dan obat lainnya," tambahnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban keracunan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit setelah hasil pemeriksaan diharuskan dirujuk.
Baca SelengkapnyaPuluhan pegawai Pemkab Gowa dilarikan ke RSUD Syekh Yusuf. Mereka diduga keracunan seusai menyantap hidangan acara pernikahan di Gedung Adi Jaya.
Baca SelengkapnyaRatusan karyawan pabrik mengeluh mual, muntah-muntah, kepala pusing, dan badan lemas.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaWarga diduga keracunan gas dari PT Medco E&P Malaka.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaAcara reses anggota DPRD dari PPP diduga menjadi pemicu keracunan ratusan warga. Mereka menyantap makanan yang disediakan sebelum sakit.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca Selengkapnya