43 Orang diamankan polisi di Semarang diduga terkait aliran sesat
Merdeka.com - 43 orang dari 11 keluarga diamankan aparat Polsek Pedurungan Semarang, Rabu (14/2) malam. Mereka diduga tergabung dalam kelompok penyimpangan kepercayaan.
Kapolsek Pedurungan Kompol Mulyadi mengatakan, 43 orang tersebut terdiri dari orang tua dan anak-anak dengan berbagai latar belakang. Ada bayi berumur dua bulan hingga anggota Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Surabaya.
"Mereka ini berkumpul di rumah nomor 7 RT 1 RW 11 Palebon, Pedurungan Kota Semarang," kata Kompol Mulyadi.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Kenapa Trans Semarang diinspeksi? Kegiatan inspeksi mendadak tersebut merupakan sebuah langkah untuk memastikan bahwa kendaraan umum yang dioperasikan tak hanya layak jalan, namun juga ramah lingkungan.
Dia mengatakan, karena ada anggota Pomal maka langsung dibawa ke kesatuannya. "Kami membantu pengamanan rekan-rekan Pomal karena mereka mengirim surat kepada Polrestabes Semarang untuk mengambil atau mengamankan salah satu anggotanya terkait keterlibatannya dalam kelompok ini," ujarnya.
Mulyadi mengungkapkan ada beberapa warga yang melapor ke polisi karena khawatir anggota keluarganya terlibat kegiatan mencurigakan. Sebab, setelah ikut kelompok tersebut, menjadi sangat sulit ditemui dan rumahnya selalu tertutup.
"Dari kesaksian warga, beberapa bulan terakhir rumah itu selalu tertutup bahkan orang-orang yang berada di dalam rumah itu sangat jarang keluar," ungkapnya.
Keresahan warga, lanjutnya, karena perkumpulan tersebut sangat tertutup dan tidak berizin. Bahkan, kesaksian warga mengatakan anak-anak tidak diperbolehkan sekolah dan para dewasa tidak terlihat pergi bekerja, hanya berada di dalam rumah.
Pemilik rumah tersebut, Andi Rodiyono (63), pun diperiksa polisi. Dia menegaskan kelompoknya hanya melakukan diskusi dan tidak terkait dengan agama maupun kepercayaan tertentu.
"Tidak ada apa-apa. Kami cuma berkumpul dan berdiskusi saja membahas soal kehidupan," ujarnya.
Kelompoknya merencanakan akan berada di rumah selama satu tahun. Setelah satu tahun, baru akan berinteraksi dengan dunia luar. Namun dia tidak menjelaskan kegiatan dan tujuan kelompoknya mengurung diri di rumah.
"Di situ kita bukan masalah agama. Bebas. Kami mulai tutup gerbang, tidak interaksi dengan dunia luar sudah tiga bulan. Makanan sudah disiapkan semua di dalam," kata dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaSalah satu pegawai melihat dan memviralkan ke media sosial.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Metro Tangerang mengamankan 22 anak dan remaja yang diduga mengganggu ketertiban umum dan melakukan pelemparan terhadap polisi.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, kata Widodo, sudah ada tiga orang yang diduga menjadi korban pencabulan guru ngaji itu melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaBelasan warga Garut, Jawa Barat diamankan aparat kepolisian saat tengah melakukan kegiatan adu muncang
Baca SelengkapnyaTidak hanya dihadiri oleh relawan, dalam acara ini, Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud juga menghadirkan para akademisi, advokat, seniman, budayawan, nelayan, petani,
Baca SelengkapnyaModus terduga pelaku dalam menjalankan aksinya yakni pinjaman online.
Baca SelengkapnyaKorban kelima berinisial N mengaku telah cabuli pelaku berinisial MHS di tempat pengajian.
Baca SelengkapnyaMelihat aksi pencurian itu, Suki bersama warga lainnya langsung berusaha menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaSekurangnya terdapat enam santriwati yang mengaku dilecehkan pemimpin pondok pesantren ini.
Baca SelengkapnyaViral Konvoi Pesilat Halangi Laju Mobil Damkar di Sragen
Baca Selengkapnya