46 Tenaga Medis di Semarang Positif Corona, Isolasi Mandiri di Hotel Kosambi
Merdeka.com - Sebanyak 46 tenaga medis RSUP Kariadi Semarang jalani karantina karena dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu, terdapat dokter spesialis yang bertugas di rumah sakit tersebut.
"Hasil swabnya positif, kondisi mereka membaik tanpa gejala dan harus melakukan isolasi mandiri di hotel Kesambi milik Pemprov Jateng sejak 8 April lalu," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kota Semarang, dr Elang Sumambar saat dikonfirmasi, Kamis (16/4).
Dia menyebut sampai saat ini belum mengetahui secara keseluruhan dokter di kota Semarang yang terpapar virus corona. Namun, kata Elang meminta kepada Pemerintah untuk masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan seperti pakai masker, cuci tangan, dan tetap di rumah.
-
Mengapa penting untuk menjaga jarak dari orang yang sakit? 'Kalau sudah mulai batuk pilek, istirahat, dan jika ada tetangga yang batuk pilek atau bersin-bersin, sebaiknya menghindar dari mereka. Terapkan 3M: menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan,' saran Budi.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Siapa yang perlu menjaga kesehatan? Penting disadari bahwa seseorang yang menjaga kesehatannya akan tampak cantik dan menarik di mata orang lain.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Bagaimana mencegah penularan flu? Menghindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit flu, seperti bersalaman, berpelukan, atau berciuman. Jika ada anggota keluarga yang terkena flu, usahakan untuk menjaga jarak dan tidak berbagi barang pribadi.
-
Siapa yang harus menghindari kontak dengan anak sakit? Jika ada anggota keluarga atau teman yang sedang sakit, hindari kontak anak dengan mereka. Hal ini termasuk dengan menghindari sebisa mungkin tempat ramai yang berisiko memiliki orang sakit.
Selain itu, Elang meminta masyarakat tidak perlu pergi ke Puskesmas atau rumah sakit apabila tidak mengalami gangguan kesehatan yang gawat.
"Karena kita bersepakat untuk mengubah pemeriksaan dengan teknologi yang ada. Kalau sakit, dokter-dokter bisa menjelaskan diagnosa lewat WhatsApp dari pasien," jelasnya.
Menurutnya, dalam masa pandemi ini, meminta masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan tidak pergi ke rumah sakit kecuali dalam keadaan gawat bertujuan untuk mengurangi resiko terpapar virus korona bagi dokter dan pasien.
"Jadi kurangi aktivitas di luar rumah. Saya khawatir. Jangan sampai kita tumbang semua, terus siapa yang mengurusi, kan kasian," tutup Elang Sumambar.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara kasus cacar monyet di wilayah Ibu Kota sudah mencapai 25 orang yang sedang menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaWarga terjangkit monkeypox tersebut telah ditangani dan menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaSebelum berkumpul dengan rekan kerja di kantor, pastikan dalam kondisi prima.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaGejala cacar monyet yang dialami pasien J bisa dilihat dari bentuk luka berwarna hitam yang muncul di tubuh lalu menyebar ke bagian lainnya.
Baca SelengkapnyaVirus HMPV memiliki gejala seperti flu biasa dan tidak seperti Covid-19.
Baca Selengkapnya