46 Warga Diungsikan dari Beoga Papua Pascapenembakan Guru
Merdeka.com - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menyatakan TNI-Polri akan mengungsikan 46 warga yang berada di Beoga, Kabupaten Puncak, setelah terjadinya kasus penembakan yang menewaskan dua guru.
"Memang ada rencana mengevakuasi warga yang saat ini mengungsi ke Koramil dan Polsek Beoga, namun belum diketahui pasti kapan dilaksanakan mengingat karena masih dipersiapkan," kata Irjen Pol Fakhiri dilansir Antara, Senin (12/4).
Dia mengakui tidak mudah mengevakuasi warga mengingat kondisi alam, di mana lapangan terbang itu berada hanya dapat menggunakan pesawat berbadan kecil.
-
Di mana pasukan penjaga perdamaian PBB berpatroli? Mereka melakukan patroli di wilayah selatan Lebanon untuk secara netral memantau situasi di lapangan dan melaporkan setiap pelanggaran terhadap Resolusi 1701.
-
Bagaimana kerukunan di Kutai Timur dijaga? Melalui dialog antaragama dan kegiatan bersama, diharapkan dapat terus terjalin kerjasama yang erat di tengah beragamnya latar belakang keagamaan masyarakat Kutim.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Apa yang dilakukan TNI dan Polri di Jateng untuk menjaga netralitas? Selain antisipasi gangguan keamanan, para Babinsa juga diminta untuk bersikap netral selama pemilu pilkada hingga pilpres.
-
Kenapa Indonesia dianggap aman? Seperti negara-negara lain yang terdapat dalam daftar ini, Indonesia termasuk di dalamnya karena sikap netralnya terhadap berbagai isu politik global.
Sementara helikopter milik Polri hanya mampu mengangkut lima orang sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan Bupati Puncak terkait rencana tersebut.
"Selasa (13/4) akan dilakukan pertemuan dengan Bupati Puncak Willem Wandik di Timika, " aku Fakhiria .
Kapolda juga mengungkapkan, dari laporan yang diterima, kondisi di Beoga relatif kondusif namun TNI-Polri tetap bersiaga.
Satu pleton Brimob segera dikirim ke Beoga untuk memperkuat personel yang sudah ada, tambah Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri yang mengaku saat ini berada di Timika.
Aksi penembakan yang dilakukan KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak menyebabkan dua orang meninggal yakni Oktovianus Rayo yang ditembak Kamis (8/4) dan Yonatan Renden ditembak Jumat (9/4).
Sejumlah guru dan tenaga kesehatan saat ini mengungsi ke Koramil Beoga serta rumah-rumahnya yang ada di dekatnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AKBP Abdus Syukur mengakui memang menerima seorang warga sipil dan saat ini masih diperiksa apakah terlibat dalam kelompok bersenjata atau tidak.
Baca SelengkapnyaBerikut momen haru kepulangan 400 personil Pamtas RI-PNG disambut keluarga.
Baca SelengkapnyaOPM belum jera dalam mengganggu keamanan serta situasi kondusif di wilayah Bibida
Baca SelengkapnyaKini saatnya semua masyarakat Papua untuk fokus pada kerja keras, kerja bersama untuk mengisi kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaKapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tersebut menggunakan helikopter gabungan TNI Angkatan Darat, Polri, serta pesawat TNI Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaPesonel Polri rutin melakukan patroli di sepanjang desa.
Baca SelengkapnyaBegini momen menegangkan prajurit TNI baku tembak dengan KST di Papua. Tetap tenang walau diberondong peluru.
Baca SelengkapnyaKerusuhan sebelumnya pecah di Dogiyai pada Kamis (13/7) kemarin.
Baca SelengkapnyaTeror KKB membuat warga yang menghuni lima kampung di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Tengah, mengungsi.
Baca SelengkapnyaSaat ini situasi di Distrik Bomakia kembali aman dan kondusif masyarakat kembali aktivitas seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Distrik Bibida mengungsi ke Gereja Madi Distrik Paniai Timur
Baca Selengkapnya