Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

47 Pengembang bandel di Bekasi belum serahkan lahan fasos fasum

47 Pengembang bandel di Bekasi belum serahkan lahan fasos fasum perumahan. ©2012 Merdeka.com/sapto anggoro

Merdeka.com - Sedikitnya 47 pengembang properti di Kota Bekasi, Jawa Barat, belum menyerahkan lahan untuk fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) ke pemerintah daerah sejak puluhan tahun lalu. Diperkirakan, lahan yang masih dikuasai pengembang tersebut mencapai puluhan hektare.

Kepala Seksi Prasarana Sarana Umum (PSU) pada Dinas Tata Kota Bekasi, Andi Masagung mengatakan, kewajiban pengembang tersebut tertuang dalam Perda Kota Bekasi No 3 Tahun 2008 dan Permendagri No 29 Tahun 1987 serta Kepmen PU No. 378 Tahun 1987.

Dari hasil verifikasi sementara, diketahui baru sekitar 32 hektare lahan yang belum diserahkan oleh 21 pengembang. Pihaknya juga akan mendata dan mengukur kembali lahan yang belum diserahkan oleh 26 pengembang lain.

"Yang sudah ketahuan, potensi luasan lahan milik 21 pengembang itu mencapai 32 hektare. Ini masih ada lagi, karena lahan milik 26 pengembang lain belum didata kembali," ungkap Andi Masagung, Jumat (8/4).

Menurutnya, keterlambatan pengembalian fasos dan fasum ini karena aset tersebut hanya tercatat di dokumen saja, tapi tidak ada bukti surat penyerahan dari pihak pengembang.

"Asetnya ada, tapi karena tidak ada berita acara serah terima dari pengembang, makanya kami lakukan verifikasi lagi sekarang," kata Andi.

Karena itu, kata dia, verifikasi data ini agar pemerintah memiliki legalitas aset tetap terhadap tanah prasarana sarana umum perumahan. Dia mengaku, akan terus turun ke lapangan untuk menginventaris seluruh aset tersebut.

"Setelah selesai didata dan diukur, nanti dicatatkan pada aset daerah, hal ini untuk menghindari klaim pihak yang tak bertanggung jawab," katanya.

Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bekasi, Solihin mendukung langkah pemerintah. Sebab, pendataan kembali untuk memetakan aset daerah yang berada di perumahan, agar tak dikomersilkan demi kepentingan bisnis.

"Pemerintah daerah harus berani bertindak tegas terhadap pengembang yang tidak mau memberikan aset fasos fasum tersebut," katanya. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sengketa Tanah Warga di IKN, Pemerintah Pilih Mengalah atau Menggusur?
Sengketa Tanah Warga di IKN, Pemerintah Pilih Mengalah atau Menggusur?

Pemerintah masih bersengketa dengan warga yang ingin menetap dan enggan meninggalkan wilayah IKN.

Baca Selengkapnya
FOTO: Realisasi Tambahan Kuota FLPP Masih Dinantikan Masyarakat
FOTO: Realisasi Tambahan Kuota FLPP Masih Dinantikan Masyarakat

Penambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 34 ribu unit rumah subsidi sampai kini belum terealisasi.

Baca Selengkapnya
Anies Heran Nasib Warga Kampung Bayam Terkatung-Katung: Kunci Rusun Sudah Diberikan Kok
Anies Heran Nasib Warga Kampung Bayam Terkatung-Katung: Kunci Rusun Sudah Diberikan Kok

Anies Heran Nasib Warga Kampung Bayam Terkatung-Katung: Kunci Rusun Sudah Diberikan Kok

Baca Selengkapnya
Anies 'Sentil' Pj Gubernur DKI Soal Kampung Susun Bayam: Tega Sekali, Tidak Diberikan ke Warga
Anies 'Sentil' Pj Gubernur DKI Soal Kampung Susun Bayam: Tega Sekali, Tidak Diberikan ke Warga

"Menurut saya tega sekali ketika tempat itu sudah disiapkan tidak diberikan kepada warga kampung bayam," kata Anies.

Baca Selengkapnya
Anies Datang, Warga Kampung Bayam Langsung Tagih Janji Hunian Usai Digusur: Pak, Nasib Kami Gimana?
Anies Datang, Warga Kampung Bayam Langsung Tagih Janji Hunian Usai Digusur: Pak, Nasib Kami Gimana?

Anies juga memeluk sambil menenangkan salah satu warga yang menangis mengeluhkan nasib mereka.

Baca Selengkapnya
Sederet Janji Anies saat Jadi Gubernur DKI Jakarta yang Sisakan Persoalan
Sederet Janji Anies saat Jadi Gubernur DKI Jakarta yang Sisakan Persoalan

Setelah purnatugas, ternyata Anies masih meninggalkan sederet janji-janji yang masih menjadi persoalan di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Rusun Nagrak Disiapkan untuk Warga Kampung Bayam Terdampak Pembangunan JIS
Rusun Nagrak Disiapkan untuk Warga Kampung Bayam Terdampak Pembangunan JIS

Rusun Nagrak lebih layak untuk ditinggali warga Kampung Bayam. Maka dari itu, ia berharap warga bisa datang segera menghuni rusun tersebut.

Baca Selengkapnya
Melihat Desa Sukamulya di Garut yang Alami Pergerakan Tanah Sejak Maret, Retakan Memanjang dengan Kedalaman 12 Meter
Melihat Desa Sukamulya di Garut yang Alami Pergerakan Tanah Sejak Maret, Retakan Memanjang dengan Kedalaman 12 Meter

Retakan tampak membentang sejauh sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter.

Baca Selengkapnya
60,66 Persen Masyarakat Tempati Rumah Tak Layak Huni, Ini Sebabnya
60,66 Persen Masyarakat Tempati Rumah Tak Layak Huni, Ini Sebabnya

Berdasarkan data BPS mencatat di 2022 baru 60,66 persen rumah tangga di Indonesia yang menempati rumah yang layak.

Baca Selengkapnya
Warga Kampung Bayam Terdampak JIS, Ketua DPRD DKI Minta Tiru Cara Jokowi-Ahok
Warga Kampung Bayam Terdampak JIS, Ketua DPRD DKI Minta Tiru Cara Jokowi-Ahok

Prasetio berharap berharap eksekutif dan legislatif duduk bersama mencari jalan keluar mengenai Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya