5 Aksi FPI bubarkan diskusi
Merdeka.com - Awal mula pembentukan ormas Front Pembela Islam (FPI) sudah menjadi pergunjingan masyarakat. Saat itu berembus kabar dibentuknya ormas ini sebagai upaya melakukan pengereman kepada gerakan massa Islam. Namun seiring runtuhnya orde baru, massa di dalam internal FPI terbagi ke dalam beberapa kelompok. Kelompok lain dalam ormas inilah yang diduga kerap melakukan tindakan kontroversial.
Sebagian masyarakat menilai aksi yang dilakukan FPI kerap kelewatan. Tidak jarang mereka membuat keonaran saat sebuah diskusi berlangsung. Alasan Ormas Islam ini sering menggeruduk beberapa tempat karena diskusi dianggap menyesatkan umat hingga pemberitaan yang menyudutkan mereka.
Beberapa catatan aksi FPI yang menggeruduk saat acara diskusi berlangsung dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber. Berikut aksi-aksi FPI yang membubarkan diskusi:
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang melakukan intimidasi di PSU Kuala Lumpur? Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan bahwa pelaku intimidasi di PSU Kuala Lumpur dapat dipidana. 'Bisa dibawa ke pidana, tetapi kita lihat tergantung dari otoritas setempat, dan Sentra Gakkumdu (Penegakan Hukum Terpadu) yang ada karena Sentra Gakkumdu lagi fokus pada penanganan pelanggaran pidana yang ada di pengadilan,' kata Bagja di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Rabu (13/3).
-
Dimana intimidasi terjadi saat PSU Kuala Lumpur? Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyelenggarakan PSU Kuala Lumpur pada Minggu (10/3) dengan dua metode, yakni Kotak Suara Keliling (KSK) dan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Kapan intimidasi terjadi di PSU Kuala Lumpur? 'Intimidasi bukan hanya intimidasi terhadap penyelenggara di situ. Kepada saya juga ada intimidasi pada saat kemudian lagi mengawasi di KSK (Kotak Suara Keliling) 039,' tuturnya.
FPI geruduk diskusi korban kekerasan atas nama agama
Setara Institute, lembaga pimpinan advokat senior Hendardi menggelar acara diskusi "Menghapus Diskriminasi, Membangun Perlindungan Holistik Jaminan Beragama/Berkeyakinan di Jawa barat". Acara itu diadakan bersama para korban diskriminasi dan kekerasan atas nama agama, perwakilan organisasi keagamaan dan sejumlah LSM pegiat HAM, di sebuah hotel The Amaroossa, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/1/11).FPI menggeruduk acara tersebut karena menuding pemberitaan yang dilakukan Setara Institute sering membuat laporan-laporan yang mendiskreditkan umat Islam. Menurut keterangan salah seorang peserta Dindin Ghazali, sekitar sepuluh orang berusaha merangsek masuk ke ruang pertemuan. Tapi tertahan di lobi hotel yang dijaga aparat. Mengaku perwakilan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bandung, mereka berteriak-teriak agar diskusi dibubarkan. Acara diskusi sendiri berlangsung sekitar 1,5 jam, lebih cepat dari yang dijadwalkan panitia selama 4 jam. Dengan dijaga puluhan aparat, acara diskusi digelar tanpa kehadiran perwakilan empat lembaga pemerintah dan institusi keagamaan yang diundang
FPI geruduk diskusi lintas agama di Surabaya
Puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI) Surabaya membubarkan rencana diskusi terbatas forum lintas agama di Hotel Inna Simpang, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Kamis (13/1/2013). Mereka menggeruduk hotel dan meminta agar pengelola hotel membatalkan kegiatan tersebut.Ketua Tanfidziyah FPI Surabaya, Muhammad Mahdi al-Habsyi mengatakan, dia bergerak dengan alasan pertemuan lintas agama itu telah ditunggangi oleh Ahmadiyah dan kelompok gay serta lesbian. Mereka menggunakan momentum kedatangan Presiden SBY untuk menggelar seminar."Kalau ada presiden terus dikiranya kami takut," katanya.Mahdi menambahkan, dirinya mengaku tidak ada persoalan dengan seminar-seminar lintas agama. Namun keterlibatan Ahmadiyah serta kelompok gay-lesbian dalam acara tersebut tidak bisa dia terima."Mereka musuh kami," ujarnya.
FPI bubarkan paksa diskusi teologi Islam-Kristen
10 anggota Front Pembela Islam (FPI) membubarkan diskusi dan bedah topik teologi Islam Kristen di Surabaya, Jawa Timur, (13/06/2013). Mereka memaksa masuk ke dalam area acara dan menghentikan pembahasan yang ada dalam kitab suci agama Kristen dan Islam itu.FPI membubarkan diskusi itu, karena panitianya mengingkari janji. Yakni, panitia berjanji agar acara tersebut dibatalkan.Panitia diskusi, Susan Phi Sian bersama dengan massa dari FPI kemudian melanjutkan proses ke Polrestabes Surabaya untuk berdamai.
FPI bubarkan diskusi buku di Salihara
Diskusi dan peluncuran buku di Komunitas Salihara, Jalan Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dibubarkan polisi dengan alasan tidak memiliki izin. Pembubaran itu atas desakan ratusan massa Front Pembela Islam yang datang ke lokasi kuliah umum dan peluncuran buku Iman, Cinta dan Kebebasan oleh tokoh feminis asal Kanada, Irshad Manji, Jumat, 4 Mei 2012.Ketua Front Pembela Islam (FPI) Salim Alatas mengatakan alasan FPI melakukan unjuk rasa karena buku itu dianggap merusak moral bangsa. Jika pemerintah mengizinkan, kata Salim Alatas, artinya pemerintah mengakui ajaran sesat itu. "Bila mau jadi lesbi atau gay, sendiri saja. Jangan ajak-ajak," katanya.
FPI bubarkan diskusi buku Tan Malaka di Surabaya
Acara bedah buku Tan Malak di C20 Library Jalan Dr Cipto, Surabaya, Jawa Timur batal digelar. Sebab, selain sempat dilarang pihak kepolisian, acara itu juga disoroti oleh pihak Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur.Selain FPI, hadir juga beberapa elemen yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur. Mereka memprotes keras gelar acara tersebut, sebab sosok Tan Malaka adalah tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI). Mereka menyatakan tak peduli, meski Tan Malaka juga salah satu tokoh pejuang."Itu kan versinya PKI. Tan Malaka itu kan pahlawannya orang-orang PKI, Tan Malaka itu kan tokoh Marxis," kata Ketua Bagian Nahi Mungkar FPI Jawa Timur KH Dhofir di depan Gedung C20 Library, sembari menegaskan, kalau Tap MPR RI tentang pelarangan aktivitas partai komunis masih berlaku di Indonesia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua orang itu terindikasi melakukan pidana perusakan hingga menganiaya sekuriti hotel
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya juga akan mendalami motif dan para penggerak kelompok massa ini.
Baca SelengkapnyaSebelum acara dimulai sejak pukul 09.00 WIB, puluhan orang sudah berorasi di depan hotel dan menuntut diskusi dibubarkan
Baca SelengkapnyaTersangka FEK merupakan koordinator lapangan saat pembubaran. Sedangkan GW diduga melakukan perusakan di lokasi
Baca SelengkapnyaSaat ini, dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka terkait pembubaran diskusi tersebut.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi di acara diskusi Generasi Muda Partai Golkar yang digelar di restoran Pulau Dua Senayan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, hanya lima orang yang menjadi tersangka. Kini bertambah empat, sehingga totalnya menjadi sembilan.
Baca SelengkapnyaKapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.
Baca SelengkapnyaDiskusi ini dibubarkan karena diduga berkaitan dengan temanya yang menyorot perhelatan KTT WWF di Bali.
Baca SelengkapnyaJimly Asshiddiqie mengatakan, kejadian itu sangat tidak beradab dan membuat citra pemerintahan menjadi buru
Baca SelengkapnyaPada saat anggota kepolisian tengah fokus berjaga di bagian depan hotel, tiba-tiba saja dilaporkan ada sekolompok orang tak dikenal masuk.
Baca SelengkapnyaPadahal dalam undang-undang jelas tertulis kemerdekaan berserikat dan berkumpul serta mengeluarkan pikiran diatur di dalam konstitusi.
Baca Selengkapnya