5 Alasan PDIP minta Amien Rais tak samakan Prabowo dan Soekarno
Merdeka.com - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengingatkan agar mantan Ketua MPR Amien Rais tidak sembarangan mengibaratkan Prabowo Subianto sebagai Soekarno jilid II. Alasannya, banyak perbedaan mendasar sehingga Prabowo tak pantas disamakan dengan Soekarno.
Hal itu disampaikan Hasto sebagai respons atas pernyataan Amien di sela-sela deklarasi Relawan Prabowo-Hatta, Surya Madani Indonesia di Denpasar, Bali, Kamis (26/6). Amien menyebut Prabowo merupakan Soekarno jilid II karena dinilai akan membebaskan Indonesia dari cengkeraman asing sekaligus berani melawan Amerika Serikat dan liberalisasi ekonomi.
"Pernyataan Amien Rais bahwa Prabowo sebagai Soekarno jilid II guna mengembalikan liberalisasi ekonomi agar sejalan dengan gagasan BK merupakan pernyataan tanpa bukti," kata Hasto lewat pernyataan tertulis, Kamis (26/6).
-
Siapa kakek Prabowo Subianto? Ia adalah cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 46 dan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Siapa keponakan Prabowo Subianto? Perlu diketahui, Thomas Djiwandono alias Tommy merupakan keponakan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
Hasto yang juga Juru Bicara Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memaparkan, ada beberapa hal mendasar sehingga Prabowo tidak pantas disebut Soekarno jilid II. Pertama, kata Hasto, orangtua Bung Karno dikenal sebagai figur patriotik.
“Dan itu berbeda dengan Soemitro (Djojohadikusumo), orangtua Prabowo yang menggelorakan PRRI/Permesta, dan kemudian menjadi bagian dari kolaborator asing untuk melengserkan Bung Karno,” ucap Hasto.
Kedua, Hasto melanjutkan, Soekarno lebih banyak dididik oleh para guru bangsa seperti HOS Cokroaminoto. “Sementara Prabowo kecil lebih banyak di luar negeri sehingga tidak memahami budaya Indonesia,” ulas Hasto.
Alasan ketiga, lanjut Hasto, karena keluarga Soekarno bukan pengusaha sehingga sang proklamator lebih memahami politik ekonomi yang berdikari. Sementara keluarga Prabowo, lanjut Hasto, memang dikenal sebagai pebisnis.
“Keempat, Soekarno lebih memilih mengorbankan diri, diasingkan, dan dijauhkan dari rakyatnya daripada bangsanya terpecah belah. Sementara Prabowo lebih memilih lari ke luar negeri saat harusnya mempertanggungjawabkan tindakannya di tahun 1998,” papar Hasto.
Terakhir, kata Hasto, Soekarno dikenal sebagai seorang humanis yang respek pada kehidupan. “Sementara yang satunya (Prabowo, red) bisa memerintahkan penculikan berdasarkan laporan Dewan Kehormatan Perwira,” tandas Hasto.
Selain itu, Hasto juga mempersoalkan kiprah Amien saat memimpin Partai Amanat Nasional (PAN) maupun Ketua MPR. Sebab, justru PAN sangat permisif terhadap kebijakan liberalisasi ekonomi.
Misalnya Fraksi PAN DPR, kata Hasto, justru setuju terhadap pemberian Blok Cepu ke Amerika Serikat. FPAN juga menyetujui UU Free Trade Zone, impor beras yang bikin sengsara petani hingga UU Perdagangan yang liberal.
“Dan yang harus diingat bahwa liberalisasi politik juga produknya Amien Rais sebagai Ketua MPR. Selain itu Fraksi Reformasi juga berada di dalam pemerintahan ketika liberalisasi dan privatisasi dilakukan,” pungkas orang dekat Megawati Soekarnoputri ini.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amien menilai ada pihak berupaya menjegal Anies, sehingga dukungan bakal dialihkan ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Amien Rais dalam diskusi Tokoh Oposisi Anti-Mulyono yang digelar di Kawasan Menteng
Baca SelengkapnyaSetelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaCapres nomor 2 Prabowo Subianto menilai Anies Baswedan berlebihan saat berbicara soal demokrasi.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, merasa ucapan Prabowo sebagai bentuk penghargaan terhadap Soekarno.
Baca SelengkapnyaPresiden terpilih RI Prabowo Subianto bercerita ada tiga Presiden RI yang mendukungnya pada Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya"Antara saya dan Pak Jokowi tidak pernah saling menyakiti, Pak Jokowi adalah patriot," kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaDia menilai debat kelima capres-cawapres itu merupakan ‘ibu’ dari seluruh debat politik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden terpilih Prabowo Subianto mulai blak-blakan
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa Jokowi sosok yang pekerja keras.
Baca SelengkapnyaTema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan. Lalu teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi
Baca SelengkapnyaBudiman menolak anggapan jika Prabowo sebagai peniru Jokowi.
Baca Selengkapnya