5 Caci maki eks Kopassus untuk Wiranto
Merdeka.com - Kebocoran surat rekomendasi Dewan Kehormatan Perwira (DKP) telah menimbulkan polemik panjang di masyarakat. Kondisi itu membuat mantan Menhankam/Panglima ABRI Jenderal (purn) Wiranto angkat bicara soal surat yang berisi rekomendasi pemberhentian Prabowo Subianto dari ABRI.
Dalam jumpa persnya, Wiranto menjawab 10 pertanyaan dari berbagai pihak seputar kebenaran surat pemberhentian Prabowo, kasus penculikan aktivis, hingga kerusuhan Mei 1998.
Wiranto mengungkap polemik Prabowo diberhentikan secara terhormat atau tidak. Menurutnya, seorang prajurit berhenti dari dinas militer ada dua jenis, yakni secara terhormat atau tidak terhormat.
-
Kapan Prabowo Subianto menjadi Panglima Kopassus? Panglima Komando Pasukan Khusus (1996-1998)
-
Siapa kakek Prabowo Subianto? Ia adalah cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 46 dan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
-
Apa jabatan Prabowo Subianto saat ini? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Siapa keponakan Prabowo Subianto? Perlu diketahui, Thomas Djiwandono alias Tommy merupakan keponakan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Diberhentikan dengan hormat karena sudah habis masa dinasnya karena cacat akibat operasi, karena sakit jadi tidak bisa melanjutkan tugas, atau karena permintaan sendiri dan diizinkan atasannya," kata Wiranto .
Upayanya untuk menjawab berbagai tudingan ternyata membuat sebagian pihak merasa tidak senang, khususnya mantan prajurit Kopassus. Mereka bahkan menuding Wiranto sebagai pengkhianat, dan malah memanasi akar rumput.
"Kami datang bukan masalah orasi dan dukungan. Kita para purnawirawan ini tersinggung oleh Wiranto , oknum para jenderal, karena tidak bicara dengan tegas dan hanya adu domba serta memecah belah. Kami di akar rumput mulai panas. Ingin seolah-olah kita berperang lagi," ujar Juru Bicara Purnawirawan Kopassus Kolonel (Purn) TNI Ruby di Jakarta, Sabtu (21/6).
Tidak sedikit caci maki yang diucapkan eks anggota Kopassus tersebut atas tindakannya membeberkan surat rekomendasi pemecatan Prabowo kepada publik. Ungkapan tersebut diucapkan saja saat 20 mantan anggota Kopassus berkumpul atas prakarsa mantan Komandan Grup IV dan juga Komandan Tim Mawar Chairawan.
Berikut cacian yang dirangkum merdeka.com:
Wiranto disebut cemen
Para purnawirawan mantan anggota tim elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus) kesal atas pernyataan mantan Menhankam/Panglima ABRI (Purn) Jenderal Wiranto soal surat rekomendasi Dewan Kehormatan Perwira (DKP) soal pemecatan Prabowo Subianto. Bahkan, mereka menyebut Wiranto sebagai sosok yang penakut karena tak berani bertanggung jawab dalam kasus 1998."Seharusnya dengan tegas pak Wiranto menjawab 'yang perintahkan Prabowo itu saya' tetapi karena dia cemen, ingin menutupi kesalahannya maka prabowo disalah-salahkan," ungkap Juru Bicara Purnawirawan Kopassus Kolonel (Purn) TNI Ruby di Jakarta, Sabtu (21/6).Menurutnya, Prabowo yang saat itu menjabat sebagai Danjen Kopassus hanya merupakan bawahan. Seluruh tindakannya pun dilakukan atas perintah atasannya, yakni Kasad dan Panglima TNI saat itu."Sebetulnya kasad itu bertanggung jawab perintah surat maupun lisan. Namanya pasukan bawahan, prabowo siap saja menjalankan pemerintah. Cuman ketika itu mereka tidak menuliskan perintah secara tulisan ataupun lisan karena untuk menutupi kesalahan kepada wiranto maka kasus 98 dan timor timor seharusnya Wiranto," ungkapnya.Ruby meyakini, tindakan Wiranto yang membeberkan surat rekomendasi dari DKIP tersebut dilakukan untuk menutupi kesalahannya demi menghindari tudingan pelanggaran HAM."Tetapi untuk menutup agar tidak terkena HAM, dia buka aib daripada Prabowo. Cuma untuk melindungi dirinya sendiri," tutupnya.
Disuap uang oleh asing
Sejumlah purnawirawan Kopassus mengaku marah dengan ulah Wiranto yang membeberkan kembali surat Dewan Kehormatan Perwira (DKP) soal pemecatan Prabowo. Mereka menilai tindakan yang dilakukan Prabowo hanya mengadu domba para mantan prajurit.Juru Bicara Purnawirawan Kopassus Kolonel (Purn) TNI Ruby meminta Wiranto tak asal bicara. Mereka yakin justru Wiranto yang bersalah dalam kasus 1998."Salah sudah tidak benar dugaan ke Pak Prabowo. Yang membumihanguskan Timor Timur dan 98 itu adalah Wiranto. Tidak pantas sebagai mantan seorang pimpinan berbicara seperti itu. Itu namanya memecah belah dan mengadu domba," kata Ruby dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (21/6).Ruby yakin, tindakan Wiranto itu telah disusupi pihak asing. "Ucapan itu karena Wiranto telah disuap dengan uang oleh asing," tudingnya.
Wiranto ngajak perang
Pernyataan mantan Menhankam/Panglima ABRI (Purn) Jenderal Wiranto soal surat rekomendasi Dewan Kehormatan Perwira menyulut emosi mantan prajurit Kopassus. Sebab, kata-kata yang disampaikan Ketua Umum Hanura ini dianggap memanasi dan seakan mengadu domba prajurit di akar rumput."Kami datang bukan masalah orasi dan dukungan. Kita para purnawirawan ini tersinggung oleh Wiranto, oknum para jenderal, karena tidak bicara dengan tegas dan hanya adu domba serta memecah belah," ujar Juru Bicara Purnawirawan Kopassus Kolonel (Purn) TNI Ruby di Jakarta, Sabtu (21/6).Ucapan yang dikemukakan Wiranto kepada publik seolah memanasi akar rumput, seakan negara dalam keadaan perang."Kami di akar rumput mulai panas. Ingin seolah-olah kita berperang lagi." Mereka pun mengancam akan memburu Wiranto di manapun dia berada. "Kalau dia (Wiranto) terus memberikan pernyataan kita akan cari dia. Di mana dia ada kita akan cari, kalo dia diem kami akan diam."
Tak pantas pakai Wing Komando
Sejumlah purnawirawan Kopassus TNI AD memprotes keterangan mantan Menhankam/Pangab Wiranto soal surat Dewan Kehormatan Perwira (DKP) pemberhentian Prabowo Subianto. Mereka kecewa sikap Wiranto yang terus menerus menyulut pertikaian antar purnawirawan."Kalo bicaranya tidak memberi contoh seperti itu, dia harus copot (wing). Dia tidak pantas dapatkan wing komando itu," kata Juru Bicara Purnawirawan Kopassus Kolonel (Purn) TNI Ruby dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (21/6).Dalam jumpa pers ini hadir puluhan mantan anggota korps baret merah TNI AD. Mereka mendesak Wiranto mencopot wing atau brevet komando kehormatan yang pernah diberikan oleh Prabowo saat masih menjabat Danjen Kopassus."Kami juga mendesak agar wiranto melepas wing komando milik kopassus karena wiranto tidak pantas pakai itu," kata Ruby.
Wiranto disebut pengkhianat bangsa
Tindakan keras akan terus dilakukan para mantan prajurit Kopassus agar Wiranto tidak lagi memecah belah mental para prajurit. Dia pun mengancam tidak akan tinggal diam jika Wiranto tetap berkoar-koar."Kalo dia terus memberikan pernyataan kita akan cari dia, di mana dia ada kita akan cari. Kalau dia diam, kami akan diam," ucapnya.Tak hanya itu, Ruby bersama 19 purnawirawan Kopassus juga akan mengejar pihak-pihak yang dianggap sebagai pengkhianat bangsa, termasuk Wiranto."Hari ini kita akan gerilya. Kita akan mencari orang-orang yang berbicaranya tidak bertanggung jawab. Orang yang menjadi pengkhianat bangsa akan kita cari mulai saat ini," lanjutnya kesal.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu pelanggaran HAM kembali dimunculkan dan dikaitkan dengan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto setiap menjelang Pemilihan Presiden.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, para jenderal ini tidak satu kata antara pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Baca SelengkapnyaPihak Istana mewacanakan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyindir Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaWiranto kini bertugas mengelola akun sosial media Korem Bengkulu. Tujuannya, memberitahu seluruh kegiatan yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaTim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran ini dipimpin Rosan Roeslani.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan capres nomor urut dua Prabowo Subianto yang meminta untuk menghargai
Baca SelengkapnyaJauh sebelum dilantik menjadi Penasihat Khusus Presiden, Wiranto pernah mencopot pangkat Prabowo saat keduanya bersama-sama berada di tubuh militer.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Sujiwo saat Kapolri memaparkan rilis akhir tahun 2023
Baca SelengkapnyaAksi Kamisan ke-807 ini memprotes pemberian penghargaan berupa kenaikan pangkat istimewa Jenderal Kehormatan kepada Prabowo Subianto oleh Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaCaleg DPRD Cianjur Noviana Kurniati melabrak Rocky Gerung ketika menghadiri pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Rabu (6/9).
Baca Selengkapnya