5 Cara pengemis Walang tumpuk kekayaan
Merdeka.com - Jalan hidup Walang alias Kilon boleh dikatakan cukup beruntung. Meski kerjanya serabutan, pria 54 tahun ini bisa mengumpulkan pundi-pundi kekayaan.
Banyak profesi yang dia lakukan untuk menyambung hidup di kampung halamannya di Subang, Jawa Barat, dari yang haram sampai yang halal. Hebatnya, dari berbagai usaha itu recehan yang didapat menjadi bernilai fantastis.
Bosan beradu nasib di desa, dia pun mencoba peruntungan di ibu kota, dengan mengajak saudaranya Sa'ran (70). Di Jakarta, mereka memilih profesi sebagai pengemis. Pilihan itu karena tergiur melihat keuntungan yang didapat setiap harinya.
-
Apa yang dititipkan ke orang yang naik haji? Bagi umat Islam, mampu beribadah haji menjadi salah satu impian terbesar dalam hidup. Bagi mereka yang telah berhaji, rasanya telah begitu lengkap menunaikan rukun Islam. Namun bagi mereka yang belum mampu berhaji, ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk memanjatkan doa di Tanah Suci. Salah satunya yakni dengan menitip doa ke teman, sahabat, atau keluarga yang hendak naik haji.
-
Apa saja harta yang dimiliki pengemis kaya? Dalam razia itu terungkap Legiman memiliki tabungan mencapai Rp900 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki tanah senilai Rp275 juta dan rumah senilai Rp250 juta.
-
Bagaimana cara Mahrun menabung untuk haji? Upaya Mahrun selama puluhan tahun menyisihkan pendapatannya untuk menabung agar bisa pergi haji berbuah manis. Sebagai pembuat stempel lokasi usahanya sering berpindah tempat karena digusur.
-
Siapa yang menabung selama 22 tahun untuk haji? Mahruf sampai detik ini masih tidak menyangka bisa berangkat haji sebentar lagi. Sebelumnya ia sudah menabung selama 22 tahun sejak 2002 silam dari penghasilannya sebagai penjual gorden keliling.
-
Bagaimana Mahruf menabung untuk haji? Walaupun penghasilannya tidak besar, Mahruf tetap bersemangat untuk menyisihkan pendapatannya demi bisa melihat Ka’bah secara langsung.'Saya sangat bangga, dan haru bisa berangkat haji tahun ini,' kata Mahruf, mengutip YouTube Fokus Indosiar, Selasa (7/5).
-
Apa artinya 'haji'? Menurut istilahnya, Haji tak lain berasal dari bahasa Arab 'Hagg' yang berarti berziarah. Maka dari itu, makna haji sendiri yakni merupakan ibadah berupa ziarah yang dilakukan ke Kota Suci Mekkah dalam rangka meningkatkan keimanan dan takwa seseorang terhadap Allah SWT.
Tapi malang, peraduan nasibnya di Jakarta harus berakhir saat petugas Dinas Sosial dan Satpol PP DKI melakukan razia. Walang dan Sa'ran diangkut dari kolong jalan layang Pancoran, berikut segepok uang berjumlah Rp 25 juta yang diduga kuat dari hasil pengemis.
Tapi dia menolak dikatakan uang itu hasil mengemis. Walang yang mengaku baru berada di Jakarta selama enam bulan menyebut uang itu hasil berjualan ternaknya di kampung.
Berikut cara Walang, si pengemis kaya mengumpulkan pundi-pundi kekayaan:
Dapat Rp 25 juta dari mengemis
Walang diangkut petugas dari kolong Pancoran berikut uang Rp 25 juta. Uang itu ditemukan petugas dalam gerobak yang selalu dibawanya saat mengemis.Tapi dia berkilah uang itu hasil penjualan penjualan ternak di kampung halaman."Duit ini dari hasil jual beli kambing sama sapi, jadi bukan dari ngemis semua," kata Walang.
Jadi tukang becak selama 20 tahun bisa nabung Rp 5 juta
Walang mengaku banyak profesi yang dijalani sebelum menjadi pengemis di Jakarta. Salah satunya tukang becak.Di kampung halamannya di Subang, Walang narik becak sejak tahun 1985 sampai 2005. Dari jerih payahnya mengayuh becak, Walang ngaku selalu menabung hingga akhirnya terkumpul Rp 5 juta."Saya pernah narik becak dari tahun 1985 sampai 2005, pernah juga jadi kuli panggul. Alhamdulillah bisa ngumpul duit sebanyak 5 juta," kata Walang.
Jual ternak dapat Rp 21 juta
Bosan jadi tukang becak, Walang coba-coba jadi penjual ternak seperti sapi dan kambing. Dia hanya berdagang di musim Lebaran Haji, dan tak setiap hari.Meski pedagang musiman, keuntungan yang dia dapat cukup menggiurkan. "Saya ternak sapi sama kambing, dari situ untungnya bisa paling banyak Rp 1 juta paling dikit Rp 200 ribu. Akhirnya kekumpul Rp 21 juta," kata Walang.
Baca jampi-jampi agar warga memberi sumbangan
Walang ngaku punya trik khusus agak warga memberikan dirinya sumbangan. Yakni dengan membaca jampi-jampi yang diucapkan rekannya Sa'ran."Biasanya Pak Sa'aran yang baca jampi-jampinya, saya gak tahu seperti apa. Setiap ingin berangkat dia pasti mengucapkannya," kata Walang.Walang menjelaskan, tugasnya hanya mendorong gerobak yang diduduki oleh Sa'aran saja saat mengemis. Namun demikian ia tidak lupa mengucap doa dan mengucap salam kepada orang-orang yang akan dimintai uang kepadanya."Kalau saya sih hanya mengucap Bismillahirahmanirrahim sebelum berangkat, terus setiap kali lewatin orang Assalamualaikum, kalau dikasih alhamdulillah, semoga rezekinya nambah," jelasnya.
Pakai jimat batu pemberi keuntungan
Walang juga mengaku memiliki jimat yaitu batu berwarna hitam yang didapatnya di daerah Cianjur. Walang percaya bahwa batu itu bisa membuat dirinya kebal, dan juga mendapat keberuntungan saat memegang batu tersebut."Waktu itu banyak orang angkat batunya pada gak bisa, pas saya angkat saya malah bisa. Pas megang batu itu saya jadi kebal, sama mudah rezeki," jelas Walang.
Baca juga:Walang pengemis jutawan tiap pulang ke Subang bagi-bagi uangTiap ngemis, Walang baca jampi-jampi dan bawa batu jimatIni kehidupan 2 pengemis kaya pemilik Rp 25 juta di panti sosialWalang disarankan buka usaha di kampung dari hasil ngemisGanjar pun nyerah hadapi pengemis di Jateng (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Haji Alimmerupakan seorang pengusaha yang sukses dan kaya raya yang sangat dikenal oleh masyarakat Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaKisah Supartono, pemulung dan tukang becak asal Ponorogo yang berangkat haji tahun ini.
Baca SelengkapnyaJuru parkir ini membuktikan berangkat haji bisa tak hanya bisa dilakukan oleh orang kaya
Baca SelengkapnyaMbah Tono sudah 26 tahun menabung untuk berangkat haji
Baca SelengkapnyaMbah Suhriyeh mengaku tidak mendapatkan banyak uang. Hanya sekitar Rp30-40 ribu perhari saja.
Baca SelengkapnyaShohib mengungkapkan rasa syukurnya bisa ke Baitullah karena hidupnya sebagai nelayan serba pas-pasa
Baca SelengkapnyaIdentik dengan kemiskinan, namun 5 pengemis ini justru memiliki harta kekayaan dari hasil belas kasihan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSeorang konglomerat asal Jawa Barat Haji Asep Wawan dahulu hidup di bawah garis kemiskinan, maka saat kaya ia bertekad tidak akan pernah putus bersedekah.
Baca SelengkapnyaSetiap hari ia menabung seribu rupiah hingga Rp15 ribu.
Baca SelengkapnyaDia mendapatkan kuota prioritas lansia dan pendamping lansia, sehingga tidak menunggu antrian terlalu lama.
Baca SelengkapnyaPasutri ini bisa berangkat ke Tanah Suci berkat rajin menabung
Baca Selengkapnya