5 Cerita Menegangkan Anggota TNI Saat Jaga di Negara Lain
Merdeka.com - Tentara Nasional Indonesia atau TNI bertugas menjaga keamanan di dalam negeri. Namun terkadang ada tugas berjaga di negara lain sebagai pasukan perdamaian dunia.
Biasanya para anggota TNI ini ditempatkan di beberapa negara konflik. Pasukan itu dinamakan Kontingen Garuda disingkat KONGA atau Pasukan Garuda. Pasukan ini tergabung dalam pasukan penjaga perdamaian PBB sejak 1957.
Banyak cerita menegangkan tentang anggota TNI yang berjaga di negara lain sebagai pasukan perdamaian, berikut ceritanya:
-
Siapa yang mendapat penghargaan dari TNI? Anugerah Patriot Jawi Wetan adalah representasi dari kehadiran negara sampai pada lapisan paling bawah, yakni desa.Anugerah Patriot Jawi Wetan merupakan penghargaan yang diberikan kepada tiga pilar di desa atau kelurahan. Yaitu Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), serta Kepala Desa atau Lurah.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa tugas utama TNI? Tugas pokok TNI dibagi 2(dua) yaitu: operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang.
-
Apa penghargaan yang diterima Panglima TNI? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Apa kekuatan utama TNI? Situs pemeringkat kekuatan militer Global Fire Power (GFP) menaikkan peringkat TNI menjadi tentara ke-13 terkuat di dunia.
Terjadi Pemerkosaan hingga Pembunuhan
Saat bertugas di Sudan, Letkol Infantri Singgih Pambudi menceritakan pengalamannya. Di sana sering ditemui pembunuhan, pemerkosaan dan penyiksaan di tenda pengungsian.
"Karenanya para petugas penjaga perdamaian bertugas untuk menjaga mereka yang kesusahan setelah konflik di negaranya," kata Singgih.
Evakuasi 6 Ton Bahan Peledak
Tim Penjinak bahan peledak Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXVII A/Minusca melakukan pendeteksian bahan peledak di sebuah perkampungan yang terletak di Camp Beal, Bangui, Republik Afrika Tengah. Setelah satu jam deteksi dan identifikasi, pasukan berhasil mengamankan tumpukan bahan peledak berupa ranjau anti-tank, granat tangan, roket, penggalak roket, TNT blok, munisi Mortir 60 serta munisi kaliber 7,62 dengan berat seluruhnya sekitar 6 ton.Bahan peledak itu bisa disebut Milisi Seleka. Kegiatan ini melibatkan unsur tim Jihandak dengan perlengkapan Body Armor, Mine Detector, Bomb Blanket, Discrupter, Hook and line set.
Hadapi Serangan Tank Prajurit Kongo
Ada kisah menarik saat Pasukan Garuda II dikirim ke Kongo tahun 1960. Saat itu negara di belahan Afrika tersebut dirundung konflik berdarah. Kongo baru merdeka, namun rupanya Belgia belum rela negara jajahannya itu lepas seluruhnya. Konflik antar suku yang ditunggangi Belgia pun meletus penuh darah.PBB mengirimkan pasukan UNOC (United Nations Operations in Congo). Indonesia menjadi salah satu negara yang ikut menyumbangkan pasukan. Di sana mereka harus menghadapi ANC (Army Nation of Colongese). Pasukan Kongo ini mutu prajuritnya rendah, disiplinnya pun jelek. Namun langkah tegas juga tetap diambil jika ada masalah. Suatu hari pasukan ANC menggertak Markas Berkas UNOC di Leopodoldville. Mereka mengirimkan tank-tank bermanuver di dekat markas pasukan PBB itu. Kebetulan yang menjadi penjaga markas adalah satu kompi pasukan Indonesia. Ada satu peleton antihuru-hara Marinir di kompi itu. Tantangan ANC langsung dijawab pasukan Marinir Indonesia. Mereka langsung berlari keluar. Sigap dengan enam buah senjata antitank siap tembak.
Tolong Warga Terseret Arus Deras
Warga Darfur sempat mengalami peristiwa mengerikan saat mereka terseret arus Wadi yang begitu deras. Beruntung, saat kejadian Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-C/Unamid (United Nations Mission In Darfur) atau Indobatt-03, sigap memberikan pertolongan. Saat itu pasukan tengah melaksanakan patroli dengan tujuan Desa Kamkama dan Desa Murayat. Aksi para prajurit berujung Piagam Penghargaan dari Commander Sector West Unamid Brigjen Asrat Denero Amad (Ethiopia).
Nekat Selamatkan Tentara Denmark
Salah satu Pasukan garuda 23D yang bertugas di Lebanon nekat menyelamatkan tentara Denmark. Ia adalah Sersan Kepala Pasukan (Serka Pas) Abdullah Lubis, prajurit Batalyon Komando (Yonko) 462 Paskhas/Pulanggeni, Pekanbaru. Bahkan tentara lain menyebutnya tentara gila. Saat itu Lubis mendapat informasi bahwa seorang prajurit UNIFIL dari Denmark masuk jurang. Setelah melakukan koordinasi dengan markas, ia dan regunya diperintahkan untuk melakukan evakuasi. Setibanya di sana, sudah ada pasukan Amerika Serikat, Lebanon dan beberapa pasukan lainnya, namun mereka tak melakukan apa-apa.Usai mempelajari jurang dan kedalaman, bersama seorang marinir Indonesia, Abdullah turun tanpa menggunakan tali seutas pun dan alat-alat bantu lainnya. Perlahan-lahan, batu-batu cadas yang tajam berhasil dilewati dan tiba di kedalaman 50 meter. Kemudian ia mengecek denyut nadi, namun sudah tak ada lagi denyutnya. Tentara Denmark ini sudah meninggal. Kemudian Lubis membungkus jenazah dengan pakaiannya. Setelah itu Lubis mengirim titik kooedinat ke markas untuk mengevakuasi dengan helikopter. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini
Baca SelengkapnyaKata-kata TNI berguna untuk meningkatkan semangat nasionalisme, agar kecintaan terhadap NKRI semakin bertambah.
Baca SelengkapnyaPerjuangan para prajurit TNI yang harus bersiaga menjaga perbatasan
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaKata-kata ucapan HUT ke-79 TNI dapat Anda bagikan ke media sosial sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan mendalam.
Baca SelengkapnyaGenosida yang terjadi di Palestina mencuri perhatian seluruh masyarakat dunia.
Baca SelengkapnyaBikin bangga! Lima Perwira TNI AD mampu tamatkan pendidikan Magister (S2) di Universitas Indonesia dengan predikat Cumlaude. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaBerikut potret TNI yang jalan kaki di tengah hutan mencari air untuk mandi sambil bawa senjata laras panjang.
Baca SelengkapnyaPotret lima perwira TNI sukses pecah bintang kini berpangkat Brigjen.
Baca SelengkapnyaBegini momen menegangkan prajurit TNI baku tembak dengan KST di Papua. Tetap tenang walau diberondong peluru.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil lumpuhkan 5 anggota KSTP hingga tewas. Sulitnya medan tempur di hutan dan pegunungan tak mempan bagi para anggota Satgas Yonif 7 Marinir.
Baca Selengkapnya