5 Cerita paling menyeramkan di balik syuting film horor

Merdeka.com - Beberapa film horor jadi legenda dan sukses luar biasa di pasaran internasional. Namun siapa sangka pada saat syuting para kru dan sutradara harus mengalami hal-hal yang lebih seram dari film yang mereka buat.

Mulai dari kru yang meninggal mendadak, lokasi syuting kebakaran, hingga para pemain yang merasa selalu diikuti makhluk halus seusai syuting.

Bahkan para produser film harus memanggil paranormal atau tokoh agama supaya terhindar dari hal-hal buruk dan teror.

Namun jangan dilupakan juga cerita-cerita seram tersebut mungkin digunakan untuk mendongkrak penjualan film. Makin seram kisah film horor tentu orang akan makin penasaran menontonnya.

Berikut film-film horor dengan kisah menyeramkan asli saat syuting:

The Omen

Film The Omen dikenang sebagai salah satu film horor paling menakutkan sepanjang zaman. Film ini bercerita tentang anak setan yang diadopsi oleh keluarga diplomat Robert dan Katherine Thorn. Mereka mengadopsi seorang anak yang diberi nama Damien. Dari sanalah muncul semua kengerian dan bencana yang dibuat oleh anak terkutuk itu. The Omen pertama kali dibuat tahun 1976 oleh Richard Donner. Film ini dibuat dengan biaya USD 2,8 juta dan mampu meraup keuntungan hampir USD 61 juta. Namun keuntungan itu harus dibayar dengan kejadian misterius yang menghantui para pemain dan kru film. Mereka merasa dikutuk setelah membuat film tersebut. Nah, tahun 2006 The Omen dibuat ulang oleh produser film John Moore. Dia mengaku mendapat teror lebih mengerikan selama pembuatan film ini. Para kru mengaku dihantui dalam selama pembuatan film. Hal paling aneh adalah saat rekaman kamera hilang dan tertulis: Eror 666. Seperti diketahui 666 adalah simbol setan.

The Exorcism of Emily Rose

Film Exorcism of Emily Rose diilhami dari kisah nyata pengusiran setan yang dilakukan pada seorang gadis bernama Anneliese Michel. Ritual itu gagal, Michel kemudian meninggal. Exorcism of Emily Rose bercerita soal pengacara Erin Bruner yang membela pendeta Richard Moore. Sang pendeta dituduh melakukan ritual pada seorang gadis bernama Emily Rose hingga meninggal. Film yang disutradarai Scott Derrickson ini bermodalkan USD 19 juta dan meraih box office dengan USD 144 juta. Artis Jennifer Carpenter berperan sebagai Emily Rose. Dia mengaku tak bisa tidur berhari-hari setelah syuting film seram tersebut. Jeniffer merasa ada yang mengikutinya pulang dari lokasi syuting. Pemutar lagu miliknya tiba-tiba menyala sendiri di tengah malam. Yang terputar selalu lagu Alive dari Pearl Jam. Tapi seramnya hanya di bagian 'I'm still alive."

The Exorcist

Banyak pihak tak heran saat kru maupun produser film The Exorcist mengaku dihantui selama pembuatan film. Film yang dibuat William Friedkin tahun 1973 ini memang sangat mengerikan. The Exorcist diangkat dari sebuah novel yang mengisahkan kisah nyata pengusiran setan pada seorang gadis tahun 1949. Banyak kejadian mengerikan selama syuting. Hingga akhirnya William Friedkin memanggil pendeta untuk memberkati lokasi syuting yang terbakar. Film The Exorcist dinobatkan sebagai film terseram oleh  Entertainment Weekly and Movies.com. Dia juga mencetak untung besar, bermodal USD 12 juta bisa mencetak USD 441 juta.

The Amityville Horror

Film ini mengisahkan pasangan suami-isteri John dan Kathy Lutz beserta anak-anak mereka yang membeli rumah di Long Island. Rumah tersebut ternyata menjadi lokasi pembunuhan masal bertahun-tahun lalu. Sang ayah mengaku mendapat bisikan gaib untuk membunuh enam orang anggota keluarganya. Pembunuhan massal itu dilakukan pada suatu malam tepat pukul 03.15. Nah seramnya, saat syuting, para kru mengaku selalu terbangun tepat pukul 03.15. Tak cuma itu, saat syuting ditemukan mayat tak jauh dari lokasi pengambilan gambar. Fim horor ini sukses di pasaran. Bermodal USD 19 juta, dia berhasil meraup USD 108 juta.

The Conjuring

The Conjuring mengambil kisah nyata dari keluarga Peron yang diteror setan dalam rumah mereka di Rhode Island pada tahun 1970an. Pada saat syuting film The Conjuring tahun 2013, keluara Peron beberapa kali mengunjungi lokasi syuting. Beberapa kejadian seram menimpa mereka. Para kru melihat angin kencang bertiup ke arah keluarga Peron. Anehnya ranting dan daun-daun di sekitar mereka sama sekali tak bergerak. Pada saat yang sama di kediaman Keluarga Peron di Atlanta, Carolyn merasakan teror dari hal tak terlihat. Dia jatuh dan harus dirawat di rumah sakit. Tak cuma itu, beberapa hari kemudian hotel tempat kru menginap terbakar habis. Semua terpaksa dievakuasi.