Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Cerita parahnya banjir Pantura

5 Cerita parahnya banjir Pantura Banjir Pantura. ©2014 Merdeka.com/Anwarudin

Merdeka.com - Banjir yang melanda di kawasan jalur Pantura sejak tiga hari lalu belum berangsur surut. Akibatnya, aktivitas masyarakat setempat lumpuh total.

Hingga sampai saat ini sebanyak 12 kecamatan di Subang, Pantura, masih terendam banjir dengan ketinggian air beragam mulai dari 50 sentimeter hingga 1,5 meter, sehingga ribuan warga telah diungsikan. Tidak hanya itu, akibat banjir jalan-jalan dari Pantura menuju ke arah Jawa Tengah juga berlubang.

Di balik banjir kawasan Pantura, banyak sebagian masyarakat dirugikan akibat banjir tersebut. Berikut 5 cerita parahnya banjir di Pantura:

Orang lain juga bertanya?

Arus lalu lintas di jalur Pantura Subang terputus

Banjir yang melanda kawasan Kabupaten Subang Jawa Barat, Pantura, membuat arus lalu lintas di jalur Pantura Subang terputus, karena genangan air di perbatasan Pamanukan-Pusakajaya mencapai satu meter.Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar mencatat 12 kecamatan yang tergenang seperti di wilayah Pagaden, Cipunagara, Compreng, Pusakajaya, Pusakanegara, Legon Kulon, Pamanukan, Binong, Tambakdahan, Blanakan, Ciasem dan Pabuaran terendam banjir.Menurut Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jabar Dadang Ronda ketinggian air di setiap wilayahnya berbeda. "Ada yang satu 50 sentimeter hingga 1,5 meter, sedangkan di jalur Pantura (Subang) ketinggian bisa sampai satu meter," katanya kepada merdeka.com, Senin (20/1).Dia berharap kondisi ini bisa terjadi hingga air benar-benar surut. Pasalnya jika hujan terjadi apalagi dengan curah yang tinggi genangan sulit untuk terbuang karena berada di dataran rendah.Menurutnya air yang menggenangi wilayah Subang dan sekitarnya disebabkan meluapnya aliran sungai Cipunagara, Cigadung dan CiasemBPBD mengakui sulit mengantisipasi banjir terkecuali mengungsikan warga dan menjamin pasokan makanan dan kebutuhan warga yang rumahnya terendam.

Topik pilihan: Jalan Rusak | Jalur Pantura

Pengendara terjebak macet selama 35 jam

Para pengendara dan penumpang bus yang melintasi jalur Pantura Subang-Indramayu, Jawa Barat, terjebak macet selama sekitar 35 jam atau dua hari dua malam akibat banjir yang melanda jalur tersebut."Saya sudah berada di bus selama dua hari dua malam akibat macet di jalur Pantura ini, tetapi belum juga lancar," kata Sunaryo, seorang penumpang bus yang mengaku dari Purworejo menuju Depok, Senin (20/1).Dia mengatakan, kemacetan sudah terasa sejak bus yang dinaikinya memasuki jalur Pantura wilayah Indramayu, dan kemacetan terus terjadi hingga memasuki jalur Pantura wilayah Subang.Dia mengaku lelah dan bosan atas peristiwa kemacetan tersebut. Selain itu, kemacetan juga cukup menguras saku karena harus bertahan di dalam bus selama dua hari dua malam."Bekal uang saku sudah hampir habis, karena harus bertahan dalam bus dalam waktu lama karena kejebak macet," kata dia.

Topik pilihan: Jalan Rusak | Jalur Pantura

Banjir Pantura membuat ratusan hektare sawah rusak

Hujan deras dalam beberapa hari ini, membuat rusaknya ratusan hektar tanaman padi di kawasan jalur pantai utara (Pantura) ruas Pekalongan-Semarang, Jawa Tengah. Salah satunya, petani Desa Tegal Lontar, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, bernama Edi mengatakan kerusakan benih akibat banjir kali ini merupakan yang kedua setelah pada Desember 2013 juga mengalami masalah yang sama."Banjir kali ini tampaknya lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu. Setiap tahun desa kami memang banjir, namun tidak sehebat awal tahun ini," kata Edi yang mengolah sawah seluas 8.000 meter persegi itu seperti dikutip Antara, Minggu (19/1).Priyadi, petani di Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, juga mengalami kerugian serupa setelah sawahnya yang baru dua pekan lalu ditebari benih terendam banjir."Entah kapan saya bisa kembali menebar benih padi karena sampai saat ini belum ada tanda-tanda genangan air menyurut," katanya dalam bahasa Jawa.Pemantauan di lokasi banjir di Kabupaten Pekalongan dan Batang, Minggu, menunjukkan sebagian besar sawah masih terendam air berwarna cokelat kemerahan.

Topik pilihan: Jalan Rusak | Jalur Pantura

Akibat hujan, jalur Pantura berlubang dan bergelombang

Kondisi jalan pantura sepanjang Pekalongan hingga Semarang saat ini berlubang dan bergelombang akibat digenangi air hujan secara masif. Hal itu juga membuat sejumlah kendaraan berat, seperti truk trailer dan kontainer rusak setelah melintasi jalur tersebut.Jalur Kota Pekalongan menuju Batang itu, membuat permukaan jalan banyak yang mengelupas dan berlubang dengan kedalaman hingga lebih dari 10 cm. Jalan dari Batang hingga Alas Roban dari dua arah juga mengalami kerusakan serupa sehingga banyak kendaraan berebut mendapatkan permukaan jalan yang relatif masih rata.Beberapa kali terlihat kendaraan roda empat maupun roda dua terjebak di lubang jalan yang tertutup genangan air tersebut. Pada Minggu siang di sepanjang jalur itu juga terlihat tiga truk mengalami patah roda.Permukaan jalan arteri Weleri-Kendal dan arteri Kendal-Mangkang yang biasanya mulus, kali ini juga banyak berlubang sehingga mewajibkan setiap pengemudi ekstra hati-hati agar tidak terantuk di jalan berlubang.Kerusakan serius pada jalan Pekalongan-Semarang sepanjang 109 km tersebut menyebabkan waktu tempuh lebih lama, dari 2,5-3 jam menjadi 3,5 jam.

Topik pilihan: Jalan Rusak | Jalur Pantura

Banjir Pantura, dikabarkan 18 buaya lepas dari kandang

Di tengah musibah banjir yang melanda kawasan Pantura, Kabupaten Subang, Jawa Barat beredar kabar 18 buaya lepas dari kandangnya. Kabar itu berasal dari pesan Blackberry Messenger (BBM) yang entah dari mana asal mulanya."Untuk korban banjir khususnya daerah pamanukan. desa dukuh kec Ciasem.belanakan pmanukan. himbauan untuk berhati hati dikarenakan lepasnya 18 ekor buaya d desa belanakan pmnukan sbg yg mmbuat resah pemilik pnangkaran. semoga hal ini dpt mnjdi barometer kewaspadaan korban dan relawan yg berjaga. sharee k yg lain -sumber posko polres subang,team sar,msyrakat pmnkn-,' demikian isi pesan berantai yang diterima merdeka.com, Senin (20/1) siang.Tentu kabar tersebut membuat geger banyak pihak. Saat dikonfirmasi terkait kabar tersebut, Kapolres Subang AKBP Chiko Ardwiatto, menegaskan kabar itu bohong. "Tidak ada itu, bohong," kata Chiko kepada wartawan, Senin (20/1).Dia meminta masyarakat untuk tidak percaya begitu saja dengan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya."Jadi bisa dicek dulu untuk memastikan kebenaran informasinya, ke pihak terkait," tandasnya.Dihubungi terpisah, Kabid Kedaruratan BPBD Jawa Barat, Budiman mengatakan hal senada. Sejauh ini saat petugas BPBD yang mengecek ke lapangan tidak menemukan adanya buaya yang lepas. "Buayanya ada di penangkaran, tidak lepas, jadi informasi itu bohong," terangnya.

Baca juga:Terendam banjir 2 hari, banyak jalan berlubang di jalur PanturaBanjir Pantura, beredar kabar 18 buaya lepas dari penangkaranParahnya banjir Pantura, ribuan rumah terendam, macet menggilaPantura banjir, penumpang bus terjebak macet 35 jamBanjir parah, Jalur Pantura masih lumpuh (mdk/ren)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wilayah Pesisir Pantura Jateng Kembali Dilanda Banjir Besar, Ketinggian Air Capai 1,5 Meter
Wilayah Pesisir Pantura Jateng Kembali Dilanda Banjir Besar, Ketinggian Air Capai 1,5 Meter

Banjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.

Baca Selengkapnya
BPBD Catat Kerugian Sementara Bencana Sumbar Mencapai Rp108,38 Miliar
BPBD Catat Kerugian Sementara Bencana Sumbar Mencapai Rp108,38 Miliar

Bencana banjir bandang di Sumbar menyebabkan puluhan orang meninggal dunia

Baca Selengkapnya
Lima Daerah di Sumsel Terendam Banjir, Kabupaten Ini Terparah hingga 2 Meter
Lima Daerah di Sumsel Terendam Banjir, Kabupaten Ini Terparah hingga 2 Meter

Hujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.

Baca Selengkapnya
Tanah Longsor dan Banjir Bandang Luwu, Enam Orang Meninggal Dunia
Tanah Longsor dan Banjir Bandang Luwu, Enam Orang Meninggal Dunia

Cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya
Banjir juga Terjang Sidrap, 2 Jembatan Putus dan Seorang Lansia Meninggal Dunia
Banjir juga Terjang Sidrap, 2 Jembatan Putus dan Seorang Lansia Meninggal Dunia

Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.

Baca Selengkapnya
Sepekan Masa Tanggap Darurat Bencana, 12 Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar Masih Belum Ditemukan
Sepekan Masa Tanggap Darurat Bencana, 12 Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar Masih Belum Ditemukan

Hingga kini masih banyak warga yang masih bertahan di tenda pengungsian.

Baca Selengkapnya
16 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia
16 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia

Tim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.

Baca Selengkapnya
Banjir Bandang Terjang 20 Ribu Rumah dan Rusak Fasilitas Umum di Muratara, Tinggi Air Capai 2 Meter
Banjir Bandang Terjang 20 Ribu Rumah dan Rusak Fasilitas Umum di Muratara, Tinggi Air Capai 2 Meter

Sebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.

Baca Selengkapnya
Hujan Deras Picu Banjir di Sejumlah Wilayah Pesisir Sumbar, BPBD: Kota Padang Paling Parah
Hujan Deras Picu Banjir di Sejumlah Wilayah Pesisir Sumbar, BPBD: Kota Padang Paling Parah

Banjir melanda sejumlah wilayah di pesisir Sumatera Barat. Seorang warga Pariaman dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.

Baca Selengkapnya
Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, Total 25 Meninggal dan 4 Dalam Pencarian
Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, Total 25 Meninggal dan 4 Dalam Pencarian

Total korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.

Baca Selengkapnya
4 Kecamatan di Melawi Kalbar Direndam Banjir Selama Sepekan, Intensitas Hujan Masih Tinggi
4 Kecamatan di Melawi Kalbar Direndam Banjir Selama Sepekan, Intensitas Hujan Masih Tinggi

BNPB menyatakan banjir masih merendam empat kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), selama sepekan terakhir terhitung sejak Minggu (3/3).

Baca Selengkapnya
Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, 24 Meninggal Dunia dan Lima Masih Dicari Tim SAR
Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, 24 Meninggal Dunia dan Lima Masih Dicari Tim SAR

Untuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).

Baca Selengkapnya