5 Cerita tragis pembunuhan Sisca, branch manager cantik
Merdeka.com - Franceisca Yofie tewas setelah dibunuh secara sadis oleh dua orang yang hingga kini belum diketahui identitasnya. Hingga kini polisi belum bisa mengungkap kasus pembunuhan Kepala Verena Multi Finance Cabang Bandung itu.
Polrestabes Bandung sendiri sudah memeriksa beberapa saksi terkait kasus pembunuhan yang menggegerkan warga kota kembang itu. Polisi juga akan menyelidiki dugaan kematian korban dengan pekerjaannya.
Banyak yang menduga pembunuhan terhadap gadis cantik ini bermotif dendam. Hal ini terlihat dari sadisnya pelaku menghabisi korban. Selain itu mobil korban juga tidak disentuh sama sekali oleh pelaku.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Bagaimana kasus pembunuhan siswi terungkap? Kasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation (SCI).
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi? Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono di Palembang, Kamis, mengatakan bahwa pelaku utama IS pada saat malam pertama sempat mengikuti Yasinan di rumah korban.
-
Kenapa gadis tersebut dikubur dengan bando? Mengapa gadis tersebut dikubur menggunakan bando masih belum dapat dijelaskan. Namun ada yang mengaitkannya dengan transisi masa remaja menuju dewasa.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Kenapa mayat diduga korban pembunuhan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya.
Berikut lima cerita tragis pembunuhan Sisca, si branch manager cantik itu:
Sisca diseret dengan motor di jalan rusak
Pelaku pembunuhan terhadap Franceisca Yofie tergolong sadis. Dua pelaku yang berboncengan sepeda motor menyeret korban dengan kecepatan tinggi.Salah satu pelaku yang dibonceng menyeret dengan cara menjambak rambut Sisca. Tubuh Sisca diseret di Jalan Cipedes Tengah, yang kondisinya rusak dan berlubang.Warga sekitar pun tidak bisa membayangkan bagaimana dengan kondisi jalan tersebut tubuh seorang wanita diseret dari motor dengan kecepatan tinggi."Pasti sakit banget ini mah," ujar warga di sekitar lokasi.Di beberapa titik jalan juga masih ditemukan bercak darah Sisca. Di jalan yang rusak tersebut, pelaku lalu meninggalkan korban yang telah berlumuran darah.
Pelaku membacok kepala Sisca tiga kali
Pelaku tidak hanya menjambak dan menyeret Franceisca Yofie di jalan, mereka juga membacok kepala wanita berusia 30 tahun itu. Sisca pun meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit karena luka yang cukup serius.Kepala Forensik RSHS, H Noorman Herryadi, mengatakan selain luka lecet terdapat luka terbuka di kepala yang diakibatkan sabetan benda tajam. Meskipun begitu, Noorman enggan mengungkapkan secara detail temuan-temuan tersebut, termasuk penyebab utama kematian korban."Luka lecet dari kaki hingga dada, autopsi dari jam 06.00 WIB," kata Noorman di kamar jenazah, Selasa (6/8).Kedua pelaku lalu meninggalkan Sisca dalam kondisi kritis di Jalan Cipedes Tengah. Sisca lalu segera dilarikan ke rumah sakit oleh warga, namun di tengah perjalanan nyawanya tidak tertolong.
Sisca dibantai saat warga sedang buka puasa
Lokasi pembunuhan Sisca Yofie sebenarnya berada di dalam komplek perumahan, namun saat kejadian warga banyak sedang berada di dalam rumah. Hal ini terjadi karena saat pembunuhan sadis itu terjadi warga sedang berbuka puasa di rumah.Sekitar pukul 18.40 WIB, sorang saksi mata, melihat sepeda motor pelaku melintas kencang di Jalan Cipedes Tengah sambil menyeret boneka, sekitar 500 meter dari rumah kos Sisca. Namun ternyata yang diseret itu bukan boneka, melainkan Sisca. Sisca saat itu juga sempat menjerit minta tolong.Kedua pelaku tidak dikenali oleh saksi karena menggunakan helm full face. Pelaku yang dibonceng menjambak rambut Sisca dan menyeretnya dengan kecepatan tinggi.Sejumlah warga lalu berusaha mengejar dan mendapati Sisca dalam kondisi bersimbah darah di Jalan Cipedes Tengah. Saat itu Sisca juga mengalami luka bacok yang serius di kepala."Saat itu kondisinya sudah sangat kritis, dengan luka di sekujur tubuhnya," ujar Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Trunoyudho.
Sisca meninggal saat dibawa ke rumah sakit
Dengan luka yang cukup parah, Sisca lalu dibawa ke rumah sakit. Namun sayang, nyawa perempuan cantik itu tidak bisa diselamatkan lagi. Luka parah di sekujur tubuh membuatnya tidak bisa bertahan.Selanjutnya polisi melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi pun memastikan mobil Sisca masih berada di tempat indekos.Kepala Forensik RSHS, H Noorman Herryadi, mengatakan selain luka lecet terdapat luka terbuka di kepala yang diakibatkan sabetan benda tajam.
Pelaku diduga dendam kepada Sisca
Pelaku yang diduga melakukan penganiayaan kepada Franceisca Yofie di Jalan Cipedes, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Senin (5/8), hingga kini terus diburu polisi. Demikian disampaikan Kapolsek Sukajadi, AKP Suminem dalam sambungan telepon, Selasa (6/8).Menurutnya pun, kepolisian masih terus melakukan penyelidikan atas motif dan modus pelaku yang membuat, korban menderita luka di seluruh tubuhnya hingga mengembuskan napas terakhir di RSHS. "Dugaan sementara pelaku sudah membuntuti korban (Sisca) sebelum melakukan kejahatannya. Kita masih terus mendalami kasus ini," ujarnya.Sumi mengatakan, pihaknya pun menduga sementara motif yang dilakukan pelaku adalah balas dendam. Dugaan itu dinilai saat olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) pihaknya tidak menemukan adanya motifnya curas (pencurian dengan kekerasan)."Hasil olah TKP kita belum menemukan unsur yang mengarah kepada curas, karena kita tidak menemukan barang berharga milik korban yang hilang," tutupnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap lima pelaku penculikan dan pembunuhan bocah perempuan berusia 5 tahun Aqilatunnisa Prisca Herlan di Cilegon
Baca SelengkapnyaKasus penganiayaan berujung kematian ini dipicu karena pelaku sakit hati
Baca SelengkapnyaSakit Hati, Mantan Bos Habisi Penjual Madu Berbaju Baduy di Serang
Baca SelengkapnyaND datang menyerahkan diri ke Mapolsek Jatiuwung usai menikam pelaku
Baca SelengkapnyaKasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.
Baca SelengkapnyaPelaku sakit hati korban mengeluarkan kata-kata kasar saat menagih utang dengan bunga yang tinggi.
Baca SelengkapnyaPembunuhan itu bermula dari hilangnya Aqila. Saat penculikan terjadi, ibunda Aqila sedang pergi.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan karena pelaku merasa sakit hati kerap dijelekkan di hadapan rekan-rekan korban.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi Panca telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam pidana mati atau kurungan penjara seumur hidup
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Barat menetapkan D sebagai tersangka kasus pembunuhan istrinya sendiri, S (53) di kawasan Tambora, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaAda hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaAqilatunnisa Prisca Herlan, bocah usia 5 tahun tewas mengenaskan di tangan tiga orang wanita.
Baca Selengkapnya