5 Daerah di Sulsel dan Sulbar ini rawan jadi tempat sembunyi teroris
Merdeka.com - Sulsel dan Sulbar ada dua provinsi yang merupakan wilayah hukum Polda Sulsel. Di dua provinsi ini, teridentifikasi ada lima daerah rawan jadi tempat persembunyian terduga teroris, pelarian dari Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah efek dari operasi Tinombala di daerah tersebut.
Polda Sulsel mengidentifikasi lima daerah di Sulsel dan Sulbar rawan tempat persembunyian teroris yang berasal dari Kabupaten Poso. Kelima daerah tersebut adalah Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur di Sulsel serta Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Mamasa di Provinsi Sulbar.
"Kelima daerah itu secara geografis berbatasan dengan Sulawesi Tengah, sehingga memungkinkan menjadi daerah tujuan pelarian," tutur Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Frans Barung Mangera, Rabu (27/1).
-
Dimana kejadian polisi mengancam warga? Peristiwa itu terjadi di Palembang, Senin (18/12) pukul 11.30 WIB.
-
Di mana TPS yang sangat rawan? Distrik Naikere ada enam TPS sangat rawan, dan Distrik Wamesa dua TPS sangat rawan. Delapan TPS ini jadi perhatian khusus terutama Distrik Naikere.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Dimana tempat yang tidak aman untuk meletakkan ponsel? Di dalam Laci Mobil
-
Dimana polisi melakukan patroli? Sejumlah lokasi menjadi perhatian polisi. Seperti yang terjadi di Langgam, Kabupaten Pelalawan. Patroli yang dipimpin Ps Kanit Intel Polsek Langgam Bripka Syafri Ariadi, dan diikuti oleh anggota lainnya, termasuk Aipda Binhot Hutagalung dan Bripka Friantara, menyasar pusat perbelanjaan di Desa Segati.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
Hal ini diperkuat dengan penggerebekan dua terduga teroris Poso, Ahwy alias Harun dan Chandra Jaya alias Fatahilla di Kabupaten Luwu, Senin (25/1).
"Penangkapan dua terduga teroris merupakan bukti kita kerja hasil dari deteksi dini dan deteksi aksi, yang merupakan perintah langsung dari Kapolri pascabom di Jalan HM Thamrin, Jakarta beberapa waktu lalu," lanjut Frans.
Usai penangkapan dua terduga teroris itu yang kemudian diboyong keJakarta, kata Frans, Polda Sulsel dan jajaran memperketat pengawasan dan antisipasi berbagai bentuk teror, seperti penguatan pendekatan kepada masyarakat.
"Ahwy dan Chandra ditangkap itu awalnya dari informasi masyarakat. Itu artinya masyarakat sudah aktif lakukan kerja sama dengan pihak kepolisian," tandasnya.
Beberapa daerah yang dipantau cukup serius adalah di Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Mamuju dan Mamasa.
Terpisah, Kapolres Luwu, AKBP Adex Yudiswan menegaskan, usai penangkapan Ahwy dan Chandra, polisi melakukan pengembangan untuk menyelidiki jaringan-jaringan terduga teroris tersebut. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabaharkam meminta untuk mengantisipasi perubahan eskalasi politik yang saat ini begitu cepat berubah.
Baca SelengkapnyaSebanyak 12.867 personel kepolisian ditambah 1.700-an dari jajaran TNI dan unsur lainnya akan dikerahkan untuk melakukan pengamanan.
Baca SelengkapnyaTiga kategori tersebut yakni indikator TPS rawan paling banyak terjadi, banyak terjadi, dan tidak banyak terjadi tetapi perlu diantisipasi.
Baca SelengkapnyaListyo meminta jajarannya mengoptimalkan preventif strike agar pelaku teror bisa ditangkap sebelum melancarkan aksinya.
Baca SelengkapnyaPolda Sulsel mengaku mengerahkan 12.267 personel untuk pengamanan TPS di Sulsel.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaSigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.
Baca SelengkapnyaMenurut Burhanuddin, pengambilan data TPS rawan dilakukan selama lima kali sejak 3-7 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menyampaikan skema pengamanan personel gabungan di TPS-TPS rawan.
Baca SelengkapnyaTiga pengelompokan yang dimaksud antara lain, wilayah yang sangat rawan, wilayah rawan, dan wilayah kurang rawan.
Baca SelengkapnyaKemudian disusul Kalimantan Timur (Kaltim), Jawa Timur (Jatim), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Sulawesi Tengah (Sulteng).
Baca Selengkapnya